Bagi sebagian orangtua, anime yang berasal dari negara Jepang ini kerap kali dianggap sebagai tontonan anak-anak karena mirip dengan film kartun. Padahal tidak semua jenis anime itu bisa ditonton dengan bebas oleh anak-anak.
Beragam alasannya, ada anime yang menampilkan adegan yang terlalu sadis, kriminal, bahkan adegan dewasa. Sehingga bila anime tersebut disaksikan oleh anak-anak yang di bawah umur akan sangat berbahaya. Lalu, anime apa sajakah itu? Yuk, simak ulasannya di bawah ini!
Attack on Titan atau yang dalam bahasa Jepang disebut Shingeki no Kyojin ini merupakan anime adaptasi dari komik berjudul sama karya Hajime Isayama. Rilis perdana pada 2013, sekarang anime ini sudah punya empat season. Attack on Titan bercerita tentang perjuangan umat manusia dalam menghadapi serangan titan (raksasa).
Terdapat begitu banyak adegan berdarah dan sangat kejam dalam anime ini. Sehingga anime ini sangat tidak direkomendasikan untuk anak di bawah umur. Bayangkan saja jika putra-putri kesayanganmu menyaksikan adegan penebasan leher raksasa dan manusia yang dimakan secara bulat-bulat. Bukankah sangat mengerikan?
Ketika mulai untuk menontonnya saja sudah ada peringatan bahwa anime ini hanya boleh ditonton oleh orang dewasa. Pasalnya, Tokyo Revengers merupakan anime yang bercerita tentang kenakalan anak remaja yang mana perkelahian antar geng sudah jadi kebiasaan mereka.
Dalam anime Tokyo Revengers juga kerap terlihat adegan para karakternya memakai senjata tajam dan tumpul dalam berkelahi. Sehingga jika ditonton anak-anak, takutnya mereka bisa meniru adegan berbahaya tersebut.
Berkisah tentang seorang pria biasa yang sangat senang membaca buku yang kemudian berubah menjadi ghoul. Ghoul merupakan makhluk pemakan manusia yang mampu menyamar jadi manusia sehingga sulit membedakan antara ghoul dan manusia asli.
Tak sedikit scene berbahaya yang tidak ramah untuk disaksikan anak-anak. Selain itu, adegan penyiksaan dalam anime ini terbilang sangat sadis dan tidak manusiawi.
Sebenarnya anime Jobless Reincarnation ini punya alur cerita yang sangat menarik. Mengisahkan seorang pengangguran yang bisa kembali hidup di alam yang berbeda. Pengangguran tersebut kembali terlahir jadi anak-anak dan menikmati kehidupan barunya.
Sayangnya, anime yang bergenre fantasy ini tidak baik ditonton oleh anak-anak karena kerap menampilkan adegan tidak senonoh. Sikap cabul dari karakter utamanya yang masih anak-anak bisa mempengaruhi penonton di bawah umur untuk bertindak serupa dengannya.
Kalau anime yang judulnya cukup panjang ini tidak cocok ditonton oleh anak-anak karena dalam percakapannya sering menggunakan kata-kata kasar. Ada baiknya, kamu menghindari anime ini untuk buah hatimu sekalipun tanpa subtitle. Bukan hanya itu, visualisasi anime Shimoneta juga bisa terbilang sangat tidak pantas untuk dilihat oleh anak di bawah umur.
Sebagai orangtua, kamu harus perhatikan betul apa yang anak-anakmu tonton. Sebab, apa yang mereka lihat bisa cepat ditiru dan mereka terapkan dalam kehidupan nyata. Oleh karena itu, selalu pastikan tontonan buah hatimu adalah tayangan yang sesuai umurnya, ya!