Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Ayah Terbaik di MCU yang Cocok Jadi Panutan

Kamala Khan dan Yusuf Khan dalam Ms. Marvel
Kamala Khan dan Yusuf Khan dalam Ms. Marvel (dok. Walt Disney Studios Motion Pictures/Ms Marvel)
Intinya sih...
  • King T'Chaka (John Kani) hadir dengan kehangatan yang jarang terlihat dalam hubungan keluarga kerajaan di MCU, meninggalkan dampak besar pada T'Challa.
  • Yondu (Michael Rooker) mengajarkan Quill cara bertahan hidup dan menjadi ayah yang tak pernah dimiliki Quill, meski harus menanggung konsekuensinya.
  • Tony Stark (Robert Downey Jr.) mengalami transformasi besar dari playboy genius menjadi sosok ayah yang rela mengorbankan segalanya demi orang lain, meninggalkan warisan dari cinta, harapan, dan keberanian.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Berbeda dengan cinta hangat dari para ibu, Marvel Cinematic Universe (MCU) punya reputasi unik soal sosok ayah. Untuk setiap ayah yang penuh kasih sayang dan memberi dukungan tanpa syarat, ada pula ayah yang memanipulasi secara emosional, bahkan sampai tega melempar anaknya dari tebing. Yap, MCU dipenuhi masalah ayah yang lebih banyak dari yang mungkin kita sangka.

Meski begitu, tidak semuanya kelam. Ada beberapa ayah yang justru bersinar di tengah reputasi buruk ini dan benar-benar menikmati peran sebagai orangtua. Dari pejuang kosmik hingga pria sederhana di pinggiran kota, daftar ayah terbaik di MCU ini cocok jadi panutan. Kasih sayang dan peran mereka menyentuh!

1. King T'Chaka

King T'Chaka
King T'Chaka (dok. Walt Disney Studios Motion Pictures/Captain America: Civil War)

T'Chaka (John Kani) mungkin hanya muncul sebentar, tetapi kehadirannya meninggalkan dampak besar. Sebagai raja, ia tampil bijaksana dan anggun. Namun sebagai ayah, ia hadir dengan kehangatan yang jarang terlihat dalam hubungan keluarga kerajaan di MCU. Hubungannya dengan T'Challa (Chadwick Boseman) terasa tulus, sehingga kematiannya menjadi momen memilukan bukan hanya bagi T'Challa, tapi juga penonton.

Namun, warisan T'Chaka tidak sepenuhnya sempurna. Ketika masa lalunya terungkap di Black Panther (2018), sosok ayah ideal itu berubah menjadi figur yang pernah membuat keputusan kelam demi melindungi Wakanda. Justru dari konflik inilah T'Challa belajar memimpin dengan cara berbeda. Warisan T’Chaka menjadi beban sekaligus kompas moral, menunjukkan bahwa kasih seorang ayah bisa lahir dari pelajaran, maupun dari keberanian untuk memperbaiki kesalahan generasi sebelumnya.

2. Yondu

Peter Quill dan Yondu
Peter Quill dan Yondu (dok. Walt Disney Studios Motion Pictures/Guardians of the Galaxy Vol. 2)

Yondu (Michael Rooker) jelas bukan tipe ayah yang sempurna, bahkan gaya hidupnya jauh dari ideal. Namun di balik sarkasme, reputasi bajak laut, dan panahnya yang mematikan, ada hati seorang ayah yang berusaha mencintai dengan caranya sendiri. Ia mengajarkan Peter Quill (Chris Pratt) cara bertahan hidup di galaksi yang penuh bahaya, meskipun hubungan mereka sering berlangsung tegang.

Namun, Yondu selalu memilih untuk menjadi ayah yang tak pernah dimiliki Quill, meski harus menanggung konsekuensinya. Di akhir Guardians of the Galaxy Vol. 2 (2017), ia mendapat salah satu momen perpisahan paling emosional dalam MCU, pengingat bahwa menjadi ayah bukan soal kesempurnaan, tetapi tentang pilihan, cinta, dan pengorbanan.

3. Tony Stark

Tony Stark dan Morgan Stark
Tony Stark dan Morgan Stark (dok. Walt Disney Studios Motion Pictures/Avengers: Endgame)

Dulu dikenal egois dan enggan bertanggung jawab, perjalanan Tony Stark (Robert Downey Jr.) dalam Infinity Saga menunjukkan transformasi besar, yaitu dari playboy genius menjadi sosok yang rela mengorbankan segalanya demi orang lain. Puncak perubahannya terlihat di Avengers: Endgame (2019), saat ia menjadi ayah dari Morgan dan memiliki hubungan singkat yang terasa hangat, lucu, dan menyentuh hati.

Ucapan sederhana Morgan, “I love you 3000,” bukan hanya dialog manis, tetapi alasan utama Tony mengambil keputusan terbesar hidupnya. Keputusannya menggunakan Infinity Stones bukan semata menyelamatkan dunia, tapi juga melindungi masa depan putrinya. Dengan itu, Tony memutus rantai hubungan dingin yang ia alami dengan ayahnya sendiri dan meninggalkan warisan yang dibangun dari cinta, harapan, dan keberanian.

4. Vision

Vision dan anaknya
Vision dan anaknya (dok. Walt Disney Studios Motion Pictures/WandaVision)

Secara jujur, perjalanan Vision (Paul Bettany) menjadi seorang ayah memang bukan hal yang sederhana, tapi kerumitan itu tidak pernah mengurangi ketulusan cintanya pada Billy dan Tommy. Dalam realitas Westview yang tercipta, Vision sepenuhnya menjalani peran sebagai ayah. Sosok pelindung yang tenang, hadir, dan penuh kasih, bahkan saat dunia mereka perlahan mulai runtuh.

Dengan empati, rasa ingin tahu, dan moralitas yang kuat, ia menunjukkan bahwa cinta sejati tidak berlandaskan kewajiban, melainkan pilihan. Ia memilih keluarganya, bukan karena ia harus, tetapi karena ia ingin. Dan meskipun lahir dari sihir kacau, Vision justru tampil sebagai salah satu ayah paling “manusiawi” di MCU.

5. Clint Barton

Clint dan Lila Barton
Clint dan Lila Barton (dok. Walt Disney Studios Motion Pictures/Avengers: Endgame)

Clint Barton (Jeremy Renner) adalah salah satu karakter MCU yang paling membumi dan kehidupan keluarganyalah yang menjadikannya demikian. Di tengah dunia penuh kekuatan kosmik dan pertarungan besar, mimpi Clint hanyalah hidup tenang di rumah bersama keluarganya. Ia tidak mencari kejayaan. Ia hanya ingin anak-anaknya hidup aman yang membuat pengorbanannya di Avengers: Endgame (2019) terasa jauh lebih menyayat hati.

Serial Hawkeye (2021) memberikan pandangan lebih dalam tentang sisi ayah, di mana cintanya begitu besar, tetapi rasa bersalahnya pun berat, karena sering tidak ada di rumah. Menariknya, sifat kebapakan itu melampaui hubungan darah, terlihat dari ikatan tak terduganya dengan Kate Bishop (Hailee Steinfeld). Bagi Clint, menjadi ayah bukan sampingan, itu adalah kompas moral. Pada akhirnya, bukan busur dan anak panah yang mendefinisikannya, melainkan cinta dan tanggung jawab terhadap mereka yang ia sayangi.

6. Scott Lang

Scott Lang dan Cassie Lang
Scott Lang dan Cassie Lang (dok. Walt Disney Studios Motion Pictures/Avengers: Endgame)

Scott Lang (Paul Rudd) mungkin bukan penentu arah MCU seperti beberapa rekannya, tetapi sebagai ayah, ia adalah salah satu yang paling berdedikasi. Sejak awal, motivasinya menjadi Ant-Man bukan jadipahlawan, melainkan untuk menjadi ayah yang lebih baik bagi Cassie. Tindakan ceroboh, keputusan impulsif, dan aksinya sebagai pahlawan selalu berakar pada cinta seorang ayah, menjadikan trilogi Ant-Man memiliki bobot emosional yang khas di MCU.

Seiring Cassie tumbuh dan mulai menempuh jalan heroiknya sendiri, Scott tidak mencoba menghalangi atau mendominasi. Ia mendukung, percaya, dan membiarkan Cassie menjadi dirinya sendiri. Scott mungkin bukan jenius miliarder atau raja luar angkasa, tapi ia adalah sosok ayah yang nyata, hangat, memiliki kekurangan, dan selalu hadir, meski waktu dan alam kuantum mencoba menjauhkan mereka.

7. Yusuf Khan

Kamala Khan dan Yusuf Khan
Kamala Khan dan Yusuf Khan (dok. Walt Disney Studios Motion Pictures/Ms Marvel)

Yusuf Khan (Mohan Kapur) mungkin tidak memiliki kekuatan super, tetapi justru itulah yang membuatnya menonjol sebagai sosok ayah di MCU. Dalam Ms. Marvel (2022), ia hadir sebagai sumber kehangatan dan keceriaan bagi Kamala (Iman Vellani), memberikan dukungan tanpa syarat yang menjadi dasar penting dari perjalanan pahlawannya. Ia adalah ayah yang rela mengecat wajahnya demi menghibur, memberikan nasihat tanpa menghakimi, dan memahami bahwa kehadiran serta empati sering kali lebih kuat daripada kekuatan apa pun.

Hubungan Yusuf dan Kamala dibangun dari rasa bangga, keterbukaan hati, dan antusiasme yang tulus terhadap mimpi sang putri, meski ia tidak selalu mengerti sepenuhnya. Momen-momen mereka, terutama saat Yusuf mengungkapkan arti nama Kamala, menjadi salah satu adegan paling menyentuh di MCU. Dalam kisah tentang identitas dan kedewasaan, Yusuf hadir sebagai pahlawan sehari-hari. Ia mungkin tidak menyelamatkan dunia secara langsung, tapi ia membesarkan seseorang yang akan melakukannya.

Dari para ayah di atas, mereka menunjukkan bahwa kekuatan sejati seorang ayah datang dari hati, bukan dari kekuatan super. Melalui dukungan, empati, dan ketulusan, mereka meninggalkan warisan yang jauh lebih kuat daripada pukulan atau sihir, dan berhasil jadi inspirasi bagi generasi berikutnya untuk menjadi lebih baik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us

Latest in Hype

See More

10 Lagu Jawa Viral TikTok 2025, Dipakai Ratusan Ribu Pengguna

27 Nov 2025, 11:45 WIBHype