6 Fakta di Balik Adegan Rukiah Film Qodrat, Gak Pakai Body Double

Perlu diakui bahwa Qodrat (2022) memerhatikan banyak detail yang menunjang jalan cerita film tersebut. Salah satunya sudut pengambilan gambar eye level, yang cenderung disajikan sejak menit pertama. Keputusan tersebut dinilai tepat, karena membuat alur cerita film Qodrat lebih padat dan tidak membosankan. 

Vino G Bastian terkejut, karena bagian tersebut ternyata mendapat perhatian cukup dalam dari orang-orang yang menontonnya. 

"Yang aku dengar dari sutradaranya, Mas Charles, memang kita kan tidak punya waktu untuk menjelaskan bagaimana perasaan seorang Qodrat ketika anaknya mati. Tapi treatment itu, memang ketika kita membaca review dari kritikus, ternyata sangat membekas," lanjut Vino.

"Bikin penonton langsung down di menit pertama," tambahnya.

Produser Linda Gozali Arya juga membagikan pendapatnya terkait teknis pengambilan gambar di adegan tersebut.

"Jadi kalau sebagai pengambil gambar, Charles itu sebetulnya gak berdiri," katanya.

Saat mengambil gambar, Charles Gozali memanggul kamera tersebut di atas kepala dengan posisi jongkok untuk menyesuaikan sudut pengambilan gambar agar terlihat lebih nyata.

"Jadi pas Marsha bersama Vino latihan fisik, Charles juga ikut latihan fisik, karena harus memanggul kameranya di atas kepala," tambah Linda.

Film Qodrat (2022) memiliki adegan laga yang intens dan padat. Untuk mempelajari adegan beberapa menit, Vino G Bastian, pemeran Qodrat, membutuhkan waktu yang cukup lama.

"Koreografi sesingkat itu aja latihannya satu bulan, karena memang harus dilakukan sendiri dengan Randy (Pangalila, pemeran Zafar)," tukas Vino.

Ia menambahkan, "Memang gerakannya, Charles juga maunya cepat dan padat. Jadi semua pukulan itu gak artificial, emang kena gitu."

Adegan unik lain yang disuguhkan adalah momen rukiah Qodrat bersama Alif Amri (Keanu Azka Briansyah). Cukup jarang film yang memuat adegan laga antara laki-laki dewasa dan anak-anak. Prosesnya cukup menantang, lho.

"Si anak kecil ini secara level (tinggi badan) beda gitu. Dia di bawah, kan. Terus dia itu harus power yang sebetulnya lebih powerful daripada saya kan, karena dia dimasukin (Iblis) Odab saat itu," Vino memulai ceritanya.

"Latihannya memang sangat lama, sih, sebulan itu untuk mencari si Keanu bisa (melakukan) koreografi seperti (di film). Saya juga agak kesulitan, karena kalau fighting dengan orang yang selevel itu akan lebih mudah," aktor berusia 40 tahun itu menambahkan.

Maka dari itu, sudut pengambilan gambar, serta peran koreografer laga dan sutradara Charles sangat penting di film ini. Orang-orang di balik adegan laga film Qodrat di antaranya, Cecep Arif Rahman, Charles Gozali, hingga Jonathan.

Di sisi lain, suami Marsha Timothy itu mengaku justru lebih sulit menghafal ayat-ayat Alquran daripada koreografinya.

"Tapi dari itu semua yang memang paling sulit adegan sama Marsha, sih. Kita kan adu ayat," jelas Vino.

"Apalagi kalau udah masuk ayat, tambah koreografi rukiah. Koreografinya hafal, ayatnya lupa. Ayatnya benar, koreografinya lupa. Dua-duanya ayat hafal, koreoragfi hafal, tajwidnya salah," cerita Vino yang disambut tawa rekan media.

Pada babak ketiga film Qodrat, penonton dijamin akan semakin sesak nafas dan terpacu adrenalinnya. Terlebih karena adegan rukiah intens yang Vino G Bastian dan Marsha Timothy suguhkan.

Vino bercerita bahwa sebelum dirinya dan sang istri melakukan adegan laga, kru lain sudah terlebih dulu melakukan trial and error. Maka dari itu, mereka hanya butuh dua kali take di adegan intens tersebut.

"Jadi, begitu kita yang lakuin, semuanya sudah dapat gitu. Angle-nya sudah dapat. Kita lakuin lagi, ternyata justru yang bagusnya yang pertama," jabar pemeran Dodo Rozaq di film Miracle in Cell No. 7 (2022) tersebut.

Produser Linda menambahkan bahwa timing adalah kunci dari adegan tersebut.

"Ketika kameranya diputar, orangnya harus ditarik (ke arah sebaliknya juga). Karena di-sling, kan? Mereka gak bisa terbang sendiri," ujarnya.

Tim sinematografi film Qodrat (2022) yang dikepalai oleh Hani Pradigya, I. C. S., sampai mendatangkan alat yang disebut Lambda untuk memutar kamera yang semula statis.

"Tapi sembari dibalik oleh teknik (dari) alat, kan, Marsha sama Vino yang di atas musti (diputar balik juga)," tambahnya.

Memasuki adegan awal di babak ketiga, Marsha Timothy juga menunjukkan adegan kerasukan yang mencekam. Saat itu, Yasmin, karakter yang ia perankan, bertemu dengan sosok Assuala dalam bentuk anjing hitam. Ternyata ada hal unik juga di dalam proses pembuatan adegan tersebut.

"Saya bisa pastikan Marsha pada titik (adegan) itu bermain sendiri. Jadi Marsha melatih, mengimajinasi (sosok Assuala)," ungkap Linda.

"Kita ambil titiknya aja, prinsip hidungnya di mana, matanya di mana. Nanti setelah itu baru diciptakan dengan grafis," tambah produser film Qodrat (2022) tersebut kepada rekan-rekan media.

Tidak bisa dimungkiri adegan ini menjadi salah satu tantangan bagi Marsha Timothy dan kru film.

"Tantangan untuk menciptakan sosok makhluk yang bisa diyakini adalah Assuala (ketika film sudah jadi). Karena pada saat itu (syuting), Marsha harus punya imajinasi sendiri, lalu disatukan dengan orang komputer grafis," tutupnya.

Proses pra hingga pasca-produksi film Qodrat (2022) emang gak main-main. Gak heran kalau hasilnya bisa memuaskan, bahkan bikin penonton di bioskop Ciputra World Surabaya pada Sabtu (29/10/2022) pukul 18.30 WIB bergemuruh memberi tepuk tangan.