Djakarta Warehouse Project (DWP) kembali digelar kali ini dengan nama DWPX. Pergantian nama ini untuk menandai bahwa salah satu festival electronic dance music (EDM) paling hits di Asia tersebut sudah memasuki usia 10 tahun.
DWPX pun hadir untuk memanjakan fans selama tiga hari berturut-turut sejak tanggal 7 hingga 9 Desember 2018. Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali, dipilih sebagai tuan rumah. Acara hari pertama pun berlangsung sangat seru.
Meski headliners yang ditunggu-tunggu seperti Alesso baru akan naik ke atas panggung pada pukul 23.00 WITA, tapi berdasarkan pantauan IDN Times ratusan penonton sudah mulai berlalu-lalang di kawasan GWK sejak pukul 16.30 WITA.
Salah satu area yang pertama kali dituju adalah Garuda Land. Sejumlah anak muda tak melewatkan waktu untuk mendokumentasikan megahnya panggung utama yang menjadi sasaran mayoritas penonton DWPX.
Pilihan lain yang membuat penonton DWPX tertarik sembari menunggu idola mereka tampil adalah mencoba permaian di beberapa booth. Setelah capek bermain, penonton pun bisa mencicipi beragam jenis minuman yang tersedia.
Ada juga salah satu booth favorit para penonton perempuan yang ramai sore kemarin (7/12). Di booth tersebut, mereka bisa mencoba gaya rambut kepang ala festival musik musim panas yang terkenal di Amerika Serikat. Di situ juga mereka menggambari bagian tubuh yang dipilih dengan lukisan tangan cantik.
Begitu produser musik asal Swedia itu muncul, suasana di area Garuda Land langsung pecah. Semua bergoyang dengan cara sendiri-sendiri ketika deretan lagu hits disajikan. Mereka pun ikut menyanyikan lirik dari lagu "Heroes", "If I Lose Myself", hingga "Sweet Escape".
DJ bernama asli Alessandro Lindblad itu juga tak lupa memberikan tribut kepada mendiang Avicii yang tewas pada 20 April 2018 lalu. Ketika mendengar intro lagu "Wake Me Up" yang sangat mudah dikenali, ratusan penonton pun seakan berubah menjadi paduan suara.
Jangan dikira suasana di panggung kedua, Neon Jungle, gak seru. Justru ketika Major Lazer Soundsystem sedang tampil di Garuda Land pada tengah malam waktu setempat, ratusan penonton masih tetap memadati area Neon Jungle untuk menyaksikan Frontliner.
DJ asal Amsterdam, Belanda, itu sangat interaktif dengan penonton. Ia beberapa kali meninggalkan deck untuk maju ke depan panggung agar lebih dekat dengan penonton. Rupanya ini adalah pertama kalinya Frontliner datang ke Indonesia, dan ia mengaku kagum pada antusiasme yang tersaji di depan matanya.
Kabar mengejutkan datang beberapa saat sebelum DPWX hari pertama dimulai. RL Grime yang tadinya dijadwalkan mengisi panggung Neon Jungle sebagai penampil terakhir mendadak membatalkan kehadirannya. Ia pun digantikan oleh Diplo yang kurang lebih selama 30 menit menghibur penonton di Garuda Land bersama grupnya, Major Lazer Soundsystem.
Kekecewaan karena tak bisa menyaksikan RL Grime pun sepertinya terobati, karena Diplo mampu menaikkan suasana, padahal waktu sudah menunjukkan pukul 01.45 WITA. Sejumlah lagu maha dahsyat, termasuk "Take U There" dan "Febreze" hasil kolaborasinya dengan Skrillex pun dibawakan. Tak lupa juga lagu berjudul "Electricity" yang ia produksi bersama Mark Ronson dan vokalnya yang diisi oleh Dua Lipa.
Kita tunggu keseruan DPWX hari kedua, ya!