Daftar Lengkap Anggota Juri Venice Film Festival 2024

Isabelle Huppert ditunjuk oleh komite La Biennale di Venezia sebagai presiden juri internasional. Aktris asal Prancis ini bukan nama yang asing di Venice International Film Festival.

Huppert memenangkan Coppa Volpi untuk Best Actress lewat penampilan memukaunya dalam Story of Women (1988) dan La Cérémonie (1995) arahan Claude Chabrol. Pada 2005, Huppert dianugerahi Special Golden Lion untuk kinerjanya dalam Gabriel arahan Patrice Chéréau.

Bakat aktingnya turut mengantarkan Isabelle Huppert pada penghargaan Best Actress di Cannes Film Festival melalui Violette Nozière (1978) arahan Claude Chabrol dan The Piano Teacher (2001) arahan Michael Haneke. Pada 2022 lalu, Isabelle Huppert menerima penghargaan Honorary Golden Bear atas dedikasinya dalam dunia seni peran.

Anggota juri internasional Venezia ke-81 yang pertama ada James Gray. Film debut penyutradaraannya, Little Odessa (1994), tayang perdana di Venice International Film Festival dan membawa pulang penghargaan Silver Lion. Pada 2019, James Gray kembali berkompetisi dengan membawa Ad Astra yang dibintangi Brad Pitt.

Sutradara sekaligus penulis naskah tersebut terbilang aktif berpartisipasi dalam berbagai ajang festival film dunia. We Own the Night (2007), Two Lovers (2008), The Immigrant (2013) dan Armageddon Time (2022) masuk dalam lini in competition di Cannes Film Festival.

Anggota juri Venezia ke-81 ada James Haigh. Sutradara sekaligus penulis naskah tersebut dikenal berkat gaya pendekatannya yang unik dalam mengeksplor sinema queer. Sineas asal Inggris tersebut pernah berkompetisi di Venice International Film Festival lewat Lean on Pete (2017).

Film teranyarnya, All of Us Strangers (2023), banjir akan pujian dan menerima beberapa nominasi di ajang penghargaan seperti BAFTA, Gotham Awards, dan Independent Spirit Awards. LA Film Critics Association memberikan penghargaan Best Screenplay untuk naskah yang diadaptasinya dari novel Strangers besutan Taichi Yamada.

Agnieszka Holland turut diundang sebagai juri internasional Venezia tahun ini. Nama sutradara, penulis naskah, sekaligus produser asal Polandia tersebut meroket usai Provincial Actors (1978) menyabet International Critics Prize di Cannes Film Festival.

Kemahirannya dalam meramu film drama, perang, dan dokumenter tidak perlu diragukan lagi. Spoor yang ia garap bersama Olga Tokarczuk berhasil memenangkan penghargaan Silver Bear di Berlinale 2016 lalu.

Selain itu, pada pagelaran Venice International Film Festival tahun lalu, Agnieszka Holland diberi penghargaan Special Jury Prize untuk filmnya yang berjudul The Green Border.  Bukan main, sih!

Kleber Mendonça Filho telah menekuni industri perfilman sejak 1990-an dengan membuat sejumlah film pendek. Dalam film dokumenter panjang pertamanya, Crítico (2008), sineas asal Brasil tersebut menggabungkan 70 sutradara untuk berdiskusi dan mengutarakan pendapat mereka akan sinema.

Pada 2016, Kleber Mendonça Filho berhasil menembus persaingan ketat dan membawa Aquarius berkompetisi di Cannes Film Festival. Bacurau (2019) yang ia garap bersama Juliano Dornelles memenangkan Jury Prize di Cannes. Saat ini, Filho tengah disibukkan dengan proyek film teranyarnya, The Secret Agent.

Abderrahmane Sissako turut mendapat kehormatan sebagai anggota juri internasional Venezia tahun ini. Pegiat film asal Mauritania tersebut terjun ke industri perfilman dengan menggarap Le chameau et les bâtons flottants (1995). Sissako mendedikasikan karirnya untuk perkembangan industri perfilman lokal

Pada 2002, Abderrahmane Sissako mendapatkan FIPRESCI Prize di Cannes Film Festival melalui film arahannya, Waiting for Happiness. Sissako kembali mencetak prestasi lewat Timbuktu (2014) yang memenangkan tujuh César Awards dan menjadi film Mauritania pertama yang mendapatkan nominasi Oscar.

Giuseppe Tornatore ikut masuk dalam anggota juri internasional Venezia ke-81. Sineas asal Italia tersebut mencuri perhatian dunia melalui Cinema Paradiso (1988) yang mana mendapatkan piala Oscar untuk Best Foreign-Language.

Film-film besutan Giuseppe Tornatore lainnya, seperti Malena (2000), A Pure Formality (1994), hingga The Best Offer (2013), dengan mudah menjadi critic darling di kalangan para kritikus dan meraup sukses besar di pasaran. 

Di sela-sela kesibukannya sebagai sineas, Julia von Heinz aktif mengajar directing di University of Television and Film di Munich, Jerman. Film debutnya, Nothing Else Matters (2007), memenangkan Best Children’s and Youth Film di ajang penghargaan German Film Award. 

Pada 2020, filmnya yang berjudul And Tomorrow the Entire World ikut berkompetisi di Venice International Film Festival dan menjadi perwakilan Jerman untuk nominasi Best Foreign-Language di Oscar. Film teranyarnya, Treasure, telah tayang di Berlinale dan Tribeca baru-baru ini dan mendapatkan ulasan yang menarik.

Anggota juri Venezia ke-81 yang terakhir ada Zhang Ziyi. Aktris asal Tiongkok tersebut memulai debutnya pada 1999 dalam The Road Home arahan sutradara Zhang Yimou. Penampilannya dalam Crouching Tiger, Hidden Dragon (2000) arahan Ang Lee sukses mencuri perhatian publik dan mengantarkannya pada sejumlah proyek film besar, seperti Memoirs of a Geisha (2005).

Perannya dalam film Wong Kar-wai bertajuk The Grandmaster (2013) memenangkan Best Actress di sejumlah penghargaan film bergengsi di Tiongkok. Zhang Ziyi sendiri baru memulai debut penyutradaraannya pada 2021 lewat Poem yang mendapatkan sambutan baik dari para kritikus.

Para juri Venice International Film Festival ke-81 sendiri yang akan menyerahkan sejumlah penghargaan, termasuk Golden Lion untuk Best Film. Penghargaan tersebut akan diberikan di malam penutupan yang rencananya akan digelar di Sala Grande of the Palazzo del Cinema pada 7 September 2024 mendatang.