Erased (Boku dake ga Inai Machi) hanya memiliki 12 episode, tetapi punya kesan mendalam. Ceritanya tentang kekerasan terhadap anak dan kekerasan dalam rumah tangga.
Anohana: The Flower We Saw That Day mengangkat tema berdamai dengan diri sendiri dalam 11 episode yang menyentuh hati penonton.
Violet Evergarden merupakan anime tentang pencarian arti hidup. Ia memiliki 13 episode yang membekas di hati penonton untuk selamanya.
Tidak semua anime bagus harus memiliki puluhan atau ratusan episode. Kadang, ada beberapa anime yang hanya membutuhkan belasan episode, tetapi bisa meninggalkan kesan yang mendalam di hati para penonton. Tanpa pacing yang bertele-tele, anime dengan cerita yang singkat dan padat kadang jauh lebih berkesan jika dieksekusi dengan baik.
Berikut sederet anime yang gak punya banyak episode, tapi bisa meninggalkan kesan mendalam di hati penonton. Ada anime apa saja? Yuk, simak ulasan berikut!
Juga dikenal dengan judul Boku dake ga Inai Machi, Erased merupakan anime yang diadaptasi dari manga karya Kei Sanbe. Anime yang diproduksi oleh A-1 Pictures ini hanya memiliki 12 episode, tetapi punya kesan yang sangat mendalam. Ketika menonton anime ini, kamu dijamin akan terus mengingat setiap episodenya.
Erased sendiri menceritakan tentang Satoru Fujinuma, seorang pria berusia 29 tahun yang memiliki kemampuan bernama Revival. Kemampuan pasif ini memungkinkan Satoru untuk kembali ke beberapa menit belakang, sebelum suatu kecelakaan terjadi di sekitarnya. Namun, semuanya berbeda ketika Satoru menemukan ibunya dibunuh oleh seseorang.
Setelah menyaksikan kematian ibunya, Satoru tiba-tiba kembali ke 18 tahun yang lalu, saat dirinya masih SD. Di sana, Satoru harus menyelamatkan teman-temannya yang menjadi korban pembunuhan berantai. Pasalnya, pelaku pembunuhan ibunya adalah orang yang juga melakukan pembunuhan berantai terhadap anak-anak pada tahun tersebut.
Erased memiliki banyak alasan kenapa anime ini sangat berkesan. Selain memiliki atmosfer yang menegangkan, anime ini juga memberikan banyak pelajaran hidup. Meski hanya cerita fiksi, Erased dengan lantang menyinggung isu sosial, seperti kekerasan terhadap anak dan kekerasan dalam rumah tangga.
Anohana: The Flower We Saw That Day adalah anime yang sangat menyentuh hati. Anime ini secara kentara mengangkat tema tentang berdamai dengan diri sendiri. Anime yang juga diproduksi oleh A-1 Pictures ini hanya memiliki 11 episode.
Anohana sendiri menceritakan tentang sekelompok sahabat yang terpisah setelah kematian salah satu teman mereka, Meiko Honma alias Menma. Jinta Yadomi bisa dibilang sebagai orang yang paling terpukul dengan kematian Menma. Pasalnya, sejak kepergian Menma, Jinta memutuskan untuk menjadi hikikomori dan menghabiskan sebagian besar waktunya hanya dengan bermain video game.
Hingga suatu hari di musim panas, hantu Menma tiba-tiba mengunjungi Jinta. Pada awalnya, Jinta berpikir bahwa dirinya sedang berhalusinasi. Namun, Jinta semakin bisa merasakan keberadaan Menma sehingga dirinya akhirnya percaya bahwa hantu Menma memang benar-benar mengunjunginya.
Alasan Menma tiba-tiba mengunjungi Jinta ialah menagih janji yang belum ditepati. Sayangnya, Jinta sudah berpisah dengan teman-temannya sejak kematian Menma. Mau tak mau, Jinta harus menyatukan kembali teman-teman masa kecilnya agar roh Menma bisa beristirahat dengan tenang.
Dirilis pada 2018, Violet Evergarden ditangani oleh studio yang tepat, yaitu Kyoto Animation. Para penggemar anime mungkin sudah tidak asing lagi dengan studio ini. Itu karena Kyoto Animation sudah memproduksi banyak anime drama dan slice of life yang terkenal. Violet Evergarden hanya memiliki 13 episode, tetapi kesan yang ditinggalkan mungkin bisa membekas di hati penonton untuk selamanya.
Pada dasarnya, Violet Evergarden adalah anime tentang pencarian arti hidup. Anime ini menceritakan tentang seorang perempuan bernama Violet Evergarden, yang sejak kecil sudah tumbuh di medan perang. Ketika perang berakhir dan para prajurit pulang ke kampung halamannya, Violet bingung dengan apa yang harus ia lakukan selanjutnya.
Secara, Violet tidak memiliki tujuan ataupun tempat untuk pulang. Hingga akhirnya, Violet memutuskan untuk mempelajari perasaan manusia. Violet memulai perjalanannya dengan bekerja sebagai Auto Memory Doll, sebuah jasa menulis surat untuk orang lain.
Sekilas, setiap adegan dalam Paranoia Agent memang terlihat seperti mimpi saat demam. Anime ini menampilkan banyak adegan surealis yang tidak begitu jelas dan alur cerita yang seperti tidak berarah. Namun, hal tersebut yang justru membuat anime ini sangat berkesan. Adapun, begitu paham dengan alur ceritanya, kamu akan mendapatkan pesan-pesan yang ingin disampaikan dalam anime ini.
Anime karya Satoshi Kon ini menceritakan tentang Tsukiko Sagi, seorang desainer yang mengaku diserang oleh sosok misterius bernama Shounen Bat. Dengan sigap, duo detektif Keiichi Ikari dan Mitsuhiro Maniwa langsung menyelidiki kasus tersebut. Namun, setelah penyerangan Tsukiko, duo detektif tersebut mulai menerima banyak laporan tentang orang-orang yang juga mengaku diserang oleh Shounen Bat.
Dirilis pada 2014, Terror in Resonance merupakan salah satu anime terbaik yang diproduksi oleh MAPPA. Anime ini hanya memiliki 11 episode, tetapi kamu mungkin akan merasa jika anime sebagus ini seharusnya memiliki lebih banyak episode lagi. Terror in Resonance tidak hanya menceritakan tentang tindak terorisme yang tidak beralasan, tetapi juga mengangkat tema tentang pemberontakan.
Ceritanya sendiri berfokus pada Twelve dan Nine yang baru saja meledakkan sebuah fasilitas nuklir di Jepang. Enam bulan kemudian, mereka muncul kembali di internet dan mengaku sebagai Sphinx. Dalam sebuah video yang beredar di internet, Sphinx mengancam akan meledakkan Tokyo jika polisi tidak bisa memecahkan teka-teki yang mereka berikan.
Kelima anime di atas membuktikan bahwa anime yang berkualitas tidak harus memiliki banyak episode. Meski hanya memiliki belasan episode, kelima anime di atas berhasil memberikan kesan yang mendalam di hati penonton. Jadi, bagaimana menurutmu? Dari kelima anime di atas, kamu paling tertarik dengan yang mana?