5 Alasan Film Srimulat: Hil yang Mustahal Jadi Tontonan Menarik

Nostalgia dengan guyonan berkelas

Film produksi terbaru IDN Pictures dan MNC Pictures, Srimulat: Hil yang Mustahal Babak Pertama sukses membawa penonton lebih dekat ke sumber asli. Road show film yang turut mengunjungi Kota Solo, tempat lahir Srimulat, memunculkan sisi emosional yang lebih mendalam pada film ini.

Srimulat memang sebuah film dengan paket lengkap. Lelucon yang ditawarkan mampu menghadirkan nostalgia bagi generasi yang tumbuh bersamanya. Di saat yang bersamaan, film ini juga menjadi perkenalan yang solid untuk generasi baru. Berikut 5 alasan utama film Srimulat: Hil yang Mustahal Babak Pertama menjadi tontonan yang menarik dan tidak boleh dilewatkan.

Baca Juga: 10 Potret Totalitas Bio One untuk Film Srimulat: Hil yang Mustahal

1. Kedekatan dengan sumber asli

5 Alasan Film Srimulat: Hil yang Mustahal Jadi Tontonan MenarikAdegan Film Srimulat: Hil yang Mustahal (IDN Pictures)

Keunggulan pertama dari film Srimulat: Hil yang Mustahal Babak Pertama adalah keberhasilannya membawa penonton ke sumber asli. Penonton diajak melihat Kota Solo tempo dulu, tempat Srimulat dibentuk dan menggelar pentas pertamanya. Syuting yang dilakukan di Kota Solo dan menampilkan landmark seperti Pasar Gede membawa rasa nostalgia tersendiri.

Kedekatan tidak hanya dibawa dari latar tempat saja. Kehadiran cameo anggota asli Srimulat juga menunjukkan betapa film ini begitu menghormati sumber aslinya.

Tidak hanya itu, beberapa nama dalam daftar pemain juga membawa film Srimulat bagai proyek besar yang sarat dengan nilai kekeluargaan. Kehadiran aktor asli Solo, Erick Estrada, dalam jajaran pemain utama semakin memperkuat cita rasa Srimulat yang asli.
 

2. Bukti penghormatan untuk keluarga asli anggota Srimulat

5 Alasan Film Srimulat: Hil yang Mustahal Jadi Tontonan MenarikBio One & keluarga anggota Srimulat (instagram.com/bojvojej)

Dalam pemutaran filmnya di Solo pada Minggu (22/5/2022), terdapat sebuah pemandangan yang mengharukan. Bio One terlihat memeluk seorang perempuan lansia dengan pakaian adat Jawanya. Perempuan tersebut ternyata Supiah, istri dari Gepeng, salah satu anggota awal Srimulat dan pada film tersebut diperankan oleh Bio One.

Tangis haru pun langsung memenuhi pertemuan keduanya. Supiah menangis melihat Bio One yang masih menyisakan persona Gepeng meski saat itu sudah mengenakan pakaian kasual.

Supiah bukan satu-satunya keluarga dari anggota awal Srimulat yang hadir dalam pemutaran tersebut. Putra dari primadona Srimulat, Bu Djudjuk, juga turut hadir di ruangan yang sama. Ada juga Kris Tatang Mareta Aji, anggota Srimulat yang juga putra kandung dari Gepeng. Rasa kekeluargaan terasa begitu kental dalam road show kali ini.

Baca Juga: 7 Adegan Paling Tak Terlupakan dari Srimulat: Hil yang Mustahal

3. Membawa kembali semangat komedi secara komunal

5 Alasan Film Srimulat: Hil yang Mustahal Jadi Tontonan MenarikFilm Srimulat: Hil yang Mustahal Babak Pertama (IDN Pictures

Jika ada pelajaran paling penting yang perlu dicatat oleh komedian masa kini dari film Srimulat, hal tersebut tidak lain adalah rasa komunal yang masih kental. Saat ini, grup lawak sudah jarang ditemui. Komedian rata-rata berdiri sendiri dan melompat dari satu acara ke acara lainnya.

Srimulat mengajarkan bahwa kesuksesan dalam dunia komedi bisa diraih secara bersamaan. Rasa kekeluargaan berkali-kali ditampilkan dalam beberapa adegan film ini. Perjalanan Srimulat menembus ibu kota semakin mengajarkan nilai kebersamaan tersebut.

Kesolidan sebuah grup dari daerah asal diuji saat berani melangkah ke panggung lebih besar. Ada banyak distraksi yang akan menjadi penghalang kesuksesan tersebut. Srimulat menegaskan nilainya untuk terus menjaga kekompakan tanpa meninggalkan salah satu anggota.

4. Kental rasa lokal, tetapi tetap nasionalis

5 Alasan Film Srimulat: Hil yang Mustahal Jadi Tontonan MenarikAdegan film Srimulat: Hil yang Mustahal (IDN Pictures)

Mengingat sejarah asli Srimulat sebagai grup lawak dari Surakarta, Jawa Tengah, tentu budaya lokal sangat ditekankan dalam penggambarannya. Nilai-nilai luhur Budaya Jawa seperti unggah-ungguh dengan orang yang lebih tua atau sifat andhap asor masih terbawa dalam film ini.

Namun dalam nuansa lokal yang kental, film ini juga begitu nasionalis. Srimulat berulang kali menekankan pentingnya Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa.

Pada akhirnya, Srimulat menunjukkan bahwa kesuksesan dalam skala nasional juga bisa diraih dengan mengagungkan budaya lokal. Keduanya saling berhubungan dan memperkaya identitas Indonesia yang memang kaya akan budaya.

5. Selebrasi dunia komedi Indonesia

5 Alasan Film Srimulat: Hil yang Mustahal Jadi Tontonan MenarikRano Karno ikut hadir di film Srimulat (IDN Pictures)

Srimulat: Hil yang Mustahal Babak Pertama tidak hanya mengajak penonton tertawa, tetapi juga merayakan dunia komedi Indonesia. Sedari awal, film ini secara rendah hati menegaskan posisinya bukan sebagai sebuah biopik, melainkan dramatisasi dari grup lawak legendaris. 

Kerendahan hati ini terasa dari guyonan yang ditampilkan. Lelucon yang hadir dalam film Srimulat terasa begitu membumi dengan tidak meninggalkan kekhasan dari grup yang asli.

Kehadiran sejumlah tokoh komedi lain seperti Rano Karno menjadi bukti bahwa Indonesia merupakan salah satu penghasil pelawak paling tersohor. Srimulat hadir sebagai pengingat akan kejayaan komedi Indonesia dari masa ke masa.

Banyak kelebihan yang membuat Srimulat: Hil yang Mustahal Babak Pertama menjadi tontonan yang tidak bisa dilewatkan. Jika ingin bernostalgia dengan lawakan berkelas, ajak segera keluarga untuk pergi ke bioskop dan menyaksikannya.

Baca Juga: Film Srimulat: Hil yang Mustahal, Saatnya Indonesia Tertawa

Sri Mulyati Photo Verified Writer Sri Mulyati

Seorang penumpang yang biasa duduk di dekat jendela

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Diana Hasna
  • Stella Azasya

Berita Terkini Lainnya