5 Anggota Srimulat yang Telah Berpulang, Masih Ingat Kelucuan Mereka?

Masih ingatkah dengan ucapan "Untung ada saya!" saat berperan sebagai asisten rumah tangga? Ucapan tersebut tak lepas dari seorang pelawak bernama asli Freddy Aris ini.

Ciri khas lawak yang dimiliki oleh Gepeng adalah selalu membolak-balikkan kata saat berbicara dengan suara cemprengnya. Namun, sayangnya, di tengah-tengah popularitasnya, Gepeng meninggal dunia pada tanggal 11 Juni 1988 karena penyakit liver. Gepeng meninggal dalam usia 37 tahun.

Kalau tokoh yang satu ini pasti juga dikenal oleh generasi saat ini, apalagi bagi yang sering menonton sinetron Si Doel Anak Sekolahan. Pelawak asal Yogyakarta ini pada awalnya merupakan tentara yang berpangkat Letnan Satu. Namun setelah pensiun pada tahun 1971, ia mulai berkarir di dunia lawak dengan melawak bersama mendiang Ratmi B-29.

Setelah itu, Bendot mulai bergabung dengan Srimulat. Nama Pak Bendot mulai dikenal saat memerankan karakter Pak Bendot dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan. Pada tanggal 23 Desember 2001, pemilik nama asli Saparbe Notowidagdo ini meninggal dunia di Jakarta. Jenazahnya dimakamkan di Kotagede, Yogyakarta.

Sama seperti Pak Bendot, pelawak yang satu ini juga dikenal saat membintangi sinetron Si Doel Anak Sekolahan garapan sutradara Rano Karno. Pelawak kelahiran Surakarta, 5 Maret 1956 ini awal mula dikenal pada tahun 1980-an pada saat bergabung dengan grup lawak Srimulat. Pada tahun 1986, Basuki mengundurkan diri dari Srimulat dan membentuk grup lawak baru, Batik bersama dua kawannya di Srimulat, Timbul dan Kadir.

Selain dikenal sebagai pelawak, Basuki juga dikenal sebagai aktor yang telah membintangi beberapa sinetron di televisi swasta. Namun perannya sebagai Mas Karyo di Si Doel Anak Sekolahan sangat melekat dengan pemilik jargon "Wes ewes ewes bablas angine" dalam iklan obat masuk angin ini. Pada tanggal 12 Desember 2007, Basuki meninggal dunia karena serangan jantung sehabis bermain sepak bola.

Selain tiga pelawak di atas, ternyata pelawak Mamiek Prakoso juga telah berpulang. Kakak kandung penyanyi campursari, mendiang Didi Kempot ini berpulang ke rahmatullah pada tanggal 3 Agustus 2014 akibat penyakit liver. Dalam grup lawak Srimulat, Mamiek dikenal dengan rambut pirangnya.

Selain itu, pelawak kelahiran 6 April 1961 ini juga dikenal dengan ucapan "Mak jegagik" dan "Mak bedunduk" yang berarti sekonyong-konyong atau tiba-tiba. Ucapan "Mak benduduk" itu kemudian digunakan oleh Didi Kempot, saudara kandungnya dalam lagu terakhirnya yang berjudul "Ojo Mudik", yang dirilis beberapa bulan sebelum sang penyanyi meninggal dunia.

Masih ingatkah dengan pria yang berambut mohawk satu ini? Pelawak bernama asli Margono ini dikenal dengan ciri khas lawakannya yang sering melipat tangannya serta duduknya yang selalu melorot. Selain aktif bersama Srimulat, pelawak kelahiran 31 Desember 1959 ini juga sering mengisi beberapa acara baik di stasiun televisi maupun acara-acara lainnya seperti wayang kulit.

Sebelum wafat pada 15 Mei 2018, pria yang pernah terlibat dalam kasus narkoba ini sempat mengisi sebuah acara di Lampung bersama Kadir dan Didi Kempot. Gogon meninggal dunia akibat serangan jantung.

Itulah beberapa pelawak Srimulat yang telah berpulang. Meskipun mereka telah tiada, namun lawakan mereka masih tetap diingat oleh masyarakat Indonesia.