8 Film Feminis Iran Terbaik, Genre yang Buta Gender

Sineas laki-laki tak mau ketinggalan berpartisipasi

Di tengah pembatasan kebebasan berekspresi dan kebijakan restriktif lainnya, Iran justru jadi salah satu negara dengan geliat industri film terbaik di dunia. Mereka melahirkan banyak sineas yang tak cuma kreatif, tetapi juga kritis dan inovatif. Rasanya tak susah mencari film progresif asal Iran, termasuk yang mengambil isu sensitif seperti feminisme

Berikut rekap film feminis terbaik Iran yang rilis sejak 2000-an. Tak hanya karya sutradara perempuan, banyak juga yang ditulis sineas laki-laki. Bukti kalau feminisme adalah gerakan yang buta gender. Mari tonton. 

Baca Juga: 5 Film Feminis Asia Tengah Terbaik, Sutradara Perempuan Mendominasi

1. Offside (2006)

8 Film Feminis Iran Terbaik, Genre yang Buta GenderOffside (dok. MUBI/Offside)

Offside adalah salah satu film melek sosial kesekian dari sutradara Jafar Panahi. Dikenal kritis, lewat Offside, Panahi mempertanyakan kebijakan larangan menonton pertandingan olahraga di stadion untuk perempuan.

Berformat dokufiksi, film ini mengikuti sekelompok perempuan muda yang nekat menerobos ketatnya penjagaan di stadion demi menonton pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2006 antara Iran dan Bahrain. Saat tertangkap, terpaksalah mereka menonton dengan bantuan komentar dari para tentara wamil yang menjaga di luar tribun. 

2. Yalda, a Night for Forgiveness (2019)

8 Film Feminis Iran Terbaik, Genre yang Buta GenderYalda, a Night of Forgiveness (dok. JBA Productions/Yalda, a Night of Forgiveness)

Yalda adalah perempuan muda yang divonis mati setelah membunuh suaminya sendiri untuk membela diri. Satu-satunya kesempatan untuk bebas adalah dengan mendapatkan maaf dari putri sang suami dan membayar sejumlah uang kompensasi.

Yalda pun mengambil kesempatan itu dengan mengikuti sebuah reality show yang ditayangkan langsung di televisi guna mencari dukungan dana. Film ini dibuat Massoud Bakhshi berdasar acara televisi serupa yang tayang di Iran. 

3. About Elly (2009)

8 Film Feminis Iran Terbaik, Genre yang Buta GenderAbout Elly (dok.DreamLab Films/About Elly)

About Elly adalah salah satu film terbaik Asghar Fahadi yang bermuatan feminisme. Ia mengikuti sudut pandang Elly, perempuan lajang yang diajak berlibur bersama rekan-rekannya yang sudah berkeluarga.

Namun, di tengah masa liburan itu, Elly hilang tanpa jejak. Bukannya fokus saja mencari keberadaannya, absennya Elly justru memicu munculnya fitnah karena statusnya yang ternyata sudah dijodohkan.  

4. A Girl Walks Home Alone at Night (2014)

8 Film Feminis Iran Terbaik, Genre yang Buta Genderfilm A Girl Walks Home Alone at Night (dok. Logan Pictures/A Girl Walks Home Alone at Night)

A Girl Walks Home Alone at Night adalah film horor-satire yang dibuat sebagai bentuk kritik terhadap ketidakadilan terhadap perempuan. Digarap sutradara Ana Lily Amirpour, film ini mengikuti balada sejumlah orang yang tinggal di sebuah kota fiktif di Iran. Mereka semua saling berkaitan, tetapi ceritanya terjalin lewat perspektif seorang perempuan muda misterius yang gemar memburu orang-orang zalim dengan taringnya. 

Baca Juga: 6 Film Feminis Eropa Timur Terbaik, Miris sampai Hangatkan Hati

5. Holy Spider (2022)

8 Film Feminis Iran Terbaik, Genre yang Buta GenderHoly Spider (dok. Profile Pictures/Holy Spider)

Holy Spider dibuat Ali Abbasi berdasar kasus kriminal nyata di Iran soal pembunuh berantai yang spesifik menyasar pekerja seks komersial. Ia bernama Saeed Hanaei yang beroperasi dari tahun 2000--2001 di Kota Mashhad.

Kisah mengerikannya direka ulang Abbasi dengan beberapa modifikasi lewat perspektif seorang wartawan perempuan yang diperankan aktris  Zar Amir Ebrahimi. Tak hanya menyoal femisida (pembunuhan terhadap perempuan karena motif bias gender), lewat karakter Ebrahimi yang diciptakan Abbasi kamu bisa melihat beberapa gambaran regulasi restriktif terhadap perempuan di Iran. 

6. The Circle (2000)

8 Film Feminis Iran Terbaik, Genre yang Buta GenderThe Circle (dok. MUBI/The Circle)

Sebelum Offside, Jafar Panahi pernah merilis The Circle. Film ini tak pelak menuai kontroversi karena muatan kritik pedasnya terhadap tatanan masyarakat patriarki di Iran. Panahi akan mengajakmu mengikuti perjuangan tiga perempuan yang tak sengaja bertemu di rumah sakit dan hendak mencari solusi dari masalah masing-masing. Semua masalah mereka berkaitan dengan diskriminasi gender, mulai dari peran reproduksi yang dibebankan pada perempuan, ketiadaan pendamping laki-laki yang membatasi gerak-gerik perempuan, dan lain sebagainya. 

7. Ballad of a White Cow (2020)

8 Film Feminis Iran Terbaik, Genre yang Buta GenderBallad of a White Cow (dok. MUBI/Ballad of a White Cow)

Ballad of a White Cow adalah proyek kolaborasi Maryam Moghadam dan Behtash Sanaeeha. Mereka mengekor sudut pandang seorang perempuan yang menjanda setelah suaminya dieksekusi mati usai dituduh melakukan pembunuhan.

Beberapa hari setelah eksekusi, pihak pengadilan mengabarkan bahwa pelaku pembunuhan yang sebenarnya telah tertangkap dan berarti suaminya bebas dari tuduhan. Kabar itu jelas sia-sia, sebab sang janda tetap harus mengalami berbagai diskriminasi karena statusnya tersebut. Bahkan sesederhana menyewa apartemen saja ia harus berusaha lebih keras, sebab hampir semua pengelola pemukiman tak bersedia menerima perempuan tanpa wali laki-laki. 

8. 3 Faces (2018)

8 Film Feminis Iran Terbaik, Genre yang Buta Genderfilm 3 Faces (dok. Kino Lorber/3 Faces)

3 Faces adalah film feminis lain dari Jafar Panahi yang tak kalah kritis. Ia masih setia menggunakan format dokudrama yang mengaburkan antara fiksi dan realitas. Kali ini kamu bak jadi penumpang di mobil milik sang sutradara.

Sambil bercengkrama dengan aktris sekaligus kawannya, penonton bakal dibocori informasi tentang tujuan mereka, yakni desa di mana seorang perempuan muda yang beraspirasi jadi aktris tinggal. Namun, cita-citanya terpaksa kandas karena batasan yang ditetapkan pada perempuan di desa itu. 

Banyak film feminis Iran di atas yang sedang tayang di layanan OTT lokal. Langsung serbu buat menikmati cerita dan menyerap pesan moralnya. 

Baca Juga: 8 Film Feminis Turki untuk Peminat Isu Perempuan

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Penulis, netizen, pembaca

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya