10 Film Modern yang Dibuat dengan Kamera Analog, Vintage!

Grain-nya bikin estetik! #IDNTimesHype

Di era digital seperti sekarang, perusahaan teknologi umumnya berlomba-lomba menciptakan kamera yang sejernih mungkin mendekati apa yang bisa dilihat dengan mata. Ternyata ini tidak berlaku untuk beberapa sineas atau pegiat film. Mereka justru tertarik menggarap karyanya dengan kamera analog.

Penggunaan kamera analog 16 mm, 35 mm, sampai 50 mm menghasilkan grain atau bintik yang khas dalam sebuah gambar. Ini yang membuat film-film dengan kamera analog terlihat lebih estetik. Sepuluh daftar film modern berikut, meski dibuat di tahun 2010--2020-an, memiliki gambar yang seakan kembali ke tahun 1950--1980-an.

1. Martin Eden (2019)

https://www.youtube.com/embed/IZlYEd4MOCU

Film Martin Eden sebenarnya tidak memiliki latar waktu yang jelas. Namun, dari kostum dan beberapa referensi sejarahnya, orang bisa memperkirakan bahwa sang tokoh berada di tahun 1920--1940-an sebelum Perang Dunia II pecah. 

Sang sutradara, Pietro Marcello, menggunakan kamera 16 mm yang membuat grain dalam karyanya amat jelas terlihat. Namun, ini membuat filmnya jadi jauh lebih estetik dan terasa vintage sesuai dengan latar waktu yang ia angkat.

2. Licorice Pizza (2021)

https://www.youtube.com/embed/ofnXPwUPENo

Paul Thomas Anderson menggarap Licorice Pizza dengan kamera analog 35 mm. Ini membuat film tersebut juga terasa nostalgic, apalagi latarnya tahun 1970-an. 

Anderson dikenal memiliki kecintaan lebih pada kamera 35-mm meski ia mengaku tidak anti dengan kamera digital. Sebelum film larisnya ini, ia juga menggarap Inherent Vice dan There Will Be Blood dengan ukuran lensa yang sama.

3. West Side Story (2021)

https://www.youtube.com/embed/A5GJLwWiYSg

Untuk film West Side Story, Stephen Spielberg bekerja barang sinematografer Janusz Kaminski. Mereka sudah pernah bekerja sama di film peraih Best Picture Oscar, Schindler's List, sebelumnya.

Kedua proyek tersebut sama-sama menggunakan lensa 35 mm. Bedanya Schindler's List dirilis tahun 1993 dan West Side Story hampir 30 tahun setelahnya. Meski grainy, film tersebut sangat estetik dari segi kostum dan lighting.

4. Last Night in Soho (2020)

https://www.youtube.com/embed/AcVnFrxjPjI

Film baru lain yang di-shoot dengan lensa 35 mm adalah Last Night in Soho. Sinema horor-psikologi yang bertabur bintang muda ini menyabet lebih dari 60 nominasi, dua di antaranya adalah nominasi BAFTA.

Color grading, desain kostum, dan latarnya memang mengesankan. Itu semua menambah nilai plus dari plotnya yang unik.

5. Blue Bayou (2021) 

https://www.youtube.com/embed/Jh59H_d19Kg

Blue Bayou adalah film garapan Justin Chon yang ia bintangi sendiri pula bersama Alicia Vikander. Untuk proyeknya ini, Chon menggunakan kamera analog 16 mm. Tak heran warna dan gambar yang dihasilkan terasa vintage.

Selain proyek ini, Chon pernah menggarap film Gook dan serial laris Pachinko. Sama dengan Blue Bayou, keduanya mengangkat kehidupan diaspora Korea di luar negeri.

Baca Juga: 5 Aplikasi Foto Seperti Efek Kamera Analog yang Harus Dicoba

 6. No Time to Die (2021) 

https://www.youtube.com/embed/BIhNsAtPbPI

Dirilis akhir 2021 lalu, film teranyar James Bond ini dibuat dengan kamera Kodak 35 mm dan 65 mm. Di artikel fitur Kodak, sang sinematografer, Linus Sandgren, mengaku bahwa ia ingin menghidupkan kembali sensasi nonton film klasik James Bond di No Time to Die.

Sandgren sebelumnya sudah pernah menggarap sinematografi untuk American Hustle, La La Land, First Man, dan The Nutcracker and the Four Realms.

7. Marriage Story

https://www.youtube.com/embed/BHi-a1n8t7M

Noah Baumbach selaku sutradara juga memilih untuk mengambil gambar di film Marriage Story menggunakan lensa Kodak 35 mm. Tak heran kalau kamu bisa melihat grain ketika menontonnya bahkan di layar gawaimu yang beresolusi tinggi.

Marriage Story pertama kali tayang di Venice Film Festival. Film ini akhirnya dibeli hak distribusinya oleh Netflix. 

8. The Painted Bird (2019) 

https://www.youtube.com/embed/bRDuc3IdOn8

Film yang berkisah tentang upaya seorang bocah Yahudi mencari perlindungan di tengah rezim Nazi ini diambil menggunakan kamera 35 mm dalam format hitam putih. Format ini membuat ceritanya yang mengharukan semakin kuat dan menggetarkan. 

Meski masuk dalam nominasi European Film Awards, The Painted Bird tak bisa dibilang populer. Bisa jadi hidden-gem, nih.

9. Bergman Island (2021)

https://www.youtube.com/embed/UwUI4g5hpbc

Sama dengan film sebelumnya, sinema garapan Mia Hansen-Love ini diambil menggunakan kamera 35 mm. Film asal Prancis ini berlatarkan Swedia dan melibatkan beberapa aktor asal negara Skandinavia.

Secara color grading dan sinematografi, Bergman Island memang memanjakan mata. Dari segi plot, ia cocok untuk penggemar film arthouse atau film indie.

 10. The Worst Person in the World (2021)

https://www.youtube.com/embed/55M5ZgAqbWo

Tayang di Cannes dan masuk dalam nominasi Academy Awards, cerita dari film asal Norwegia ini memang terasa sangat relevan dan realistis.

Menariknya lagi, The Worst Person in the World juga digarap dengan lensa 35 mm yang membuatnya memiliki efek grainy yang khas. Menonton film ini seakan sedang menonton film lawas, tetapi dengan latar waktu masa kini.

 

Setiap sutradara dan sinematografer punya preferensinya masing-masing saat bicara aspek teknis. Mau digital atau analog, sebenarnya itu hanya perkara estetika. Namun, estetika tak akan lengkap tanpa kualitas cerita dan performa para aktornya yang mumpuni.

Baca Juga: Tetap Eksis, Para Kolektor Kamera Analog Pameran di Kota Lama Semarang

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya