Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Upaya Hirokazu Koreeda Ciptakan Adaptasi Sempurna The Makanai

Adegan The Makanai: Cooking for the Maiko House (Courtesy of Netflix for IDN Times)

Tokyo, IDN Times - Setelah sukses dengan film Broker di tahun 2022 lalu, sutradara Hirokazu Koreeda membuka 2023 dengan drama Jepang The Makanai: Cooking for the Maiko House. Serial yang bercerita tentang perjalanan Kiyo menjadi makanai alias juru masak di rumah untuk maiko ini tayang mulai 12 Januari 2023.

IDN Times berkesempatan ngobrol langsung dengan sutradara pemenang Palme D’Or, Hirokazu Koreeda dan para cast, yaitu Nana Mori dan Natsuki Deguchi. Seperti ini kisah mereka soal penggarapan serial ini. 

1. Sutradara Hirokazu Koreeda ingin beri sentuhan khasnya sambil tetap menghormati sumber manga The Makanai: Cooking for the Maiko House

Adaptasi live action dari manga dikenal rumit, sering kali fans tidak puas karena tak sesuai dengan sumber aslinya. Bagaimana cara Anda mengatasi hal ini?

Hirokazu Koreeda: Pertanyaan ini sangat sulit. Sebenarnya ini adalah kali ketiga saya mengerjakan proyek yang diangkat dari manga. Tentu saja saya harus mencoba semuanya sembari tetap menghormati cerita aslinya. Tetapi saya tak bisa benar-benar 'menjiplak' apa yang ditunjukkan di manga untuk menggambarkan cerita saya.

Jadi saya sebenarnya menggabungkannya dengan melakukan riset terhadap orang-orang yang memang menjalani kehidupan seperti ini di kehidupan nyata. Dan dari situ saya menemukan bahwa belakangan ada yakata (rumah geisha) yang punya bar di samping properti mereka. Dari lingkungan bar itu mereka bisa berinteraksi dengan orang-orang di luar. Jadi saya memasukkan hal ini ke serial tersebut.

Selain itu ada juga hal yang tak ada di manga aslinya. Contohnya sang Ibu memiliki seorang putri dan ia punya sudut pandang eksternal tentang geisha dan maiko. Aku merasa sudut pandang sang Ibu lebih dekat dengan penonton.

Pada dasarnya yang ingin kutunjukkan dalam serial ini adalah, ada dua orang gadis dan ini adalah cerita tentang perkembangan mereka. (Serial) ini mirip seperti buddy film (film persahabatan) juga. Aku ingin menggambarkan daya tarik drama ini sebaik mungkin dan di saat yang sama juga menghormati sumber manga aslinya. 

2. Koreeda bekerja sama dengan stylist makanan top demi visual yang terbitkan liur

Adegan The Makanai: Cooking for the Maiko House (Courtesy of Netflix for IDN Times)

Terlihat jelas saat menonton series ini betapa banyaknya perhatian yang Anda curahkan untuk adegan memasak dan makan. Bagaimana cara Anda framing dan shooting makanan di sepanjang serial ini?

Hirokazu Koreeda: Sejak awal saya sudah memutuskan untuk mempekerjakan food stylist, Nami Iijima. Saya mengajaknya untuk mempersiapkan dan memasak semua makanan yang akan diperlihatkan di serial ini. Masakan Nona Iijima tidak hanya menarik secara visual, cantik secara estetik, tetapi juga sangat lezat. Itu adalah hal yang sangat penting untuk serial ini.

Kiyo sebenarnya memasak untuk drama ini juga. Tetapi masakan Nona Iijima benar-benar sangat lezat dan menurutku itu sangat penting. Selain itu, dari sudut pandang cerita, (Nana) Mori memerankan Kiyo yang karakternya sebenarnya tidak terlalu banyak berbicara. Tetapi melalui masakannya, ia mengungkapkan perasaannya dan orang-orang di sekitarnya juga tergerak karena masakannya.

Karena itu, memasak dan makanan sangat esensial dalam artian memasak sebagai cara untuk melepas penat atau berkoneksi dengan orang-orang dan hati mereka. Tentu saja aspek visual sangat penting soal masakan, tetapi aspek internal dari 'kekayaan' dari memasak menurutku harus dicerminkan. Jadi aspek itu juga digabungkan dan ditunjukkan lewat naskah, produksi, dan juga lewat akting.

3. Nana Mori dan Natsuki Deguchi bersinergi dengan para sutradara dan staff The Makanai

The Makanai: Cooking for the Maiko House (Courtesy of Netflix for IDN Times)

Kesulitan apa yang kalian hadapi saat bekerja dengan beberapa sutradara berbeda dan bagaimana cara membangun harmoni dengan mereka?

Nana Mori: Kami memang punya beberapa sutradara untuk series ini. Masing-masing dari mereka punya kepribadian dan karakter berbeda. Sebagai contoh, karakterku Kiyo, dan Sumire (Natsuki Deguchi), ada daya tarik dan bagian-bagian baik dari karakter-karakter ini. Tetapi, orang-orang di sekeliling yakata itu juga punya kelebihan masing-masing.

Nah karena ada banyak orang dan sutradara yang mengerjakan serial ini, mereka mampu menunjukkan kepada kami berbagai aspek dan elemen positif lain dari karakter-karakter tersebut yang tidak kami sadari sebelumnya. Bagiku, aku punya perspektif sendiri tentang Kiyo dan orang-orang di yakata. Tapi kemudian dari berbagai perspektif berbeda aku bisa belajar lebih banyak dan tergantung pada episodenya, pola komunikasinya berbeda, sangat menarik.

Natsuki Deguchi:

Ya kita punya empat sutradara, dan cara mereka berkomunikasi berbeda. Aku merasakannya saat kita syuting dan rasanya sangat asyik bekerja dengan mereka. Baik, Koreeda-san, Tsuno-san, Okuyama-san, Sato-san semua punya keunikan masing-masing dan senang bisa bekerja sama dengan mereka.

4. Nana Mori pilih karakter yang diperankan Natsuki Deguchi sebagai favoritnya. Kalau Natsuki pilih siapa?

Siapa karakter favorit kalian di serial ini?

Nana Mori: Aku tidak menyanjungnya, tetapi karakter favoritku adalah Sumire (Natsuki Deguchi). Alasannya ketika audisi, kami satu sesi, jadi pada dasarnya kami sudah bekerja sama sejak awal. (Drama ini) adalah cerita tentang pertumbuhan karakter kami, tetapi di waktu yang sama aku pribadi juga selalu merasa bahwa ini adalah cerita pertumbuhan kami berdua.

Ketika kami sedang berlatih, contohnya ketika kamu melihat karakter Sumire, ketika dia naik tangga, di setiap langkahnya ada momen saat kamu bisa melihat bakat dan pesonanya. Perasaan kagum di momen-momen ini menurutku karena aku sendiri juga merupakan performer. 

Dia (Sumire) adalah karakter yang mewujudkan impiannya, ia mengejar apa yang ia ingin lakukan. Kurasa dengan cara Natsuki memerankan ekspresi Sumire ketika ia menengok, menari, dia telah menciptakan karakter yang luar biasa.

Natsuki Deguchi: Maaf ya, Kiyo, tapi sosok yang aku kagumi adalah Momoko. Dia bagaikan saudari Sumire, Momoko memperlakukan Sumire seperti adiknya. Kami sangat dekat sebagai karakter karena ketika aku baru mulai bekerja aku akrab dengannya. Ketika kita melihat caranya menari dan ekspresinya, Ai Hashimoto (pemeran Momoko) tampak sangat keren saat berakting. 

5. Nana Mori curahkan usaha terbaiknya untuk perankan Kiyo

Untuk Nana Mori, apa menurutmu bagian tersulit dari memerankan Kiyo?

Nana Mori: Tentu saja memasak adalah bagian besar dari karakter ini, jadi saya membayangkan penonton akan melihat tanganku secara close up saat memasak. Apabila penonton melihat tanganku di layar besar, hal itu membuatku nervous.

Selain itu, seperti yang sudah Koreeda-san sebutkan, pada dasarnya Kiyo 'bicara' lewat masakannya dan alasan kenapa Kiyo karakter yang digemari, seperti yang ditunjukkan di manga dan di serial, adalah masakan dan sifatnya punya daya tarik.

Aku sempat berusaha keras untuk menyerap apa yang membuat karakternya demikian. Misalnya, cara dia membawa diri, perasaannya, dan bagaimana orang-orang terpikat padanya.  

---

The Makanai: Cooking for the Maiko House punya sederet daya tarik bagi kamu pencinta drama Asia. Selain karakter yang unik, cerita yang hangat, ada banyak adegan makanan yang dijamin bikin ngiler. Dipiloti oleh sutradara dunia, Hirokazu Koreeda dan diperankan banyak aktris muda Jepang menawan seperti Nana Mori, jangan sampai lewatkan series yang tayang sejak 12 Januari 2023 ini di Netflix!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triadanti N
EditorTriadanti N
Follow Us