Di serial Upin & Ipin, si kembar Upin dan Ipin diceritakan sebagai anak yatim piatu. Orang tua mereka meninggal saat keduanya masih kecil. Sejak itu, Upin, Ipin, dan Kak Ros tinggal bersama nenek atau Opah. Berbicara soal kenangan, Upin dan Ipin masih memiliki benda-benda peninggalan ayah dan ibu mereka.
Opah bahkan juga menyimpannya dengan baik agar tidak rusak dan bisa menjadi kenangan bagi keluarga. Nah, benda apa saja yang jadi kenangan dari orang tua Upin dan Ipin?
Opah menyimpan album foto kenangan orang tua Kak Ros, Upin, dan Ipin. Di episode "Secebis Kenangan Abah", Upin dan Ipin bercerita bahwa mereka memimpikan sang ayah. Opah lalu membuka kembali album foto lama yang berisi kenangan keluarga mereka. Upin dan Ipin pun ikut melihat album tersebut.
Namun, keduanya sempat kecewa karena banyak foto yang rusak sehingga wajah ayah dan ibu tidak terlihat. Menurut Opah, hanya foto-foto itu yang tersisa, sementara yang lain habis terkena banjir. Opah pun menunjuk salah satu foto yang ia sukai. Dalam foto tersebut, keluarga mereka sedang piknik bersama. Semua anggota keluarga pun berkumpul. Ada Opah, kakek, ayah, ibu, Kak Ros, Upin dan Ipin saat masih bayi.
Jika diperhatikan, karakter Ipin selalu memakai kain merah kecil di lehernya. Bagi Ipin, kain itu sudah menjadi benda kesayangannya. Di episode "Kain Merah Ipin" terungkap bahwa kain merah tersebut dijahit oleh ibu Upin dan Ipin saat mereka masih bayi. Berbeda dengan Upin yang tidak suka memakainya, Ipin justru senang dan selalu memakai kain merah di lehernya.
Masih di episode yang sama, kain merah Ipin diceritakan hilang karena tertiup angin saat hujan deras. Singkat cerita, kain itu akhirnya ditemukan di kandang ayam milik Tok Dalang yaitu Rembo. Namun, kainnya telah rusak dan Ipin merasa sangat sedih. Mengetahui hal tersebut, Opah mengambil kain merah serupa milik Upin yang disimpannya. Upin pun tidak keberatan untuk memberikan kain merah miliknya kepada Ipin.
Opah tampaknya masih menyimpan barang-barang milik orang tua Kak Ros, Upin, dan Ipin. Di episode "Upin & Ipin Kesayanganku", Upin dan Ipin sedang membantu Kak Ros membersihkan rumah. Mereka lalu membuka kamar yang selalu dikunci oleh Opah. Di dalam kamar itu, Upin dan Ipin menemukan ruangan rahasia yang tersembunyi di balik lemari. Tenyata, di dalam ruangan tersebut terdapat barang-barang milik orang tua mereka yang disimpan oleh Opah.
Kak Ros menangis setelah membaca buku yang ditulis oleh orang tuanya. Opah juga menunjukkan seragam tentara dan sepatu milik ayah mereka yang bernama Abdul Salam. Pekerjaan orang tua Upin dan Ipin juga diungkap di episode "Mimpi Terindah". Ayah Upin dan Ipin dulu bekerja sebagai tentara, sedangkan ibu mereka adalah perawat.
Selanjutnya, ada mainan milik Upin dan Ipin. Di episode "Masih Ada Sayang", Upin dan Ipin disuruh oleh Kak Ros untuk membereskan mainan yang berserakan. Mereka lalu memisahkannya ke dalam tiga kotak yaitu mainan untuk disumbangkan, dibuang atau disimpan. Saat ingin membuangnya, Opah mengingatkan Upin dan Ipin akan kenangan barang-barang tersebut.
Salah satunya mainan masa kecil yang dibelikan oleh orang tua Upin dan Ipin sebagai hadiah ulang tahun. Opah menjelaskan bahwa barang-barang itu sangat berharga dan seharusnya disimpan dengan baik. Upin dan Ipin pun memutuskan untuk menyimpan kembali barang-barang mereka dan membuat sudut nostalgia di kamar.
Kak Ros, Upin, dan Ipin juga memiliki pakaian yang diwariskan oleh ibu mereka. Di episode "Raya Penuh Makna", ketiganya mengenakan baju berwarna merah saat Hari Raya Idul Fitri. Melihat cucu-cucunya memakai baju tersebut, Opah langsung menangis karena teringat dengan ibu mereka. Seingat Opah, baju yang dipakai oleh Kak Ros adalah milik ibunya.
Sementara itu, baju yang dipakai Upin dan Ipin juga dijahit menggunakan bahan kain merah yang dulu memang ingin dijadikan baju oleh ibu mereka. Namun, keinginan tersebut tidak sempat diwujudkan. Bagi Kak Ros, Upin, dan Ipin, bisa mengenakan pakaian tersebut sangat bermakna bagi mereka.
Meskipun telah ditinggalkan sejak masih kecil, Upin dan Ipin masih memiliki kenangan dari kedua orang tuanya. Benda-benda tersebut sangat berarti bagi si kembar, Kak Ros maupun Opah. Mereka menyimpannya sebagai kenangan yang tak terlupakan.