Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bagaimana Nasib Red Hulk Setelah Kalah di Captain America 4?

cuplikan film Captain America: Brave New World (dok. Marvel/Captain America: Brave New World)

Rilis di bioskop Indonesia sejak Rabu (12/2/2025), Captain America: Brave New World masih menjadi perbincangan hangat. Terlepas dari pro dan kontra yang mewarnai ulasannya, sekuel Captain America ini berhasil menempati puncak box office global.

Melanjutkan kisah Sam Wilson sebagai Captain America, film ini juga memberikan banyak kejutan dan gambaran untuk masa depan Marvel Cinematic Universe (MCU). Mulai dari eksistensi Adamantium sebagai pembuka jalur karakter mutan di MCU hingga rencana Sam Wilson untuk membentuk New Avengers setelah mendengar ancaman Sterns terkait multiverse.

Namun, terdapat salah satu misteri yang masih bikin penasaran para penggemar, yakni nasib Thaddeus Ross alias Red Hulk setelah dikalahkan Sam Wilson dan berakhir di The Raft. Apakah Red Hulk masih akan muncul kembali di proyek MCU selanjutnya? Berikut teorinya!

1. Red Hulk bisa dijadikan "mesin pembunuh" oleh Dr. Doom

first-look komik One World Under Doom: Red Hulk (dok. Marvel)

Marvel tengah bersiap merilis seri komik One World Under Doom pada 26 Februari 2025. Bahkan, Red Hulk menjadi salah satu judul khusus yang akan dirilis perdana. Menariknya, sinopsis yang termuat di situs resminya menyebutkan jika Red Hulk di komik ini "diculik" oleh Dr. Doom untuk dimanfaatkan sebagai "mesin pembunuh" baru.

Selain itu, Dr. Doom disebut menahan Red Hulk di penjara bawah tanah yang sangat sulit ditembus. Ini juga berpotensi menjadi clue jika Thaddeus Ross alias Red Hulk tidak akan berlama-lama menua di balik jeruji besi The Raft. Melainkan ia akan dibawa oleh varian jahat Iron Man tersebut ke tempat khusus dan dimanipulasi untuk menjadi senjata andalannya dalam membuat kekacauan.

Mungkin saja, Dr. Doom akan bekerja sama dengan Samuel Sterns alias The Leader untuk memuluskan rencana satu ini. Jika Red Hulk dan Sterns "dibebaskan" oleh Dr. Doom hingga dimanfaatkan menjadi "mesin pembunuh", bisa dibayangkan momen tersebut akan menjadi titik konflik yang sangat rumit bagi jajaran superhero Marvel. Terutama jika Dr. Doom menyandera Betty Ross atau bahkan membunuhnya dengan segala manipulasinya sebagai ahli sihir. Itu bisa membuat Thaddeus Ross menjadi sangat marah dan bahkan berbalik menyerang Sam Wilson dkk. Sedangkan, tak ada lagi "obat penawar" yang bisa membuat Red Hulk tenang selain putrinya, Betty, sehingga membuat kondisi menjadi lebih chaos dengan amukan Red Hulk. 

2. Berpotensi menciptakan perang besar, World War Hulk

World War Hulk (dok. Marvel)

World War Hulk pernah menjadi salah satu isu yang ramai diperbincangkan setelah penayangan Thor: Ragnarok (2017). Merujuk versi komiknya, perang ini dipicu setelah Illuminati mengusir Hulk dari Bumi imbas kerusakan besar yang dibuat olehnya. Hulk kemudian terjebak di Planet Sakaar dan mencoba membuat pesawat luar angkasa untuk kembali menuju Bumi.

Hulk disebut menaruh dendam pada anggota Illuminati, khususnya Iron Man, Doctor Strange, Black Bolt, hingga Mr. Fantastic. Ia turut menyalahkan tim superhero tersebut atas kematian istrinya. Setelah berhasil sampai di Bumi, Hulk membunuh beberapa karakter mutan, termasuk melawan Avengers dan Fantastic Four. Bahkan, Hulk berhasil mengalahkan Sentry, membuat seluruh anggota Avengers dan Fantastic Four babak belur hingga meremukkan tangan Dr. Strange. 

Meski Hulk versi Bruce Banner sudah menjadi Professor Hulk yang bisa mengontrol emosinya dengan baik, tetapi Captain America: Brave New World telah menampilkan debut live action karakter raksasa lain yang jauh lebih ambisius, yakni Red Hulk. Menilik kondisi Red Hulk yang tidak stabil dan merupakan bahan eksperimen Samuel Sterns di MCU, jalan cerita World War Hulk ini bisa sedikit diubah menyesuaikan timeline MCU dan menjadi salah satu opsi masa depan Red Hulk.

3. Red Hulk juga bisa menjadi salah satu supervillain di era Mutan

cuplikan film Captain America: Brave New World (dok. Marvel/Captain America: Brave New World)

Jika MCU ingin mengadaptasi World War Hulk, maka Red Hulk berpotensi masih bisa bernasib panjang. Sebab, ceritanya lebih kompleks dari Infinity War dan harus "dibangun" dengan berbagai macam set-up. Mengingat World War Hulk tidak akan sama tanpa kehadiran karakter mutan, sehingga jajaran mutan Marvel harus sudah memiliki alur cerita yang mapan terlebih dahulu di realitas utama.

Kemungkinan besar, waktu terbaik untuk peristiwa World War Hulk adalah pasca Avengers: Secret Wars yang menjadi akhir dari Multiverse Saga dan dirumorkan berganti dengan era Mutan. Artinya, jika Red Hulk masih bertahan setelah film Avengers: Secret Wars, maka raksasa merah ini bisa menjadi salah satu supervillain yang patut diwaspadai di era Mutan. 

Ditambah, Thaddeus Ross juga dikenal sebagai karakter yang sangat menjengkelkan, terutama saat ia menjabat sebagai Menteri Luar Negeri AS di Captain America: Civil War (2016). Ross membuat anggota Avengers terpecah akibat kebijakannya membentuk Perjanjian Sokovia. Tak terkecuali, saat ia menambah masalah dengan mengejar anggota inti Avengers di saat kondisi genting di Avengers: Infinity War (2017) dan Black Widow (2021).

Meski Ross tak pernah menjadi penjahat utama dalam film MCU, tetapi karakternya yang manipulatif, terlampau ambisius, dan selalu menjadi bumerang bagi lini Avengers sudah cukup pantas membuatnya menjadi sosok villain baru. Entah sebagai mesin pembunuh yang diandalkan Doctor Doom di era Multiverse atau bahkan bisa menjadi salah satu supervillain baru di era Mutan.

Terlepas dari berbagai teori yang mewarnai masa depan Red Hulk, tentu menarik untuk melihat jalan cerita yang akan dipilih MCU terkait raksasa merah ini. Terutama jika Red Hulk mampu mengalahkan Sentry hingga membuat Fantastic Four dan Avengers babak belur seperti di versi komik. Kekuatan Red Hulk yang lebih berbahaya dari Hulk ini jelas sangat menjanjikan, sehingga membuatnya berpotensi memiliki masa depan yang panjang dan tak akan disia-siakan oleh MCU. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anjani Nur Permatasari
EditorAnjani Nur Permatasari
Follow Us