Film Terbaik FFI 2022, Before, Now & Then (Nana) Didominasi Perempuan

Jakarta, IDN Times - Film Before, Now & Then (Nana) raih 5 penghargaan dari 10 nominasi di Festival Film Indonesia 2022. Salah satunya menjadi Film Cerita Panjang Terbaik.
Mendapatkan penghargaan bergengsi, film ini diharapkan bisa membangkitkan semangat sineas perempuan. Banyak makna di balik arti dari penghargaan yang diterima film ini.
1. Film Before, Now & Then (Nana) mempunyai kisah sederhana tentang kekeluargaan

Kamila Andini selaku sutradara mengaku bangga dengan penghargaan yang diraih dari film Before, Now & Then (Nana). Ia mengingat kisah film ini berangkat dari memori masa kecil sebuah keluarga.
"Film Nana dibuat dari keluarga, dari kisah keluarga, dari memori masa kecil. Ini benar-benar disusun dari kisah-kisah yang kecil, tapi itu Indonesia gitu," ucap Kamila kepada media dalam Malam Anugerah Film Festival Indonesia 2022 pada Selasa (22/11/2022).
Dengan begitu, ia berharap bisa menginspirasi sineas lain agar bercerita tentang keluarga atau kisah yang paling dekat.
"Saya sih berharap bisa mengajak pembuat film untuk berbicara cerita tentang kita sendiri, tentang bahasa kita, dan keluarga kita," tambahnya.
2. Hampir 70 persen film Before, Now & Then (Nana) didominasi oleh perempuan

Gita Fara selaku produser menceritakan proses produksi film ini didominasi oleh perempuan yang mencapai 70 persen dari keseluruhan tim. Maka dari itu, ia dan perempuan lain merayakan penghargaan ini dengan bahagia.
"Hampir 70 persen film Nana itu didominasi sama perempuan. Jadi kami merasa, kami benar-benar merayakan perempuan di sinema," ucapnya.
3. Film ini diharapkan bisa menyemangati sineas perempuan

Gita menambahkan semoga ke depannya para sineas perempuan bisa semakin bersuara dalam karier mereka di perfilman Indonesia.
"Suara kami (pekerja seni perempuan) semoga bisa semakin lantang untuk bisa dikumandangkan di perfilman Indonesia," ucapnya.
Ifa Isfansyah selaku produser juga berharap perempuan di Indonesia dapat menyuarakan keinginan dan perasaan mereka sendiri.
"Semakin banyak perempuan-perempuan di Indonesia di mana pun yang bisa menyuarakan suara mereka sendiri," ucap Ifa.
Ia menambahkan pula semoga penghargaan yang didapat film Before, Now & Then (Nana) bisa menginspirasi sineas perempuan Indonesia.
"Semakin banyak pembuatan film dan pekerja film perempuan di Indonesia," tutupnya.