Aksi 212 Segera Difilmkan, Ini Sinopsis dan Jadwal Tayangnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Masih ingatkah kalian dengan aksi 212 yang digelar 2 Desember 2016 lalu? Aksi yang dipicu kasus penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok itu, mendapat sorotan media tidak hanya dalam negeri tapi juga dunia internasional. Aksi 212 digelar di sekitar Monas dengan peserta yang membludak, memakai pakaian serba putih.
Saking fenomenalnya, aksi bertajuk “Bela Islam” ini, sebuah rumah produksi bernama Warna Pictures tertarik untuk mengangkatnya ke layar lebar, seperti dikutip dari solopos.com. Film ini akan dibintangi oleh Fauzi Baadila dan Hamas Syahid Izzudin, dengan judul “212 The Power of Love”. Penasaran filmnya akan seperti apa?
Dijadwalkan tayang pada Desember 2017
Film yang terinspirasi dari aksi 212 ini dijadwalkan tayang pada Desember 2017. Sutradara yang menggarap film ini adalah Jastis Arimba. Beberapa foto yang diunggah Jastis ke akun Instagram pribadinya @jastisarimba menunjukkan proses penggarapan film “212 The Power of Love”.
Ini dia trailer film "212 The Power of Love"
Dikutip dari palembang.tribunnews.com, film ini mengisahkan tentang seorang jurnalis bernama Rahmat, yang pada awalnya kurang setuju dengan aksi 212. Rahmat yang diperankan Fauzi Baadila, terpaksa berangkat karena ayahnya yang sudah sakit-sakitan memaksa ingin terjun langsung dalam aksi. Ayah Rahmat ini adalah seorang pemuka agama di kampung halaman.
Rahmat menganggap aksi yang dipicu oleh pidato Ahok di Kepulauan Seribu ini, hanyalah kendaraan yang ditunggangi misi politik dan kepentingan golongan tertentu. Tapi melihat semangat ayahnya dan tekad orang-orang yang terjun dalam aksi, Rahmat seperti mendapat hidayah lalu ikut menyuarakan bela Islam.
Konferensi persnya sudah digelar...
Selain Fauzi Baadila dan Hamas Syahid sebagai pemeran utama, ada nama penulis best seller Asma Nadia juga di jajaran pemain. Juga dua pemain Ketika Cinta Bertasbih yang turun di film ini, yaitu Meyda Sefira dan Cholidil Assadil Alam.
Editor’s picks
Novelis Helvy Tiana Rosa akan membuat versi novel dari film ini...
Naskah film “212 The Power of Love” ini digarap oleh novelis Helvy Tiana Rosa, dan rencananya akan dituliskan juga sebagai novel.
Dikutip dari palembang.tribunnews.com, Jastis selaku sutradara memastikan bahwa penggarapan film ini tidak diintervensi dari pihak manapun dan tidak membawa misi politik.
"Film ini bukan tentang gerakan politik atau kisah cinta biasa. Seperti 212 yang merupakan aksi damai, film ini juga membawa pesan damai dari umat Islam Indonesia," ungkap Jastis.
Fauzi Baadila juga mengunggah foto-foto proses syuting ke akun Instagramnya
Padasatu foto yang diunggahnya di akun Instagram @fauzibaadila2018, Fauzi menuliskan kalimat ini di caption:
"Pict from Behind the scene.. 212 ( the movie). Coming soon . ~ .... lo sanjung "dia" dgn gaya lo .. gue bela quran dgn gaya gue ????.....lo damai , gue damai, lo asik, gue asik , elo menghina .. gue bakal bersikap .. simple jae cuyy.."
Kabarnya kolom komentar pada foto ini dinon-aktifkan karena tanggapan netizen yang berlebihan dan saling serang. Beberapa netizen juga melontarkan komentar pedas pada video trailer yang diunggah di Youtube. Ada yang menduga bahwa aksi-aksi lanjutan pasca 2 Desember 2016 itu sebagiannya adalah proses syuting film ini. Karena setting lokasi yang nampak pada video trailer itu seperti asli saat aksi itu berlangsung.
Film ini tentu menimbulkan pro-kontra karena sebagian netizen menganggap "212 The Power of Love" juga merupakan bentuk penistaan agama dengan menjadikannya komersil. Sebagian lagi menganggap film ini bagus untuk menunjukkan bagaimana perjuangan umat Islam membela agamanya.
Komentar para netizen...
Gimana tanggapan kalian? Ada yang sudah tidak sabar menanti aksi Fauzi Baadila dan si tampan Hamas Syahid? Atau mungkin ada yang sudah tidak sabar menyimak ceritanya? Kita tunggu rilisnya film ini. Semoga sesuai jadwal di Desember 2017.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.