Yogyakarta, IDN Times - Sebelum dirilis secara resmi, serial Tira memulai debutnya di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2023 pada Rabu (29/11/2023). Acara penayangan dua episode pertama serial dari Bumilangit Cinematic Universe (BCU) tersebut turut dihadiri cast dan kru.
Joko Anwar sebagai produser, Zahir Omar sebagai sutradara dan Aline Djayasukmana sebagai penulis turut membagikan cerita seru nan menarik dari proses pembuatan serial ini.
Telah dinantikan perilisannya, ternyata untuk mempersiapkan serial Tira ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Joko Anwar mengungkap mereka butuh waktu tiga tahun untuk bisa memproduksi 8 episode serial superhero.
Berbagai faktor menjadi alasan utamanya, salah satunya adalah karena pandemik dan resources yang sedikit.
"Ini proyek dari tahun 2020 ya. Cukup lama ya, tiga tahun untuk pembuatan series superhero delapan episode," ungkap Joko Anwar di JAFF 2023.
Seperti yang dikatakan Joko Anwar, tantangan terbesar tim BCU dalam membuat proyek serial dan film superhero adalah soal sumber daya. Diakui oleh Joko bahwa untuk regional Asia Tenggara, sumber daya untuk membuat proyek superhero ini masih sulit dan sedikit.
Ini jadi salah satu alasan kenapa BCU butuh waktu yang agak lama, untuk menelurkan karya-karya baru setelah merilis proyek sebelumnya.
"Di Indonesia, bukan di Indonesia aja kayakya tapi Southeast Asia, resources untuk bikin film dan series superhero itu sangat limited banget. Jadi kita harus mengumpulkan semua resources terbaik yang kita punya. Mungkin kalau di luar negeri, bikin series superhero bisa cepat. Tapi di negara kita limited sekali," ujarnya.
Serial Tira memperkenalkan sembilan naga, makhluk yang memiliki kekuatan untuk mengontrol manusia. Salah satunya adalah Tira, naga yang masuk ke dalam tubuh karakter Suci (Chelsea Islan).
Penulis serial Tira, Aline Djayasukmana menyebut bahwa naga tersebut terinspirasi dari naga Jawa. Ia mau apa yang disuguhkan di serial ini mengandung unsur lokal yang kuat.
"Jadi kita eksplorasi naganya ini kita bikin lokal banget. Base-nya itu naga Jawa, jadi bukan naga Tionghoa atau western. Karena kita juga punya naga Jawa, naga kita sendiri," pungkas Aline.
Soal karakter utama yang ada di serial ini, Aline menyebut hanya mendapat sumber sangat sedikit. Ia bahkan hanya menerima deskripsi latar belakang karakter Suci sebanyak satu paragraf saja.
Meski begitu, ia cukup bersyukur karena bisa melakukan eksplorasi karakter sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh BCU ke depannya.
"Untuk karakter Tira sendiri, waktu itu kita dikasih sedikit banget ya, cuma satu paragraf gitu. Sebenernya kita dari tim penulis senang banget, karena dikasih kebebasan eksplorasi yang sebesar-besarnya untuk akhirnya Suci jadi stuntwoman dan segala macem," kata Aline.
Terpilihnya Chelsea Islan dalam memerankan karakter Suci atau Tira cukup mencuri perhatian. Sutradara Zahir Omar saja menyebut bahwa Chelsea merupakan aktris yang sempurna untuk memerankan Suci. Ia beralasan bahwa Chelsea dan Suci atau Tira itu memiliki banyak kesamaan.
"Chelsea dan Suci banyak karakteristik yang mirip. Semuanya dari segi insecurities-nya, dari hard working dan etikanya dia, itu semua ciri-ciri yang ada di (karakter) Suci. Kebetulan itu yang bikin kami mudah untuk mendorongnya unutk mendalami karakter Suci. Kita sangat beruntung dapat dia sebagai Suci," ungkap Omar.
Tentunya cerita tentang apa yang terjadi di balik layar serial Tira ini membuat semakin menarik. Tira sendiri bakal resmi tayang pada 16 Desember 2023 di Disney+ Hotstar.