Jenius, Axel Clash of Champions Sudah Dikenalkan pada Buku sejak Kecil

Axel menjadi salah satu peserta yang masih bertahan menuju babak final Clash of Champions. Tak sedikit penggemar yang memuji kepintarannya dalam bidang akademik. Sang mama, melalui akun Instagram @axel_great_moments, menceritakan, Axel ternyata sudah dikenalkan pada buku sejak kecil.
Berikut adalah secuil cerita sang mama tentang didikannya untuk Axel hingga membuat anaknya itu pintar banget dan suka belajar hingga bisa kuliah di NUS (National University of Singapore).
1. Axel dibesarkan oleh orangtua tanpa bantuan pengasuh sejak usia 3 tahun

Ibunda Axel menceritakan bagaimana ia mendidik sang buah hati yang ternyata tidak dibantu pengasuh. Ia merupakan ibu rumah tangga yang memberikan waktu, tenaga, pikiran, perhatian, serta kasih sayang kepada anak-anaknya.
“Banyak yg dm nanya tentang parenting, saya bingung jawabnya, karena semua mengalir saja. Kebetulan saya ibu rumah tangga yang bisa full mendampingi anak sejak usia Axel 3th an sudah tidak dibantu ART,” tulisnya dalam akun @axel_great_moments pada Rabu (7/8/2024).
2. Saat kecil, Axel sudah terbiasa dengan buku

Masih dalam unggahan yang sama, ibunda Axel menyebut suka membacakan buku cerita kepada sang buah hati. Ia mengingat saat itu belum ada gadget sehingga setiap hari Axel banyak bermain dan belajar.
“Saya senang membacakan buku cerita saat mau bobok siang. Dari situ banyak sekali yg didapat anak, bonding antara ortu dan anak, bisa menyampaikan pesan-peaan moral, meningkatkan daya imajinasi, kreativitas, pengetahuan, bisa mengasah motorik kasar dan halus pada anak,” lanjutnya.
Sang ibu juga mengatakan sering memberikan reward dalam bentuk sticker berbentuk emoji senyum untuk melatih kedisplinan Axel.
“Saya menggunakan reward stiker bikinan sendiri, kertas warna bentuk lingkaran diberi gambar senyum dil seperti emotikon untuk melatih kedisiplinan anak,” tambah ibunda Axel.
3. Axel tumbuh dengan cinta dan perhatian dari orangtua yang tak terbatas

Ia menambahkan, tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh cinta dan perhatian dari orangtua. Hal tersebut yang juga ia lakukan untuk membentuk kepribadian Axel hingga menjadi salah satu mahasiswa NUS.
“Tapi pada intinya yang paling penting penuhi anak dengan cinta dan perhatian yang tak terbatas dan tak bersyarat,” tutupnya.
Sang ibunda mengungkapkan bahwa ia bersyukur atas dukungan penggemar kepada Axel. Ia juga berterima kasih, karena Axel mendapat perhatian dari banyak orang.