Digarap oleh Sutradara Rumah Dara, 7 Kelebihan & Kekurangan DreadOut

Jika sebelumnya Caitlin bermain dalam film drama dan romansa remaja, kini ia menjajal kemampuan aktingnya di film horor melalui DreadOut. Aktingnya cukup menguasai segala ekspresi ngeri dan takut dan membuat penonton lupa kalau ini merupakan film horor pertamanya.

Sedangkan untuk pemain yang lain, secara mengejutkan keluar dari karakter yang biasa diperankan dan menjadi sosok yang baru dalam film ini. Jika Jefri Nichol biasa memerankan karakter jantan dan bad boy, di sini Nichol berubah menjadi pria penakut dan lucu dengan kepolosannya sebagai Erik.

Begitu juga Ciccio yang memerankan karakter Alex yang slengekan jauh dari sifat aslinya. Setipa pemain keluar dari zona nyaman dan sukses menjadi karakter baru di film ini.

Banyak cara sutradara memulai cerita dalam film untuk membangkitkan mood penonton. Kimo Stamboel sendiri memilih membuka cerita dengan scene yang menegangkan dan penuh pertanyaan. Namun sayangnya kalian tidak bisa banyak berharap akan ada  ketegangan atau kengerian yang bikin kamu resah duduk di kursi penonton.

Jawaban dari berbagai pertanyaan yang ada di awal film seakan dijawab dengan cerita yang terkesan nanggung dan tidak dalam. Apakah ini akan dijawab lebih lanjut di sekuel selanjutnya atau memang hanya seperti itu? Kita lihat saja nanti. 

DreadOut menyajikan cerita prekuel dari game dengan genre horor survival. Namun sayangnya pengemasan film dalam segi survival terasa amat kurang. Jika biasanya film survival membuat penonton ngos-ngosan dengan berbagai rintangan yang dihadapi pemain untuk selamat dalam sebuah situasi, maka tidak dalam DreadOut.

Misteri dari cerita kebaya merah yang membunuh pasukan dan asal muasal terbentuknya pintu yang membuka alam gaib terasa tidak kuat.  

Menemukan sebuah kolam berair hitam dalam apartemen dengan sejarah horor sebagai pitu pembuka alam gaib, DreadOut tidak mengajak kamu terbawa dengan suasana lokasi yang menyeramkan.

Seakan di situ-situ saja DreadOut terpaku dengan dua lokasi. Apartemen dan rumah adat dalam hutan sehingga para pemain seperti keluar masuk dua tempat ini tanpa ada kejutan lain di dalamnya yang biasanya disuguhkan dalam film horor survival. 

Kimo Stamboel sebagai penulis dan sutradara menjelaskan kalau hanya Linda dan Ira karakter yang memang ada dalam game DreadOut. Kehadiran karakter lain seperti Erik, Alex, Jessica dan Beni diakui Kimo dibuat untuk membuat universe DreadOut mulai dari awal sebagai prekuel.

"Gue mau establish dunia DreadOut ini mau bagaimana ke depannya," ungkap Kimo. 

Diperankan oleh artis remaja, Kimo membuat film ini masuk rating 17++. Jika biasanya Kimo berani dengan berbagai adegan sadis, kali ini Kimo sangat berhati-hati dalam menyajikan porsi berbagai kengerian dalam film DreadOut.

Begitu juga dengan setan yang menjadi poin dalam sebuah film horor yaitu kebaya merah. Meski karakter kebaya merah yang diperankan oleh Rima Melati kuat, namun tidak cukup mengerikan dan memberi jumpscare yang luar biasa. 

Dalam press conference yang diadakan kemarin, Kimo tidak menutup kemungkinan untuk membuat DreadOut versi yang lebih luas melalui sebuah serial. "Kita pengen bikin universe DreadOut sendiri, nanti rencana DreadOut 2 gamenya akan keluar, ini bisa jadi jadi prekuel hingga sekuel," ungkap Winda selaku produser. Kimo juga mengungkapkan mimpinya untuk membuat DreadOut dalam versi serial yang tidak dibatasi rating. 

Untuk film ini IDN Times memberikan nilai 2/5. Jadi bagaimana? Sudah memutuskan apakah DreadOut masuk ke dalam daftar wajib tonton bulan ini? Simak dulu trailernya di bawah ini.