TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[REVIEW] I'm Quitting Heroing—sang Pahlawan Bergabung dengan Musuh

Anime fantasi komedi yang ringan buat ditonton, nih!

I'm Quitting Heroing (dok. EMT Squared/I'm Quitting Heroing)

I'm Quitting Heroing atau juga dikenal dengan judul Yuusha, Yamemasu menjadi salah satu anime yang memeriahkan periode musim semi 2022. Anime yang dirilis pada 5 April ini cukup seru untuk diikuti dan menyajikan cerita yang ringan untuk ditonton. 

Mengingat anime ini sudah menamatkan penayngannya dengan jumlah dua belas episode, kali ini penulis akan mengulas serba-serbi seputar I'm Quitting Heroing, baik dari alur cerita hingga penyutradaraan. Yuk, kita simak review I'm Quitting Heroing di bawah!

1. Leo berhenti menjadi pahlawan dan ingin bergabung dengan pasukan iblis

Leo ingin bergabung dengan pasukan iblis. (dok. EMT Squared/I'm Quitting Heroing)

Leo Demonheart telah menjadi pahlawan yang selalu membantu umat manusia sejak ribuan tahun lamanya. Ia pun telah mengalahkan banyak musuh yang mengancam, termasuk berhasil menghancurkan pasukan iblis yang hendak menduduki beberapa wilayah. Ia bahkan mengalahkan Echidna yang menjadi pemimpin mereka. Namun, pencapaiannya sebagai pahlawan malah tidak dihargai. Karena terlalu kuat, orang-orang menjadi takut dengannya dan berpikir jika Leo akan menjadi raja iblis selanjutnya. Leo pun diusir karena dianggap membahayakan penduduk di sekitarnya. 

Karena merasa dikhianati atas pencapaiannya, Leo kembali ke markas pasukan iblis yang pernah ia kalahkan. Leo kembali bertemu dengan Echidna dan Empat Pilar Iblis, yaitu Edwald, Lili, Melnes, dan Steina yang juga pernah ia kalahkan. Kepada mereka berlima, Leo berusaha meyakinkan mereka untuk menerimanya di pasukan Iblis. Kendati Leo diterima oleh Empat Pilar Iblis, Echidna masih menolak mentah-mentah tawaran Leo untuk bergabung. 

Alhasil, Leo terpaksa melakukan penyamaran dan mulai membantu para iblis untuk membangun kembali wilayah mereka dari kekacauan yang terjadi. Leo juga berusaha membantu para Pilar Iblis agar lebih efisien dalam mengerjakan pekerjaan mereka. 

I'm Quitting Heroing mungkin memiliki alur yang tak terlalu intens di paruh awal cerita. Kita hanya akan melihat Leo membantu para Pilar Iblis, mulai dari meringankan pekerjaan Steina yang selalu sungkan meminta tolong dengan orang lain; Lili yang mengurus urusan logistik dengan cara yang kekanak-kanakan; Melnes yang kesulitan berkomunikasi; hingga Edwald yang selalu menuntut pasukannya untuk jadi sekuat dirinya. Ia juga mendengarkan Echidna yang menginginkan agar iblis dan manusia dapat hidup berdampingan.

Setelah cerita memasuki tahap akhir, akan ada sedikit plot twist tak terduga yang cukup membuat cerita jadi semakin seru. Meskipun begitu, bagi penulis secara pribadi, seri anime ini agak kurang menonjol dari segi cerita. Penyelesaian cerita di akhir telah menutup anime ini dengan baik meskipun tiga perempat awal cerita memang agak membosankan bagi penulis secara pribadi. 

Baca Juga: 5 Anime Mecha Paling Gelap yang Pernah Ada, Sajikan Kisah Tak Biasa

2. Leo membantu pasukan iblis agar bisa berkembang

Leo dijauhi oleh penduduk lainnya. (dok. EMT Squared/I'm Quitting Heroing)

Leo merasa tidak berguna setelah diusir meskipun telah menyelamatkan banyak orang dari serangan iblis. Sebagai gantinya, ia pun memilih untuk bergabung dengan pasukan iblis. Setelah bergabung dengan pasukan iblis meski tak dapat persetujuan dari Echidna, Leo mendapati banyak masalah yang membuat pasukan iblis sulit berkembang, apalagi setelah mereka hancur diserang oleh Leo sebelumnya. Pekerjaan yang menumpuk dan tidak diselesaikan dengan baik membuat pemulihan mereka berjalan lambat.

Meskipun begitu, Leo mulai membantu mereka, khususnya Empat Pilar Iblis yang mengurusi hal-hal penting. Leo juga mengajari agar mereka bisa bekerja lebih efisien dan tidak menggunakan ego masing-masing dalam melakukan pekerjaan.

3. Animasi dan desain dari I'm Quitting Heroing digarap oleh EMT Squared

Echidna (dok. EMT Squared/I'm Quitting Heroing)

Dilihat dari anime-anime yang pernah digarapnya, EMT Squared punya desain yang cerah dengan karakter yang dibuat menarik. Begitu juga untuk anime I'm Quitting Heroing, desain karakter pun dibuat menonjol dengan baik. Selain karakter, latar tempat dalam anime ini dibuat dengan cukup keren dengan membuat transisi dari zaman modern berubah menjadi zaman kerajaan yang penuh sihir. Animasi dari anime ini juga gak kaku sehingga masih nyaman untuk ditonton.

EMT Squared sendiri telah berusia hampir 1 dekade setelah dibangun pada 2013 lalu. Gak heran dengan waktu yang selama itu, studio ini telah menghasilkan anime-anime lainnya, seperti Renai Boukun, Urahara, Kuma Kuma Kuma Bear, Assassins Pride, Shoot! Goal to the Future, hingga Alice or Alice. Karya-karya studio ini juga punya ciri khas karakter yang dibuat imut, baik untuk karakter cewek maupun cowok.

4. Minori Suzuki dan Nao Toyama mengisi lagu tema untuk I'm Quitting Heroing

Untuk lagu pembuka anime I'm Quitting Heroing, Minori Suzuki menyanyikan lagu berjudul "Broken Identity". Dari judulnya saja, kita bisa tahu jika keseluruhan lagu menggambarkan bagaimana karakter Leo seolah kehilangan identitasnya sebagai pahlawan dan diusir meski telah menyelamatkan umat manusia. 

Selain Minori Suzuki, ada Nao Toyama yang menutup setiap episode anime ini dengan lagu bertema ceria yang berjudul "Growing". Selain lagu ini, Nao Toyama juga menyanyikan lagu penutup yang dimulai dari episode delapan hingga akhir dengan judul "de messiah". Lain dengan lagu ending pertamanya, lagu kedua justru lebih bertema techno. Kedua lagu ini menjadi penutup yang cukup keren untuk anime bergenre fantasi komedi ini. 

Baca Juga: 5 Teori Anime Shounen yang Menjadi Kenyataan

Verified Writer

Trisnaynt

(~ ̄³ ̄)~

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya