5 Band Metal Bertopeng Keren Selain Slipknot

GWAR bukan band metal biasa. Mereka menghadirkan pertunjukan live yang eksplosif, penuh humor vulgar, dan satire sosial yang menusuk. GWAR lahir pada tahun 1984 di Richmond, Virginia, Amerika Serikat. Para pendirinya, (alm) Dave Brockie (alias Oderus Urungus) dan Hunter Bennett (alias Beefcake the Mighty), ingin menyajikan sesuatu yang berbeda, lebih liar, dan tak terduga.

Kostum alien menjadi ciri khas GWAR sejak awal. Mereka tampil sebagai ras alien jahat yang haus darah dan berniat menjajah Bumi. Di atas panggung, mereka tak segan menyemburkan cairan merah kental ke penonton, yang mereka sebut "alien blood" (darah alien). Pertunjukan GWAR tak jarang disebut sebagai "experiential theatre" karena mengajak penonton ikut serta dalam kekacauan berdarah-darah yang mereka ciptakan.

Pertunjukan mereka kerap dianggap terlalu vulgar dan eksplisit. Aksi menyemburkan darah alien tak jarang dikeluhkan penonton yang merasa jijik atau bajunya terkena noda. Beberapa konser mereka bahkan dilarang karena dianggap tidak senonoh.

GWAR mungkin bukan band untuk semua orang. Musik mereka berisik, liriknya vulgar, dan pertunjukan mereka penuh darah buatan. Tapi, di balik kekacauan itu, ada pesan sosial yang disampaikan dengan cara yang cerdas dan tak terduga.

Di Siberia, wilayah terdingin di Rusia, di sana bercokol nama Grima, band black metal yang tak hanya menyuguhkan musikalitas brutal, tetapi juga tampil dengan ciri khas topeng kayu menyeramkan yang sekilas mirip Groot dari film Guardians of the Galaxy.

Grima terbentuk pada tahun 2014. Jauh dari hingar bingar industri musik arus utama, mereka memilih bergerak di ranah underground. Alih-alih bersolek mengejar ketenaran, Grima fokus pada eksplorasi musikalitas black metal yang kelam dan penuh distorsi.

Para personel Grima memilih menyembunyikan identitas mereka di balik topeng kayu yang mereka buat sendiri. Pemilihan topeng kayu ini bukan tanpa alasan. Ini merupakan representasi dari keyakinan pagan Slavik kuno yang masih dianut oleh sebagian masyarakat Siberia. Masyarakat adat di sana percaya bahwa roh-roh leluhur mereka tinggal di dalam hutan dan pegunungan. Dengan topeng kayu tersebut, Grima ingin menghadirkan kesan ritualistik dan mistis ke dalam penampilan mereka.

Lahir pada tahun 1993 di Cleveland, Ohio, Amerika Serikat, Mushroomhead adalah produk dari scene metal bawah tanah yang sedang berkembang pesat saat itu. Ciri khas lain dari Mushroomhead adalah penggunaan topeng wajah yang dikenakan oleh para personelnya. Topeng ini bukan sekadar aksesoris, melainkan representasi dari kepribadian panggung mereka. Penggunaan topeng ini menambah kesan misterius dan anonimitas para personel, sekaligus menjadi daya tarik visual yang tak terlupakan.

Kisah pertikaiannya dengan Slipknot dimulai di awal karir, Mushroomhead dituduh menjiplak image Slipknot. Alhasil rivalitas antar-fans kedua band ini memanas. Namun sekarang rivalitas itu sudah berakhir.

Lordi lahir pada tahun 1992 di Helsinki, Finlandia, Lordi merupakan buah imajinasi liar sang vokalis, Mr. Lordi (nama asli Tomi Putaansuu). Bosan dengan band rock ‘normal’, ia ingin menciptakan sesuatu yang berbeda, lebih ngerock, dan pastinya tak terlupakan.

Para personel Lordi tampil dengan kostum monster dan makeup yang ekstrem. Pertunjukan live Lordi tak sekadar konser musik biasa. Mereka menyulap panggung menjadi arena pertunjukan horor bercampur rock ‘n roll. Darah palsu menyembur ke penonton (yang tentu saja aman!), monster berkeliaran di atas panggung, dan pyrotechnics yang meledak-ledak menciptakan suasana mencekam namun menegangkan.

Popularitas Lordi tak hanya diraih di Finlandia. Mereka berhasil mendobrak panggung internasional dengan kemenangan mengejutkan di Kontes Lagu Eurovision 2006. Ya, Anda tidak salah baca! Band heavy metal berpenampilan monster ini berhasil mengalahkan para kontestan lain dengan lagu "Hard Rock Hallelujah". Kemenangan ini menjadi bukti bahwa musik rock, dengan segala keunikannya, bisa diterima di kalangan mainstream.

Sleep Token adalah entitas bertopeng yang diselimuti misteri, namun mampu menghadirkan musik yang inovatif, emosional, dan penuh kejutan. Di balik topeng dan jubah serba hitam, mereka meramu instrumen rock modern dengan vokal dramatis, sentuhan elektronik yang subtil, dan lirik puitis yang penuh teka-teki.

Lahir pada tahun 2016 di London, Inggris, Sleep Token langsung menarik perhatian pencinta musik. Debut mereka yang berjudul "Thread the Needle" menjadi viral di platform online, berkat riff gitar yang catchy dan vokal bernada tinggi yang unik. Tak ada yang tahu siapa personel di balik topeng tersebut, mereka hanya dikenal dengan sebutan Vessel (vokal), II (drum), III (bass), dan IV (gitar).

Konsep bertopeng ini tak hanya gimmick belaka. Ini adalah representasi dari visi artistik Sleep Token. Mereka ingin para pendengar fokus pada musik mereka, bukan pada sosok para personelnya.

Misteri seputar Sleep Token tak hanya berhenti di identitas personelnya. Jarang sekali mereka tampil di acara televisi atau wawancara media. Komunikasi mereka dengan penggemar primarily (sebagian besar) dilakukan melalui media sosial, di mana mereka kerap memberikan petunjuk dan teka-teki tentang makna di balik lagu dan konsep band mereka.

Jadi selain lima band ini, masih ada puluhan atau mungkin ratusan band metal keren yang tampil dengan topeng. Masing-masing dengan ciri khas dan karakteristik musiknya sendiri.

Terlepas dari mereka pakai topeng atau tidak, sebuah band harus tetap fokus pada kualitas musik mereka. Karena pada akhirnya, musik yang bagus dan pesan yang kuat  adalah hal yang membuat band tersebut bisa bertahan lama.