Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Film Marty Supreme Terinspirasi dari Kisah Nyata?

cuplikan adegan dalam film Marty Supreme
cuplikan adegan dalam film Marty Supreme (dok. Central Pictures/Marty Supreme)
Intinya sih...
  • Film Marty Supreme berlatar era 50-an, ketika olahraga ping-pong sedang eksis
  • Marty Mauser terinspirasi dari Marty Reisman di dunia nyata
  • Musik dalam film Marty Supreme lebih condong ke era 70-an hingga 80-an
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Beberapa film yang dirilis pada musim liburan tahun 2025 ini diwarnai dengan film yang berdasarkan kisah nyata. Yap, judul-judul seperti The Testament of Ann Lee, Song Sung Blue, dan Marty Supreme masuk dalam daftar ini. Marty Supreme sendiri merupakan film karya Josh Safdie. Sayangnya, film yang digembar-gemborkan berdasarkan kisah nyata, baik lewat promosinya maupun dalam kreditnya, ternyata gak seratus persen akurat, dan justru lebih mirip seperti kisah fiksi, nih.

Yap, meskipun film ini memang gak akurat menyampaikan kisah nyatanya, tapi film ini memang berdasarkan tokoh di dunia nyata, lho. Dalam film tersebut, Timothée Chalamet memerankan Marty Mauser, seorang penipu di New York City yang berusaha keras untuk menjadi juara dunia tenis meja. Mauser sendiri terinspirasi oleh Martin "Marty" Reisman, seorang pemain tenis meja NYC dan mantan juara. Nah, seperti apa ya penjelasan selengkapnya?

1. Marty Supreme berlatar era 50-an, ketika olahraga ping-pong sedang eksis

cuplikan adegan dalam film Marty Supreme
cuplikan adegan dalam film Marty Supreme (dok. Central Pictures/Marty Supreme)

Film Marty Supreme berlatar tahun 1952. Ternyata, salah satu alasan di balik latar tersebut adalah, pada tahun 50-an olahraga tenis meja (atau ping-pong) sangat populer di luar negara asalnya di Inggris. Olahraga ini bahkan mencakup negara-negara Asia. Seperti yang digambarkan dalam film Josh Safdie ini, popularitas ping-pong itulah yang membuat negara-negara tersebut lebih sering berkompetisi dalam kejuaraan resmi.

Peraih medali emas tunggal putra Jepang tahun 1952, yaitu Hiroji Satoh, kemungkinan besar menjadi inspirasi karakter Endo dalam film Marty Supreme, yang diperankan oleh Koto Kawaguchi. Karakter inilah yang menjadi saingan profesional Marty. Selain itu, era 50-an juga diperkenalkan dengan busa pada raket tenis meja klasik, yang semakin mengubah permainan. Perkembangan ini juga disebutkan dalam film, meskipun dengan cara yang agak berbeda.

2. Marty Mauser terinspirasi dari Marty Reisman di dunia nyata

cuplikan adegan dalam film Marty Supreme
cuplikan adegan dalam film Marty Supreme (dok. Central Pictures/Marty Supreme)

Selain populernya ping-pong di era 50-an, latar utama Marty Supreme juga didasarkan pada kehidupan Marty Reisman. Yap, meskipun sebagian besar kejadian dalam film ini fiktif, tapi semangat Marty Reisman bisa kamu lihat pada karakter Marty Mauser di sepanjang film. Seperti karakter dalam filmnya, Marty Reisman lahir dalam keluarga Yahudi Ashkenazi dan terobsesi dengan tenis meja sejak usia dini, sebagaimana yang dijelaskan Smithsonian Magazine.

Marty Reisman juga mencari nafkah dari berbagai klub tenis meja dan akhirnya berkompetisi di berbagai kejuaraan. Ia memenangkan 22 gelar dari tahun 1946 sampai 2002. Sepanjang hidupnya, Reisman menjadi sosok yang sangat terkenal dan disegani. Ia bahkan melakukan pertunjukan komedi untuk tim seperti Harlem Globetrotters (seperti yang terlihat dalam film) dan muncul di acara bincang-bincang.

Adapun, Marty Reisman dikenal karena gaya khasnya yang unik. Yap, ia sering mengenakan pakaian berwarna cerah dan semacam topi fedora. Jadi, meskipun gaya berpakaian Marty Mauser maupun jaket viral dan merchandise di filmnya gak menyerupai gaya Marty Reisman, tapi film Marty Supreme memperlihatkan bakatnya dalam berbusana yang mencolok.

3. Musik dalam film Marty Supreme lebih condong ke era 70-an hingga 80-an

cuplikan adegan dalam film Marty Supreme
cuplikan adegan dalam film Marty Supreme (dok. Central Pictures/Marty Supreme)

Meskipun film Marty Supreme dan karakter Timothée Chalamet dalam film ini memang ngasih penghormatan kepada Marty Reisman, tapi kamu keliru jika menyebut film ini sebagai adaptasi yang akurat menurut kehidupan Marty Reisman. Berbeda dengan banyak film lain yang didasarkan pada tokoh atau peristiwa nyata, Josh Safdie dan penulis sekaligus editor Ronald Bronstein, membuat film Marty Supreme berbeda dengan kisah nyatanya.

Meskipun desain produksi (karya legenda Hollywood Jack Fisk) dan desain kostum (oleh Miyako Bellizzi) tampak akurat dengan era 50-an, begitu pula musik diegetiknya, tapi musik orkestra asli karya Daniel Lopatin adalah musik elektronik. Jika kamu dengar, musik seperti ini populer di era 70-an dan 80-an, mirip seperti karya grup musik elektronik Jerman Tangerine Dream. Josh Safdie dan pengawas musik Gabe Hilfer memperkuat arahan audio Lopatin, dengan memasukkan banyak lagu pop/rock era 80-an ke dalam film.

4. Marty Supreme punya unsur historis dan non-historis

cuplikan adegan dalam film Marty Supreme
cuplikan adegan dalam film Marty Supreme (dok. Central Pictures/Marty Supreme)

Nah, dari beberapa perbedaan yang sudah kita bahas mengenai film Marty Supreme dengan kisah nyatanya, rupanya Josh Safdie sengaja membuat film fiksi yang campur aduk, nih. Ia menggabungkan unsur historis dan non-historis. Hal ini membuat film menjadi lebih intens, dan mungkin sengaja agar penonton bisa membedakan latar waktunya.

Josh Safdie membuat penonton merasa emosional dengan kisah Marty Mauser. Meskipun Marty Supreme gak berdasarkan kisah nyata sesungguhnya, tapi film ini memang berdasarkan tokoh sungguhan. Marty Reisman memang digambarkan dengan gambalang dalam film ini, seperti sifatnya yang suka berbisnis, kecintaannya pada tenis meja, kelemahan-kelemahannya, dan kemenangan-kemenangan kecilnya terwakili dalam film tersebut.

Nah, Marty Supreme dirilis pada 25 Desember 2025. Filmnya pun dipastikan tayang di bioskop di seluruh dunia hingga libur natal usai. Penasaran gak nonton filmnya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Diana Hasna
EditorDiana Hasna
Follow Us

Latest in Hype

See More

5 Quirk Terkuat yang Pernah Ditiru Neito Monoma dalam My Hero Academia

29 Des 2025, 16:44 WIBHype