Tren Cross-Dressing Aktor Indonesia, Jadi Fenomena Normal?

Cross-dressing, dalam bahasa Indonesia dapat disebut dengan lintas busana yang sedang menjadi tren di kalangan artis. Sebut saja aktor sekaligus penyanyi ternama Harry Styles yang beberapa kali mencuri perhatian lewat penampilannya mengenakan rok dalam pemotretan majalah hingga santai memakai gaun di acara Met Gala 2019.

Sempat menjadi kontroversi, Harry Styles menanggapi hal tersebut dengan santai. Dalam wawancara dengan Variety pada tahun 2020, Harry mengatakan, "Tidak memakai sesuatu karena itu pakaian perempuan, kamu telah menghalangi seluruh pakaian hebat di dunia."

Selain Harry Styles, aktor Hollywood lainnya yang disorot lewat penampilannya saat cross-dressing adalah Billy Porter. Penampilannya menggunakan tuksedo sekaligus gaun di 91st Annual Academy Awards 2019 sukses jadi perbincangan netizen. Billy pun mengungkapkan pemikirannya.

"Apa itu maskulinitas? Maksudnya itu apa? Perempuan muncul setiap hari dengan mengenakan celana, tetapi begitu pria mengenakan gaun, semua menjauh," tandas Billy Porter dilansir PinkNews.

Tak hanya Hollywood, industri hiburan Korea Selatan yang tengah digandrungi publik ini juga mengalami fenomena cross-dressing. Contohnya, aktor Jin Ha sempat memakai hanbok perempuan dalam penayangan perdana Pachinko. Lalu ada Bong Tae Gyu yang mengaku nyaman mengenakan rok di konferensi pers The Penthouse pada 2020 lalu.

Beberapa aktor Indonesia juga pernah melakukan cross-dressing. Salah satunya adalah Juan Bione Idal Haris Subiantoro Tanevi Proboatmojo Tan yang beberapa kali mengenakan rok dalam berbagai kesempatan.

Aktor muda yang akrab disapa Bio One ini meyakini kalau warna hingga pakaian bukan milik gender apa  pun. Lewat aksinya ini, sang aktor ingin mematahkan stereotipe yang selama ini muncul.

"Bukan buat statement bahwa fashion itu genderless atau apa, tapi lebih ke menormalisasi aja bahwa stereotipe warna, cutting, atau apa pun itu menjadi milik gender mana pun sebenernya. Bukan berarti pink itu harus perempuan, biru itu harus laki-laki gitu," jelas Bio One kepada IDN Times dalam wawancara khusus pada Rabu (2/11/2023).

Bio One juga menegaskan alasan sebenarnya ia melakukan cross-dressing adalah bosan memakai pakaian pria. Menurutnya, model baju laki-laki tidak seperti perempuan yang banyak pilihannya.

"Dan kalau misalnya ngomongin cross-dressing sendiri, karena sebenarnya bosan pake baju cowok. Kayak baju cowok lay-out-nya dikit. Cutting-nya juga membosankan. Tidak seperti cutting-cutting baju yang katanya wanita gitu. Lebih banyak ragamnya. Lebih banyak cutting yang menyenangkan," tegas Bio One.

Soal nyinyiran netizen yang didapatkan saat melakukan cross-dressing, Bio mengaku tak peduli. Nyatanya, teman dan keluarganya tetap mendukung pilihan gayanya tersebut.

"Aku gak ngasih panggung ke orang-orang yang punya pandangan berbeda sama aku. Kayak ya udah, gak apa-apa," pungkas aktor kelahiran tahun 1998 ini.

Devano Danendra juga sempat ramai jadi perbincangan hangat publik saat mengenakan pakaian perempuan di salah satu pemotretan. Gaya Devano yang nyentrik pun turut sering kali disalahartikan oleh netizen.

Anak dari penyanyi Iis Dahlia ini pun menganggap, cross-dressing hanya sebatas pakaian yang ia kenakan, tidak lebih dari itu.

"Karena kan balik lagi yang make kan juga cowok dan kita juga masih kayak cowok semestinya, meski kita berpakaian rada crossing. Cuman, ya itu menyenangkan sih buat aku," jelas Devano Danendra saat ditemui IDN Times pada Rabu (29/11/2023).

Tak jauh berbeda dari Bio One, Devano juga ikut terkena nyinyiran netizen saat melakukan cross-dressing. Padahal, keluarga dan rekannya sendiri tak memberikan komentar buruk apa pun.

"Gak ada komen sama sekali (dari keluarga). Cuma kalo netizen udah pastilah segala macem hal udah aku rasain," ujar Devano.

"Ada fasenya aku stres banget kalau denger netizen segala macem," lanjutnya.

Selain Devano dan Bio One, aktor hits Jerome Kurnia juga ikut angkat bicara soal fenomena cross-dressing ini. Secara gamblang, Jerome menilai pakaian tidak memiliki gender.

"Pandangan aku tuh baju, mau apa pun, itu gak ada gender-nya. Jadi selama aku nyaman pakai ini dan kelihatannya bagus, ya cocok-cocok aja. Jadi aku punya pandangan bahwa bukan berarti, kalau kita bicara ke toko baju, ada bagian perempuan ada bagian laki-laki. Gak harus selalu beli dari bagian laki-laki. Beli dari perempuan gak masalah, begitu juga sebaliknya," papar Jerome yang juga merasa bahwa cross-dressing ini memang tengah nge-tren.

"Aku rasa atmosfer pemakaian baju itu lagi seperti ini. Orang udah gak peduli mau itu (baju) cewek, yang penting cocok, ya cocok," tambahnya.

Namun, berbeda dari Bio One dan Devano yang mendapatkan tanggapan kurang ramah dari netizen, aktor yang membintangi film Penyalin Cahaya ini mengaku malah tak pernah kena nyinyir.

"Keluarga juga gak ada yang gimana-gimana. Bilang juga, 'Bagus.' Jadi bener-bener gak ada sama sekali. Bahkan dari sosial media, netizen, aku bisa dibilang gak pernah dapet omongan negatif sih kalau menurut aku. Selalu positif-positif aja," ujarnya.

Sempat jadi perbincangan hangat netizen, Bio One, Devano Danendra, dan Jerome Kurnia kompak mengaku tak kapok melakukan cross-dressing. Tak takut digunjing orang, Bio One mengaku dirinya tak peduli dengan jenis pakaian yang ia kenakan asal bisa membuatnya nyaman.

"Ketika kita nyaman dengan tubuh kita sendiri, tidak ada insecurity tentang gender tadi. Kayak gue pake rok kelihatan kayak cewek atau gue pake apa jadi kelihatan kayak cowok. Jadi gak ada insecurity tentang itu tadi. Akhirnya kan udah nyaman sama badan sendiri, jadi bisa pake baju apa aja sebenarnya," jelas Bio One.

Tak berbeda jauh, Jerome Kurnia tegas akan tetap melakukan mix and match dalam berpakaian. Menurutnya, kenyamanan adalah yang terpenting.

"Nah atau aku emang gak ngeliat-ngeliat aja, karena misalnya ada yang negatif pun aku gak peduli, sih, karena yang penting akunya nyaman dan masih tidak seronok, ya sah-sah aja," ujar Jerome.

Devano pun mengaku kini dirinya tak memiliki rasa takut untuk mengeksplorasi pakaiannya. Bahkan, Devano mengungkapkan dirinya mulai menemukan pakaian yang nyaman untuknya.

"Emang pada dasarnya aku hanya mengeksplor apa yang aku mau dan apa yang aku nyaman buat aku. Dan ternyata yang nyaman buat aku adalah apa pun yang sifatnya gombrong. Toh kayak kemaren aku itu nyoba style segala macem, terus orang-orang kayak bilang, 'Kok beda banget sama yang dulu,'" papar Devano. 

Kalau kamu, bagaimana pandanganmu tentang cross-dressing ini?