10 Film Anti-Perang Terbaik dari Masa ke Masa, Layak Dipopulerkan 

Mengandung nilai-nilai anti-kekerasan

Walaupun mengerikan, kecenderungan manusia mengglorifikasi peperangan adalah hal yang sering ditemukan. Beberapa peneliti mencoba mengutarakan ide dan temuan mereka terkait kecenderungan ini. 

Steve Taylor dalam artikelnya di The Guardian berpendapat bahwa glorifikasi perang terjadi karena kecenderungan manusia untuk mengidentifikasi diri sebagai bagian dari satu komunitas tertentu dan memiliki kepentingan yang sama. Dalam hal ini komunitas yang dimaksud adalah negara yang kemudian digerakan dengan rasa patriotisme. 

Ini kemudian diperjelas dengan argumen Stefan Vetter dalam tulisannya yang berjudul "Understanding Human Behavior in Times of War". Menurutnya, saat perang manusia melihat segalanya dalam hitam dan putih. Apa pun yang tidak sesuai dengan prinsip yang mereka percaya adalah musuh yang berhak mendapatkan kekerasan serta tindakan amoral lainnya. 

Glorifikasi pada perang diamini oleh beberapa tokoh penting. Tidak hanya pemimpin negara dan politisi, tetapi juga seniman. Hal ini secara tidak langsung mendorong munculnya film-film bergenre perang yang entah disengaja atau tidak terkesan mendukung justifikasi akan kekerasan yang dilakukan sejumlah orang dalam konteks tertentu. 

Namun, tak sedikit kok film yang justru melakukan hal sebaliknya. Mereka menyampaikan pesan anti-perang dan tanpa kekerasan. Berikut ini rekomendasi filmnya!

1. Paths of Glory (1957)

https://www.youtube.com/embed/G7Mvs5Ic8us

Film anti-perang klasik ini dibuat dalam konteks Perang Dunia I. Saat itu, sekelompok pasukan sekutu ditugaskan untuk melakukan serangan gerilya di parit milik tentara Jerman. Beberapa dari mereka sempat memprotes perintah ini karena menganggapnya tak manusiawi. 

Meski sempat berangkat untuk melaksanakan perintah, mereka tak berhasil melakukan misi tersebut. Sebagai konsekuensinya mereka harus dieksekusi, tetapi sang kolonel yang bertanggung jawab atas mereka berjuang menentang hukuman tersebut. Pesan anti-perang dalam film karya Stanley Kubrick ini sangat kuat. Bahkan jadi salah satu film yang banyak dibicarakan hingga kini. 

2. Nausicaa of the Valley of the Wind (1984)

https://www.youtube.com/embed/6zhLBe319KE

Nausicaa adalah film animasi garapan Hayao Miyazaki yang berlatarkan semesta distopia yang rusak akibat perang nuklir seribu tahun yang lalu. Fenomena itu menyisakan organisme-organisme berbahaya akibat mutasi genetik. Para penyintas harus menggunakan pakaian pelindung penuh agar tak terpapar sisa radiasi. 

Film ini merupakan kritik pedas pada penggunaan senjata nuklir. Meski dibalut dalam kemasan fantasi dan hiburan anak-anak, pesan perdamaian dan konservasi lingkungannya benar-benar kuat. 

3. The Deer Hunter (1978) 

https://www.youtube.com/embed/OuGSXflBoWU

The Deer Hunter dirilis beberapa tahun seusai Perang Vietnam. Beda dengan kebanyakan film Amerika lain yang berusaha mengglorifikasi peristiwa mengerikan tersebut, sinema garapan Michael Cimino ini mengkritik habis perang tersebut. 

Ia mengikuti tiga sekawan tentara AS yang diterjunkan ke Vietnam untuk berperang di akhir tahun 1960-an. Jauh dari ekspektasi, mereka justru menemukan banyak tindakan tak manusiawi di masa itu.

Selain menyorot berbagai kejahatan dan kengerian perang, film ini juga menyertakan dampak psikologis perang yang dirasakan para penyintasnya termasuk veteran. Cimino mencoba memotret perang dari sisi psikologis. Bukan tentang maskulinitas dan aspek teknikalnya.  

4. No Man's Land (2001)

https://www.youtube.com/embed/Ypsnv50Af_I

Di tengah perang Serbia-Bosnia yang memanas, tiga tentara dari dua kubu yang berseberangan terjebak di area netral. Mereka mencoba mencari bantuan dari pasukan perdamaian PBB, tetapi justru tidak mendapat respons yang diinginkan. 

Film anti-perang ini dibalut dengan komedi satire yang berakhir getir. Sindiran terhadap para petinggi militer baik dari pihak yang berperang maupun penjaga perdamaian tersampaikan dengan sangat apik. 

Baca Juga: 8 Rekomendasi Film Berkonsep Luar Angkasa, Penuh Keseruan!

5. Hacksaw Ridge (2016)

https://www.youtube.com/embed/s2-1hz1juBI

Hacksaw Ridge terinspirasi dari biografi seorang pasifis asal Amerika Serikat bernama Desmond Doss yang diterjunkan ke Jepang untuk membela negaranya. Ia sudah berusaha menolak penugasan tersebut, tetapi semua sia-sia.

Ketika akhirnya berada di medan perang, Desmond yang berprinsip tidak mau melakukan kekerasan memilih bertugas menolong serdadu lain yang terluka menuju tempat aman. Hacksaw Ridge mengantongi banyak nominasi bergengsi termasuk Academy Awards. 

6. Donbass (2018) 

https://www.youtube.com/embed/udvEwh54BbM

Donbass dikemas dalam bentuk komedi satire. Sesuai judulnya ia berlatarkan region Donetsk Basin atau yang dikenal dengan nama Donbas, salah satu wilayah Ukraina yang mengalami gejolak parah ketika krisis Maidan terjadi di 2014. 

Penduduknya terpecah menjadi beberapa kubu, pro Ukraina, netral atau apatis, dan pro Rusia. Penggambaran yang dilakukan sutradara Sergei Loznitsa dalam Donbass banyak dipuji orang atas akurasinya. Loznitsa seakan mengingatkan kita bahwa dalam perang, warga sipil selalu jadi korbannya. 

7. 1917 (2019)

https://www.youtube.com/embed/gZjQROMAh_s

Film 1917 karya Sam Mendes juga sangat kental pesan anti-perang. Sejak awal, dua lakonnya selalu memilih jalan-jalan anti-kekerasan dalam tiap aksi mereka. Bahkan misi yang mereka bawa pun adalah pesan yang cukup menarik, yaitu menghentikan rencana serangan. 

Meski begitu, beberapa menganggap film ini tetap mengglorifikasi perang karena mengemasnya dalam sebuah film yang latarnya indah. Namun, jika ditilik lebih jauh, latar film yang dibilang indah baru bisa dinikmati sang lakon serta penonton di saat momen-momen damai dan tenang. Sementara, saat perang atau serangan berlangsung, kesan horor langsung tercipta. 

8. A Hidden Life (2019)

https://www.youtube.com/embed/qJXmdY4lVR0

Nilai-nilai anti-perang juga bisa kamu temukan dalam A Hidden Life. Ia mengikuti kehidupan dan keputusan seorang petani asal Austria bernama Franz yang memilih untuk dieksekusi ketimbang harus mengorbankan prinsipnya sebagai pasifis dan harus menjadi bagian dari tentara Nazi. 

Franz dikisahkan menolak surat perintah dari pemerintah, sampai akhirnya ia dipenjara dan dieksekusi mati. A Hidden Life menyorot kecenderungan manusia untuk mengolok dan menghukum pihak yang sebenarnya sedang memperjuangkan perdamaian di tengah perang. 

9. There Will Be No More Night (2020)

https://www.youtube.com/embed/GCOcA6OGsro

There Will Be No More Night adalah film yang cukup unik karena diambil secara keseluruhan dengan kamera termal yang dipakai pilot pesawat tempur Prancis saat ditugaskan di Libia, Suriah, dan Afghanistan. 

Di sana terlihat bagaimana komando-komando diberikan dan target-target disasar dari jarak jauh. Film ini mengkritik berbagai potensi kesalahan yang dilakukan personel militer dengan senjata modern mereka dan tak sedikit yang mengorbankan nyawa warga sipil tak bersalah. 

 10. The Sea Beast (2022)

https://www.youtube.com/embed/P-E-IGQCsPo

The Sea Beast mengikuti petualangan sejumlah awak kapal perang yang ditugaskan memburu monster laut. Melalui beberapa tantangan dan peristiwa mereka mulai bertanya-tanya apa sebenarnya tujuan dan fungsi dari perburuan tersebut. Hanyakah ego pihak-pihak tertentu saja? Siapa yang sebenarnya jahat, sang monster atau justru manusia sendiri? 

Film animasi terbaru ini juga mengandung pesan-pesan perdamaian dan anti-perang. Bahkan memotivasi penontonnya untuk turut berpikir kritis akan propaganda dan misinformasi yang sering dijadikan justifikasi untuk aksi kekerasan. 

Meski dunia saat ini sudah relatif damai, peperangan dan konflik masih saja bisa kita temukan di berbagai tempat dalam skala yang berbeda-beda. Bukannya mencari pembenaran atas konflik yang terjadi, seharusnya kita turut memperjuangkan perdamaian terwujud. Salut, deh, dengan keberanian sineas membuat film yang mengkritisi glorifikasi pada perang. 

Baca Juga: 5 Film Studio Ghibli yang Menyinggung Isu Perang, Ada Perang Dunia II

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya