6 Film 90-an Terbaik yang Dibintangi Takeshi Kaneshiro

Anna Magdalena (dok. Golden Harvest Company/Anna Magdalena)

Anna Magdalena adalah film romantis dengan trope cinta segitiga antara 2 teman serumah dengan 1 tetangga mereka. Dua pemuda tersebut, Chan Kar-fu (Takeshi Kaneshiro) dan Yau Muk-yan (Aaron Kwok), tinggal serumah demi menghemat pengeluaran. Suatu hari, mereka secara terpisah mendengar alunan piano yang dimainkan salah satu tetangga perempuan mereka. Lambat laun, alunan musik itu bikin keduanya tanpa sadar jatuh cinta pada si pemain musik. Sederhana, ringan, tapi kisah mereka bikin kepikiran gara-gara akhirnya yang gak definitif.

Lost and Found (dok. Golden Harvest Company/Lost and Found)

Film romantis 90-an lain dalam daftar filmografi Takeshi Kaneshiro adalah Lost and Found. Trope-nya soal dua orang kesepian yang akhirnya jatuh cinta satu sama lain. Mereka adalah Lam dan Worm yang dipertemukan dalam konteks profesional. Lam sedang kalut karena kehilangan teman dekatnya yang sudah lama tak berkabar. Ia kemudian pergi ke sebuah kios yang dikelola Worm. Bisnis Worm berkutat pada pencarian barang hilang. Dari sinilah, koneksi antardua orang ini terbentuk.

First Love: Litter on the Breeze (dok. Block 2 Pictures/First Love: Litter on the Breeze)

Eric Kot akan mengajakmu menyelami dua cerita cinta sekaligus. Pertama, ada kisah seorang perempuan yang punya kebiasaan mengigau saat tidur. Tanpa sadar, ia punya pengagum rahasia yang tiap malam memperhatikan, menjaga, dan mengantarnya pulang. Cerita kedua mengekspos amarah seorang perempuan yang ditinggal menikah kekasihnya. Manis, sederhana, tapi ini juga menohok.

Sleepless Town (dok. Toei Company/Sleepless Town)

Dalam Sleepless Town, Takeshi Kaneshiro memerankan pria Jepang keturunan Taiwan yang jadi buron di Tokyo gara-gara fitnah kejam yang dilayangkan padanya. Ia dikejar-kejar geng kriminal yang mengira ia terlibat dalam pembunuhan salah satu petinggi mereka. Di tengah huru-hara itu, ia tak sengaja bertemu dengan kekasih rekannya yang tewas. Bersama-sama, mereka berusaha menyelamatkan diri. Tentu saja benih cinta berkembang setelah mereka melewati berbagai kesulitan bersama.

Chungking Express (dok. Criterion/Chungking Express)

Terlepas dari kontroversi yang sedang menyelimuti Wong Kar-wai, si sutradara punya peran penting dalam meluncurkan karier akting Takeshi Kaneshiro. Ia langsung melibatkan sang aktor muda itu dalam dua film sekaligus, yakni Chungking Express dan Fallen Angels. Film pertama sukses berat dan disebut salah satu film Hong Kong paling ikonik. Dalam film itu, Kaneshiro didapuk jadi pemuda yang sedang patah hati berat setelah ditinggal sang kekasih. Hal ini bikin dia punya kebiasaan aneh: membeli nanas kalengan yang jadi makanan favorit mantannya itu. Chungking Express terdiri dari dua cerita yang tak saling terhubung, tetapi sama-sama menyoal obsesi.

Fallen Angels (dok. Criterion/Fallen Angels)

Dalam Fallen Angels, Wong Kar Wai mengeksplorasi isu kesepian. Gak heran, Kaneshiro pun didapuk jadi buronan polisi yang kabur dan gak sengaja bertemu seorang perempuan yang sedang patah hati. Film ini juga berformat antologi. Cerita satunya berkutat pada cinta segitiga seorang pembunuh bayaran dengan dua perempuan dalam hidupnya.

Kalau kamu perhatikan, Takeshi Kaneshiro sering dapat peran pria hopeless romantic pada awal kariernya. Penggemar film romantis yang juga ingin menikmati akting ciamik sang aktor rasanya wajib melirik koleksi sinema 90-an yang pernah ia bintangi. Dijamin gak menyesal!