detail informasi yang dimuat dalam clapperboard (studiobinder.com)
Memiliki berbagai macam jenis dan ukuran, hampir seluruh clapperboard memuat tiga bagian yang sama yakni roll atau reel number, scene number, dan take number. Ketiga informasi penting tersebut juga dikenal dengan sebutan Head ID.
Roll number merupakan kode unit yang digunakan untuk melabeli adegan dalam produksi film. Kode ini diawali dengan huruf untuk menunjukkan kamera yang digunakan dan diikuti oleh tiga angka yang merujuk pada gulungan film. Di era digital, tiga angka tersebut mengacu pada media penyimpanan seperti hard drive tempat rekaman akan disimpan.
Misalnya, "A001" berarti adegan direkam menggunakan kamera A dengan media penyimpanan yang terpasang pada kamera tersebut. Untuk kamera B ditandai dengan "B001" dan seterusnya. Sementara untuk audio, huruf paling bawah dalam alfabet digunakan, seperti "W001," "X001," dan seterusnya. Huruf I dan O dilewat karena identik dengan angka 1 dan 0.
Scene number artinya menandai adegan sesuai dengan adegan yang tertulis dalam naskah. Di Amerika Serikat, scene number menggunakan kombinasi angka dan huruf. Angka mewakili nomor adegan dalam naskah sementara huruf menandai shot yang dipakai. Jadi, setiap kali kamera berganti posisi atau sudut, maka huruf di belakangnya berubah sesuai urutan alfabet.
Misalnya, untuk setup kamera pertama adegan 42 akan ditandai dengan "42." Ketika posisi kamera berubah maka setup kedua akan ditandai dengan "42A," setup ketiga "42B," dan seterusnya hingga seluruh shot rampung. Untuk adegan yang menggunakan VFX, huruf V akan ditambahkan di awal nomor. Sementara R merujuk pada re-shoot atau adegan yang direkam ulang dan X untuk second unit atau adegan yang diambil untuk kebutuhan tambahan adegan.
Take number artinya menandai adegan dengan urutan angka mulai dari 1 hingga seterusnya, sebanyak yang diperlukan hingga sutradara merasa puas. Dalam beberapa adegan, catatan khusus ditambahkan di bawah take number.
Misalnya, untuk merekam serangkaian reaksi dari satu aktor, adegan tersebut diambil dalam satu kali take karena lebih efisien. Take number tersebut lantas diberi tambahan "series" atau "SER." Sementara jika adegan direkam ulang karena beberapa faktor seperti aktor lupa dialog, kesalahan teknis, atau sutradara ingin mengulang baris dialog tertentu, maka ditambahkan "P/U" atau "pickup."
Selain tiga elemen utama di atas, clapperboard turut memuat sejumlah kolom informasi lainnya. Sebut saja Production untuk judul proyek yang sedang digarap, Director untuk nama sutradara, dan Camera untuk menulis nama director of photography atau sinematografer yang diikuti dengan CAM untuk unit kamera yang digunakan dan FPS jika adegan tersebut direkam dengan frame rate tertentu seperti adegan slow motion.
Kemudian, di bagian paling bawah terdaftar kolom date untuk menuliskan tanggal dan kolom berisi rincian adegan tersebut. Interior dan Exterior merujuk pada latar lokasi adegan–di dalam atau di luar ruangan. Day dan Night merujuk pada latar waktu adegan–siang atau malam. Cukup lingkari detail tersebut sesuai dengan kebutuhan adegan.
Melingkari Sync di clapperboard sama dengan memberitahu editor bahwa rekaman video dan audio diambil secara terpisah. Jika tidak ada audio sama sekali yang direkam, maka MOS yang akan dilingkari.