9 Film Tragicomedy Terbaik, Asah Selera Humor dan Empati Sekaligus

Sensasi merasakan dua emosi kontras dalam satu waktu

Tragedi dan komedi sering dianggap dua hal yang bertolakbelakang. Padahal bila kita tilik lebih seksama, keduanya punya kedekatan. Komedi sendiri sering datang dari tragedi atau kemalangan masa lalu yang jadi lucu ketika kita tengok pada masa kini. Itulah yang membuat komedian Raditya Dika menemukan rumus bahwa komedi tercipta dari tragedi ditambah waktu. 

Kedekatan dua hal yang kontras itu pun bisa dengan mudah kamu temukan dalam berbagai produk hiburan. Salah satunya dengan penemuan genre tragicomedy. Sesuai namanya, genre ini menggabungkan tragedi dan komedi dalam satu wadah. Hasilnya sebuah film yang mampu membuat penonton merasakan berbagai emosi sekaligus, tertawa sampai menangis. 

Tertarik mengalaminya sendiri? Silakan tonton sembilan judul film tragicomedy berikut.

1. Mandabi (1968)

9 Film Tragicomedy Terbaik, Asah Selera Humor dan Empati Sekaligusfilm Mandabi (dok. Janus Films/Mandabi)

Mandabi berlatarkan Senegal beberapa tahun usai merdeka dari Prancis. Ibrahima Dieng sama seperti penduduk lain yang terjebak dalam kemiskinan karena minimnya lapangan kerja. Satu hari, sebuah wesel dari keponakannya yang bekerja di luar negeri datang.

Niatnya hanya menitip untuk ditabungkan ke bank lokal, Ibrahima justru hendak mengakuisisi uang milik keponakannya tersebut. Namun untuk mencairkan dana tersebut, Ibrahima harus melalui proses birokrasi yang bikin pusing. Perjalanan Ibrahima ini kocak, tetapi berakhir tragis. 

2. The Banshees of Inisherin (2022) 

9 Film Tragicomedy Terbaik, Asah Selera Humor dan Empati Sekaligusfilm The Banshees of Inisherin (dok. Searchlight Pictures/The Banshees of Inisherin)

Kisah tragis, tetapi dibalut komedi juga bisa kamu temukan dalam film nomine Oscar 2023, The Banshees of Inisherin. Colin Farrel dan Brendan Gleeson kembali dipertemukan dan dipasangkan sebagai sobat karib. Mereka pernah disatukan dalam film tragicomedy lain berjudul In Bruges (2008). 

Kalau tragedi In Bruges disebabkan keterlibatan mereka dalam jaringan kriminal transnasional, kali ini di The Banshees konflik keduanya datang dari perbedaan prinsip. Meski penuh adegan dan dialog kocak, Martin McDonagh selaku sutradara menyelipkan beberapa tragedi dan perpisahan yang bikin terenyuh. 

3. Jojo Rabbit (2019)

9 Film Tragicomedy Terbaik, Asah Selera Humor dan Empati SekaligusJojo Rabbit (dok. Searchlight Pictures/Jojo Rabbit)

Jojo Rabbit adalah film pemenang Oscar yang disutradarai spesialis film absurd dan tragicomedy, Taika Waititi. Kali ini ia mengambil latar Jerman pada Perang Dunia II. Seorang bocah dan ibunya tinggal tenang sampai sesosok anak perempuan meminta bantuan mereka dan keduanya sepakat memberinya tempat tinggal. 

Kenaifan Jojo, bocah laki-laki selaku lakon jadi perspektif penting di sini. Ditambah kehadiran sosok Hitler sebagai teman imajiner Jojo yang sarkas. Meski penuh kelucuan, film ini tetap menghadirkan tragedi yang membekas.  

4. Boy (2010)

9 Film Tragicomedy Terbaik, Asah Selera Humor dan Empati SekaligusBoy (dok. Unison Films/Boy)

Kalau suka Jojo Rabbit, coba juga film lawas Taika Waititi yang bertajuk Boy. Tak hanya jadi sutradara, Waititi juga ikut ambil bagian sebagai aktor di film ini. Latarnya kampung halaman Waititi, Selandia Baru di mana seorang bocah 11 tahun, Boy tinggal bersama beberapa saudara dan neneknya. 

Ibunya telah tiada dan ayahnya dipenjara. Selama ini Boy menganggap ayahnya pahlawan sampai akhirnya ia bertemu langsung dengan sang ayah yang baru bebas dari hukuman. Dari pertemuan itu, Boy menemukan fakta menyedihkan tentang ayahnya. Seperti sudah jadi ciri khasnya, Waititi selalu membubuhkan tragedi dalam film komedinya. 

Baca Juga: 10 Rekomendasi Film dan Serial A24 yang Tayang di Netflix, Ada Beef!

5. The Farewell (2019)

9 Film Tragicomedy Terbaik, Asah Selera Humor dan Empati SekaligusThe Farewell (dok. A24/The Farewell)

The Farewell itu tentang Billi, perempuan muda keturunan Cina yang lahir dan besar di Amerika Serikat. Hal ini membuatnya sering beradu argumen dengan keluarganya yang masih tinggal di China daratan.

Satu hari, usai dapat kabar bahwa neneknya mengidap kanker, Billi dan saudara-saudara lain sepakat membuat sebuah acara yang berkesan sekaligus sebagai perpisahan. Premisnya saja sudah menyedihkan. Namun, sebenarnya film ini adalah perpaduan sempurna antara adegan-adegan kocak dan dialog-dialog menyentuh. 

6. Discount (2015)

9 Film Tragicomedy Terbaik, Asah Selera Humor dan Empati SekaligusDiscount (dok. Unifrance/Discount)

Discount berkisah tentang sekelompok pekerja yang posisinya terancam oleh otomatisasi mesin. Untuk tetap punya penghasilan, mereka sepakat menjual barang-barang sisa produksi yang masih bagus, tetapi tak lolos standar kualitas. Walau dikemas ala film komedi, sebenarnya isu dalam sinema Prancis ini cukup menyesakkan hati. 

7. The Good Boss (2021)

9 Film Tragicomedy Terbaik, Asah Selera Humor dan Empati SekaligusThe Good Boss (dok. Cohen Media Group/The Good Boss)

The Good Boss juga berlatarkan sebuah pabrik di Eropa, tepatnya sebuah kota kecil di Spanyol. Bos mereka berambisi untuk dapat sebuah penghargaan bergengsi dari pemerintah. Namun, ternyata kesan bahwa pabriknya baik-baik saja adalah semu belaka. Menjelang kedatangan komite juri yang akan melakukan inspeksi, berbagai masalah bermunculan. 

Javier Bardem tampil apik dalam film tragicomedy garapan Fernando León de Aranoa ini. Didukung dengan naskah yang kuat dan unik. Layaknya film Eropa lain yang berlatarkan pabrik, ada kritik pada sistem ekonomi kapitalisme yang diselipkan. 

8. Mommy (2014)

9 Film Tragicomedy Terbaik, Asah Selera Humor dan Empati SekaligusMommy (dok. Metafilms/Mommy)

Film tragicomedy berjudul Mommy layak menyita waktumu. Film garapan Xavier Dolan ini cukup inovatif dari segi sinematografi dan plotnya tidak tertebak. Komposisi komedi dan tragedinya pun seimbang dengan penempatan yang pas.

Ceritanya sendiri berkutat pada Diane, ibu paruh baya yang harus mengasuh anaknya Steve usai dikeluarkan dari sekolah karena kenakalannya. Dengan kedatangan Steve, Diane tak lagi bisa bekerja penuh waktu.

Beruntung, salah satu tetangganya bersedia menjadi guru homeschooling untuk Steve. Namun, sampai kapan mereka bisa bertahan menghadapi Steve yang mengidap ADHD? 

9. A Pigeon Sat on a Branch Reflecting on Existence (2014) 

9 Film Tragicomedy Terbaik, Asah Selera Humor dan Empati SekaligusA Pigeon Sat on a Branch, Reflecting on Existence (dok. Magnolia Pictures/A Pigeon Sat on a Branch, Reflecting on Existence)

Film karya sutradara auteur Roy Andersson ini memang bukan untuk semua orang. Namun, penikmat film sepakat ini merupakan karya estetik dan filosofis yang sayang kalau dilewatkan. Dari set, makeup, dialog, dan gerak-gerik para aktornya saja, sudah terlihat jelas betapa nyelenehnya film ini. 

Meski mengusung absurdisme, film ini akan membawamu meluncur ke berbagai tempat dan waktu yang berbeda, tidak ada yang linier. Karakternya pun beragam, mulai dari para pegawai kantoran, penari balet, hingga tentara Swedia saat Perang Dunia II. Inti dari film ini sebenarnya pengamatan akan alienasi dan isolasi yang menjangkiti manusia dari masa ke masa.

Kocak dan tragis terbukti jadi dua hal yang relasinya cukup lekat. Bahkan saat disatukan dalam film tragicomedy hasilnya mulus. Silakan kenali lebih dekat genre ini dengan nonton salah satu judul di atas. 

Baca Juga: 4 Sutradara yang Kariernya Eksis Berkat A24

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Rohmatusyarifah

Berita Terkini Lainnya