9 Aktris Menjadi Pemeran Antagonis di Film Horor Indonesia 2023
Sampai saat ini, horor masih menjadi genre yang paling diminati. Di tahun ini saja, ada sekitar 7 film horor Indonesia yang telah menembus angka satu juta, dari jumlah keseluruhan 11 film. Itu artinya, genre ini masih mempunyai banyak sekali peluang untuk menambah jumlah penonton.
Ada banyak sekali film horor yang telah dipersiapkan, salah satunya ada Sijjin, Indigo, hingga Saranjana. Namun sebuah film horor tidak akan terasa seru dan menegangkan, jika tidak dihadirkan karakter antagonis yang kerap menimbulkan masalah bahkan petaka. Sampai saat ini, ada sekitar 9 aktris Indonesia yang memerankan karakter antagonis dalam deretan film horor Indonesia di 2023.
1. Mawar de Jongh berperan sebagai Ranum dan Ranting, dengan karakter berbeda. Ranting sendiri merupakan pembunuh di Puisi Cinta yang Membunuh
2. Tanpa disangka-sangka, guru baru bernama Ningsih (Taskya Namya) rupanya jelmaan iblis jahat Sandekala di Waktu Maghrib
3. Berbeda dari biasanya, kali ini Hanggini berperan sebagai seorang dukun yang bersekutu dengan iblis serakah di Para Betina Pengikut Iblis
4. Sukses dengan karakternya di Bayi Ajaib, Sara Fajira kali ini mendapatkan peran antagonis yang cukup menantang di Para Betina Pengikut Iblis
5. Melati (Alexandra Gottardo), merupakan pemilik losmen yang kerap memakan banyak korban, dan menyimpan banyak misteri tersembunyi di Losmen Melati
6. Berkedok menjadi penjaga orang sakit akibat santet, Erna (Givina Lukita) rupanya memiliki niat jahat untuk keluarga besar Atmojo di Sewu Dino
7. Cemburu karena sang suami menikah lagi, Nuri (Erika Carlina) melakukan ritual santet untuk istri kedua suaminya yang dia benci di Sosok Ketiga
8. Karina Suwandi kembali hadir sebagai tokoh yang menyeramkan. Kali ini menjadi guru misterius yang kejam di Bangku Kosong: Ujian Terakhir
9. Demi menyingkirkan istri dari saudaranya sendiri, Anggika Bolsterli memutuskan untuk menyantetnya dengan kejam dalam 5 hari di film Sijjin
Meskipun peran mereka di deretan film horor Indonesia ini membuat banyak penonton kesal, tapi aktingnya patut untuk diapresiasi. Mereka bisa dengan pintarnya tidak terlihat seperti karakter antagonis di awal cerita, padahal aslinya sangat menakutkan dan membahayakan.
