5 Alasan Suksesnya Adaptasi One Piece Live Action (2023) di Netflix

Adaptasi yang sesuai ekspektasi

Ketika Eiichiro Oda mengumumkan adaptasi One Piece live action pada tahun 2020, banyak orang merasa ragu. Tradisi adaptasi anime ke dalam live action selalu dipandang sebagai sesuatu yang sulit diwujudkan. Namun, One Piece live action  ini berhasil menghadirkan satu hal yang mengukuhkan keyakinan para penggemar yakni persetujuan langsung dari penciptanya sendiri, Oda. Hal ini merupakan metode yang efektif untuk meyakinkan penggemar bahwa setiap langkah dalam produksi seri ini berada di bawah pengawasan dan persetujuan Oda.

Tentu saja, ada beberapa hal dalam seri ini yang mungkin akan membuat penggemar marah jika tidak ada cap "Persetujuan Oda". Hal ini membantu memastikan bahwa One Piece live action membawa nuansa petualangan yang sesuai dengan anime aslinya. Serial ini menjadi sebuah kesuksesan besar, menduduki puncak serial TV Netflix selama dua minggu berturut-turut. Berikut bagaimana Netflix menjadikan seri One Piece sebagai live action yang sukses.

1. Desain produksi dan properti yang mengagumkan

5 Alasan Suksesnya Adaptasi One Piece Live Action (2023) di Netflixcuplikan Luffy, Zoro, Sanji, dan Usopp dalam serial One Piece (dok. Netflix/One Piece)

Salah satu alasan utama kesuksesan adaptasi One Piece live action di Netflix adalah desain produksi dan properti yang mengagumkan. Netflix telah berinvestasi dengan baik dalam menciptakan dunia One Piece yang autentik dan memukau. Set yang dibangun untuk pulau-pulau, kapal bajak laut, dan tempat-tempat ikonik lainnya benar-benar menggambarkan estetika yang dikenal oleh penggemar. 

Desain karakter dan kostum di seri ini juga mempertahankan detail-detail khas dari tokoh-tokoh seperti Luffy, Zoro, dan Nami. Hal itu membuat penggemar lebih mudah untuk mengenali karakter-karakter tersebut sekaligus menciptakan esensi masing-masing karakter dengan baik. Keseluruhan desain produksi menciptakan atmosfer yang sesuai dengan dunia One Piece yang begitu dicintai.

2. Tempo dan storytelling yang efisien

5 Alasan Suksesnya Adaptasi One Piece Live Action (2023) di Netflixadegan perpisahan Luffy dan Shanks dalam serial One Piece (dok. Netflix/One Piece)

One Piece adaptasi Netflix ini terdiri dari 8 episode yang mencakup arc East Blue hingga pertarungan melawan Arlong dan Bajak Laut Matahari. Dalam usahanya untuk menghadirkan narasi yang efisien, Netflix memilih untuk merangkum momen-momen penting yang mencirikan setiap karakter dalam cerita pengenalan ini. Tiga episode pertama dari seri ini berhasil dengan baik dalam menghadirkan cerita yang mudah diikuti, bahkan bagi penonton yang belum akrab dengan dunia One Piece.

Dalam tiga episode pertama ini, penonton akan terlibat dalam pengenalan tokoh-tokoh utama seperti Luffy, Zoro, Nami, dan Usopp. Setiap karakter diberi cukup ruang untuk berkembang, dan penonton dapat melihat sisi-sisi unik dari kepribadian mereka. Meskipun ada penyingkatan cerita dari manga atau anime aslinya, adaptasi Netflix ini berhasil menarik perhatian penonton baru dan menghidupkan kembali kenangan bagi penggemar lama One Piece.

3. Cinematography dan penggambaran dunia yang sempurna

5 Alasan Suksesnya Adaptasi One Piece Live Action (2023) di Netflixkapal bajak laut Baratie dalam serial One Piece (dok. Netflix/One Piece)

Cinematography dan penggambaran dunia dalam adaptasi live action One Piece di Netflix juga layak diacungi jempol. Pengambilan gambar yang cermat dan pencahayaan yang tepat menciptakan gambaran yang mendalam bagi penonton. Dunia pulau-pulau eksotis, lautan luas, dan desa-desa terpencil semua dihadirkan dengan detail yang mengagumkan. 

Kombinasi lanskap yang menakjubkan dan teknologi CGI canggih membantu menciptakan adegan laga dan petualangan epik. Dalam serial ini, cinematography tidak hanya menghormati warisan visual manga dan anime, tetapi juga mengangkatnya ke tingkat baru dalam adaptasi live action. Itulah yang membuat One Piece di Netflix menjadi pengalaman visual yang luar biasa.

Baca Juga: Sinopsis One Piece Film: Red, Jadi Film One Piece Terlaris!

4. Karakter yang menyenangkan dan chemistry pemeran yang baik

5 Alasan Suksesnya Adaptasi One Piece Live Action (2023) di Netflixkru bajak laut Topi Jerami dalam serial One Piece (dok. Netflix/One Piece)

Pemilihan aktor pemain seri live action yang diproduksi oleh Netflix memang tidak pernah mengecewakan. Dapat dilihat dari cast live action Alice in Borderland (2020) lalu yang sangat mendalami karakternya. Sama halnya dengan adaptasi One Piece kali ini. Kehadiran Eiichiro Oda, pencipta One Piece, dalam proses seleksi cast menunjukkan komitmen mereka terhadap setia pada materi sumber.

Para aktor ini membawa karakter-karakter ikonik dari dunia One Piece ke layar dengan penuh dedikasi. Aktor Iñaki Godoy sukses memerankan karakter Luffy dengan penuh keceriaan. Mackenyu Arata dan Taz Skylar yang tampil serius dalam peran Zoro dan Sanji. Hingga Emily Rudd yang tampil cantik sebagai Nami, dan Jacob Gibson yang cocok berperan sebagai Usopp. Mereka adalah pilihan cast yang sempurna untuk kru Bajak Laut Topi Jerami.

5. Koreografi aksi yang singkat tapi bagus

5 Alasan Suksesnya Adaptasi One Piece Live Action (2023) di NetflixZoro menggunakan santoryu dalam serial One Piece (dok. Netflix/One Piece)

Suatu hal yang menantang saat menghadapi seri adaptasi adalah koreografi aksinya. Sulit untuk dibayangkan seberapa konyolnya efek visual untuk Luffy dengan buah Gomu Gomu dan gaya pertarungannya yang fleksibel dan stretchy. Namun, eksekusinya ternyata lebih baik dari yang diharapkan, dimana Netflix memilih untuk berhati-hati dalam memilih adegan pertarungan yang akan menampilkan kekuatan Gomu Gomu milik Luffy.

Mereka meminimalkan adegan pertarungan Luffy dan memberi lebih banyak waktu pada karakter lain seperti Zoro dan Sanji, dengan koreografi aksi yang bagus. Ini sangat membantu mengembangkan karakter pendukung serta menciptakan pertarungan yang dinamis dan menghibur. Hal ini juga menjaga keseimbangan antara penggemar manga/anime yang setia dan pengalaman baru dalam dunia One Piece.

Netflix sangat hati-hati dalam mewujudkan adaptasi live action dari One Piece. Mulai dari keterlibatan Eiichiro Oda dalam setiap tahap produksinya hingga seleksi pemain untuk menghidupkan karakter-karakter bajak laut topi jerami dalam dunia nyata. Respon dari penonton terhadap serial ini mengindikasikan penghargaan yang tinggi terhadap upaya semacam itu, meskipun hal ini tidak selalu berkaitan dengan kualitas cerita.

Netflix akhirnya berhasil menetapkan beberapa dasar yang kuat dalam menyajikan live action ini, setidaknya dari perspektif pemasaran. Dengan menjaga cerita aslinya, pemilihan pemain yang tepat, dan penekanan pada alur cerita yang sesuai, adaptasi live action ini berhasil mencakup elemen-elemen orisinal dari seri aslinya. One Piece dinilai sukses karena Netflix tidak berusaha menjadikannya sesuatu yang tidak seharusnya dengan tetap setia pada esensi cerita tersebut.

Baca Juga: 5 Anggota Generasi Terburuk yang Sudah Gugur dalam One Piece

David Aria Wijaya Photo Writer David Aria Wijaya

Fresh-Grad from English Department UNS. Experienced in English and Indonesian Language. Communication and sharing with people is one thing I loved to broaden my understanding about different things.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya