Rekap Film Dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso

Bikin makin skeptis sama kasus kopi sianida?

Netflix merilis film dokumenter berjudul Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso pada Kamis (28/9/2023). Tayangan ini menjelaskan alur, serta perjalanan selama persidangan atas tewasnya Mirna Salihin karena kopi sianida yang sempat ramai di 2016 silam.

Beberapa menit pertama dibuka dengan memperkenalkan Edi Salihin, ayah mendiang Mirna. Edi Salihin dan keluarganya yakin jika Jessica Wongso adalah pembunuh mendiang Mirna. Lalu, bagaimana perjalanan kasus tersebut?

Peringatan: Artikel ini mengandung spoiler!

1. Kronologi kejadian pada tanggal 6 Januari 2016

Rekap Film Dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica WongsoIce Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso (YouTube.com/Netflix Indonesia)

Kejadian menggemparkan itu terjadi pada 6 Januari 2016. Jessica Wongso yang baru kembali dari Australia ingin bertemu dengan Mirna Salihin dan beberapa teman.

Beberapa menit sebelum Mirna datang, Jessica memang sudah lebih dulu memesan kopi dan menaruh tas oleh-oleh di tempat mereka duduk. Usai sampai dan meminum kopi di Kafe Olivier, Mirna kejang-kejang hingga meninggal dunia.

Devi Siagian, manajer dan Rangga Saputro, barista di Kafe Olivier bersaksi jika mereka mengamankan gelas kopi yang diminum Mirna sebelum polisi datang. Rangga bersaksi jika bau dan rasa aneh hanya muncul di kopi yang diminum Mirna, sedangkan bahan di dapur tidak.

2. Pada 9 Januari 2016 jenazah Mirna diautopsi dan positif sianida

Rekap Film Dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica WongsoIce Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso (dok. Netflix/Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso)

Jenazah Mirna disemayamkan di rumah duka pada 9 Januari 2016. Tiba-tiba pihak polisi datang dan berkata kemungkinan Mirna diracun. Dengan berat hati, Edi Salihin menyetujui autopsi terhadap jenazah Mirna.

Satu hari kemudian, terbukti jika lambung Mirna positif sianida. Bukti ini seakan mendukung warna dan bau menyengat dari kopi yang diminum Mirna.

3. Pada 29 Januari 2016, orang-orang curiga dan berspekulasi soal motif Jessica Wongso

Rekap Film Dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica WongsoIce Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso (YouTube.com/Netflix Indonesia)

Edi Salihin sejak awal curiga terhadap Jessica Wongso. Menurutnya, Jessica beberapa kali berbohong dan menunjukkan gelagat mencurigakan. Terlebih lagi, Jessica yang memesan kopi milik Mirna.

Sampai sekarang, publik masih tidak yakin dengan motif Jessica. Sandy Salihin, kembaran Mirna meyakini jika Jessica iri karena kehidupannya tidak sebahagia saudaranya itu.

Di sisi lain, Arief Soemarko, suami Mirna, saat wawancara di tahun 2016 berkata, Jessica tersinggung karena Mirna mempertanyakan keputusan sang sahabat pacaran dengan sosok yang tidak baik. Namun di mata publik, ada yang meyakini Jessica dan Mirna memiliki hubungan terlarang.

4. Jessica Wongso ditangkap, tapi kenapa kasusnya seviral itu?

Rekap Film Dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica WongsoIce Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso (YouTube.com/Netflix Indonesia)

Jessica Wongso akhirnya ditangkap pada 30 Januari 2016. Saat itu, koper dan barang-barangnya di kamar hotel sudah tersusun rapi. Seakan ia ingin segera pergi dari Indonesia.

Ia sendiri bingung, mengapa kasus ini sangat viral, padahal Jessica bukan public figure. Kasus Jessica dinilai seperti OJ Simpson, mantan atlet football Amerika yang membunuh mantan istri dan seorang pelayan restoran.

Kemungkinan besar kasus ini viral karena alat pembunuhan berupa sianida yang cukup sulit didapat. Selain itu, Mirna dan Jessica sama-sama berasal dari keluarga terpandang. Kasus mereka semakin panjang, karena kedua pihak mampu meluangkan waktu hingga uang untuk menyelesaikan semuanya hingga tuntas.

Baca Juga: 5 Fakta Film Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso

5. Di sidang pertama, Otto Hasibuan percaya Jessica, tapi publik sudah meyakini ia pelakunya

Rekap Film Dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica WongsoIce Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso (YouTube.com/Netflix Indonesia)

Sidang pertama digelar pada 15 Juni 2016. Otto Hasibuan, pengacara Jessica Wongso saat itu mendapat banyak kecaman karena membela pelaku.

Di sisi lain, Otto sudah berkata kepada Jessica, jika ditengah jalan yakin Jessica bersalah, pengacara itu diperbolehkan mundur. Namun, Otto Hasibuan sampai saat ini masih percaya Jessica tidak bersalah. Sedangkan publik yakin Jessica bersalah.

Menjelang akhir film dokumenter, Otto berkata jika ia mengetahui fakta yang terjadi berdasar deduksinya. Namun, Otto tidak bisa mengungkap fakta itu karena tidak ada bukti.

6. Djaja Surya Admatja menyangsikan kematian karena sianida, sejak itu masyarakat mulai goyah

Rekap Film Dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica WongsoIce Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso (YouTube.com/Netflix Indonesia)

Djaja Surya Admatja, dokter forensik DNA pertama di Indonesia datang sebagai saksi pihak Jessica Wongso. Pernyataannya membantah beberapa bukti yang diberikan kepolisian dan jaksa soal sianida.

Pihak keluarga tidak mempebolehkan mendiang Mirna diautopsi secara keseluruhan, tapi hanya mengambil sample. Sedangkan hanya 0,2 ml sianida yang ditemukan di lambung mendiang Mirna. Menurut Djaja Surya Admatja, itu tidak cukup untuk membunuh seseorang.

Bisa jadi, jika mendiang Mirna diautopsi secara keseluruhan, akan ditemukan fakta lain soal penyebab dirinya meninggal. Sejak kesaksian ini beredar, sebagian masyarakat mulai percaya jika Jessica bukan pelaku sebenarnya.

7. Jessica Wongso dikecam karena tertawa usai putusannya, tapi Otto Hasibuan cerita sisi lainnya!

Rekap Film Dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica WongsoIce Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso (YouTube.com/Netflix Indonesia)

Sidang putusan menyatakan Jessica Wongso terbukti bersalah dan dipenjara minimal 20 tahun, serta paling berat seumur hidup atau hukuman mati. Beberapa kali publik menyaksikan Jessica tertawa selama persidangan, karena itu ia dikecam.

Melalui film dokumenter, Otto Hasibuan bercerita jika sekeluarnya dari ruang persidangan, Jessica baru menangis. Pernyataan Otto ini seakan menunjukkan jika citra diri Jessica di media dan dunia nyata berbeda.

Jurnalis Fristian Greice juga memberikan pendapat serupa. Saat mewawancarai langsung, ia melihat Jessica adalah sosok yang manja, berbeda dengan image pembunuh berdarah dingin.

Namun, psikolog Dewi Haroen meyakini jika pelaku yang cenderung memiliki wajah rupawan akan mudah terhindar dari prasangka negatif. Bahkan Edi Salihin dan beberapa orang meyakini jika Jessica memiliki gangguan mental.

8. Setelah wawancara pertama dihentikan, tim produksi dilarang bertemu dengan Jessica. Mereka hanya memegang sebuah diary

Rekap Film Dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica WongsoIce Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso (Instagram.com/netflixid)

Jessica Wongso saat ini ditahan di Lapas Wanita Jakarta Kelas IIA. Tim produksi Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso (2023) berhasil mewawancarai Jessica dipertemuan pertama.

"Aku hanya tak mengerti mengapa ini terjadi padaku. Aku hanya sedang berlibur. Aku hanya menelepon teman-temanku untuk mengobrol sambil minum kopi. Dan sejak saat itu, rasanya tidak bisa dipercaya," cerita Jessica.

Ia melanjutkan, "Bahkan aku, si karakter utama, tidak mengerti. Menyebalkan sekali. Ini begitu sulit. Begitu sulit untuk tetap waras setiap harinya. Jika kau tanya soal trauma, ya, aku sangat trauma oleh peristiwa ini dan semua media, juga cara mereka mencetak sesuatu di atas kertas dan itu sepenuhnya salah."

Jessica bercerita betapa sulitnya menjalani sidang saat itu. Menurutnya, semua bukti yang ia bawa ke meja hakim tidak digubris sama sekali.

"Jika media tidak tertarik padaku saat itu, apakah akan berbeda?" kalimat terakhir Jessica ini menutup sesi wawancara. Pihak berwajib langsung mematikan kamera dan memblokir akses tim produksi dengan Jessica sejak hari itu.

Tim produksi hanya memegang buku diary Jessica yang menceritakan semua perjalanannya, mulai dari hari kejadian hingga perasaannya saat sudah dipenjara. 

"Saat aku bertemu orang baru, aku selalu berpikir apakah mereka menganggap aku seorang pembunuh. Sejujurnya, aku bertanya-tanya, apakah mereka percaya aku membunuh Mirna atau tidak?" tulisan Jessica menutup film dokumenter itu.

Usai Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso (2023) tayang, masyarakat kembali mengingat kasus viral tersebut. Bahkan ada beberapa yang mulai skeptis soal, apakah Jessica benar pembunuhnya? Bagaimana menurutmu?

Baca Juga: Sinopsis Dokumenter Netflix Ice Cold: Murder, Cofee and Jessica Wongso

Topik:

  • Indra Zakaria
  • Stella Azasya

Berita Terkini Lainnya