Cara Sabrina Carpenter Mencapai Status Trendsetter Baru

Cerdas bangun branding

Intinya Sih...

  • Sabrina Carpenter mencuri perhatian lewat lagu "Skin" (2021) dan album Emails I Can't Send (2022).
  • Carpenter berevolusi jadi penyanyi pop dewasa dengan perilisan lagu "Espresso" (2024).
  • Ia memanfaatkan momentum dengan membuat outro berbeda-beda pada setiap penampilan langsungnya.

Tak bisa dimungkiri nama Sabrina Carpenter menyeruak ke permukaan karena drama cinta segitiganya dengan Joshua Bassett dan Olivia Rodrigo pada 2021 lalu. Meski tak pernah mengakui kebenaran rumor itu, Sabrina Carpenter berhasil mencuri perhatian lewat lagu yang diduga ditulisnya untuk Rodrigo berjudul "Skin". Kemudian, disusul dengan rilisnya album Emails I Can't Send (2022). 

Album itu pula yang jadi rumah untuk lagu "Nonsense". Sebuah lagu pop dengan lirik flirty tersebut menandai transformasi citra Carpenter. Dari jebolan Disney yang identik dengan lagu-lagu pop netral yang cenderung innocent, ia berevolusi jadi penyanyi pop dewasa yang bermuka tebal. Kini, dengan perilisan lagu "Espresso", popularitas Sabrina Carpenter makin tak terbendung. Apa saja cara dan strategi yang sang penyanyi berperawakan mungil itu lancarkan untuk mencapai status ini?
 
 

1. Seorang performer andal

Cara Sabrina Carpenter Mencapai Status Trendsetter BaruSabrina Carpenter saat tampil dalam Coachella 2024 (instagram.com/sabrinacarpenter)

Bila dimasukkan dalam spektrum penyanyi pop, Sabrina Carpenter bisa masuk dalam kategori performer ketimbang vokalis. Bukan berarti vokalnya buruk, tetapi harus diakui karakter suaranya tak sekuat Beyonce, Christina Aguilera, Ariana Grande, Billie Eilish, dan Dua Lipa. Ia lebih mirip Britney Spears, Normani, dan Tate McRae yang punya stage presence mumpuni. Ini didukung oleh kemampuan mereka menyertakan koreografi dalam tiap penampilan

Bedanya, Carpenter memang tak selihai Tate McRae dan seenergik Britney Spears saat menari, tetapi ia mampu menawarkan sesuatu yang beda. Dari segi koreografi, Carpenter sebenarnya tak banyak menggunakan gerakan yang kompleks, tetapi ia cukup konsisten dan bisa mengimbangi antara menari dan menyanyi langsung tanpa cela berarti. Tidak seperti McRae, walau mengadopsi gerakan rumit, ia sering kali berhenti di tengah jalan karena mengutamakan vokalnya. Begitu pula Britney Spears yang karena memprioritaskan koreografi, ia lebih sering menyanyi dengan bantuan backing track ketimbang vokal aslinya. 

2. Mampu memanfaatkan momen untuk mencuri perhatian publik

Cara Sabrina Carpenter Mencapai Status Trendsetter BaruSabrina Carpenter jadi penampil pembuka dalam The Eras Tour 2024. (instagram.com/sabrinacarpenter)

Trik lain yang berhasil bikin Sabrina Carpenter meraih sukses ialah kemampuannya memanfaatkan momentum. Lagu "Nonsense", misalnya, jadi viral karena keputusannya membuat outro yang berbeda-beda pada setiap penampilan langsungnya. Bahkan, outro itu ia buat dengan mempertimbangkan lokasi konsernya.

Sabrina Carpenter juga terbantu oleh keputusan Taylor Swift dan tim untuk mendapuknya menjadi penampil pembuka dalam The Eras Tour Australia dan Asia. Kesempatan itu jadi eksposur strategis untuk Sabrina karena mampu memperkenalkannya ke khalayak luas. Dari situ pula, orang mulai mengenalnya sebagai sosok yang layak dipertimbangkan, baik karena kualitas lagunya maupun kepiawaiannya tampil di atas panggung sebesar itu.

Baca Juga: 10 Fakta Sabrina Carpenter, Makin Siap Comeback dengan Album Baru

3. Lirik lagunya kreatif karena puitis, playful, dan penuh kepercayaan diri

Cara Sabrina Carpenter Mencapai Status Trendsetter BaruSabrina Carpenter (instagram.com/sabrinacarpenter)

Kemampuan menulis lagu sendiri ialah aset penting untuk seorang musisi. Ini yang dimiliki pula oleh Sabrina Carpenter. Bila kamu memperhatikan lebih seksama, Sabrina Carpenter selalu terlibat langsung dalam penulisan lirik lagu-lagunya dalam album Emails I Can't Send (2022). Itu sebuah evolusi penting mengingat ia tak banyak terlibat dalam penulisan lagu pada album-album lawasnya saat masih berstatus artis Disney. 

Menulis lagu sendiri bukan perkara mudah, tetapi Sabrina Carpenter berhasil melakukannya dengan baik. Ia berhasil jadi trendsetter karena lagu-lagunya yang cheeky (tanpa malu), playful, tetapi tetap puitis dan berima indah. Lagunya juga penuh kepercayaan diri, pesan self-love, dan penuh energi feminin. Coba dengar "Espresso" dan "Feather", deh. Tak heran kalau Sabrina pun punya banyak penggemar perempuan.

Apalagi, beberapa tahun belakangan, pasar musik pop sudah dijejali lagu galau dan sedih. Sabrina Carpenter masuk menawarkan lagu-lagu ceria yang penuh optimisme. "Espresso" bahkan disebut banyak orang sebagai anthem musim panas 2024. 

4. Mengadopsi citra girly dan centil yang belum pernah dipakai penyanyi mana pun

Cara Sabrina Carpenter Mencapai Status Trendsetter BaruSabrina Carpenter dalam Eras Tour 2024 (instagram.com/sabrinacarpenter)

Perawakannya yang mungil ternyata bukan kelemahan, justru berhasil dieksplorasi jadi kelebihan. Sabrina Carpenter berhasil memadukan tubuh mungilnya dengan outfit imut dengan detail pita, bulu, dan glitter yang girly. Dipadu pula dengan riasan youthful ala boneka yang memukau, tak jarang orang menjulukinya Polly Pocket (merek boneka mainan berbentuk manusia mungil). Meski awalnya hanya gurauan, itu jadi sesuatu yang melekat pada Sabrina dan hebatnya berhasil diwujudkannya dengan cara yang elegan. 

Carpenter sepertinya sengaja memilih citra girly dan centil yang belum diadopsi siapa pun sejauh ini secara konsisten. Melanie Martinez dan Katy Perry pernah memakai branding ini beberapa tahun lalu, tetapi keduanya tak menyertakan koreografi dalam penampilan langsung masing-masing. Lagu-lagu mereka juga tak secentil milik Sabrina Carpenter. Tak berlebihan bila Carpenter dapat status trendsetter baru. 

Sempat dijuluki pelakor hingga terjegal kasus penistaan agama karena melakukan syuting video klip di gereja, Sabrina Carpenter dengan cepat membungkam kritik lewat karya-karya ikoniknya. Bagaimana menurutmu? Apakah kamu termasuk salah satu korban lagu "Espresso" yang bikin terngiang-ngiang itu?

Baca Juga: 7 Potret Sabrina Carpenter Manggung Bareng Taylor Swift, Fans Sukses

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Penulis, netizen, pembaca

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya