6 Sutradara Underrated yang Filmnya Tembus Oscar 2024

2. Sebelum The Zone of Interest, Jonathan Glazer pernah bikin film horor Under The Skin (2013)

Jonathan Glazer (kiri-tengah) dan sinematografer Lukasz Zal (kanan) di set film The Zone of Interest (instagram.com/am_cinematheque)

Jonathan Glazer akhirnya dapat pengakuan yang sepantasnya setelah merilis film fitur keempatnya, The Zone of Interest. Film itu pula yang mengantarnya debut di Oscar. Bahkan nominasinya tak main-main. Selain Best Picture, Best Sound, dan Film Fitur Internasional Terbaik, secara khusus Glazer juga dapat nominasi Sutradara dan Naskah Orisinal Terbaik. Glazer bisa dibilang spesialis cerita provokatif. Coba film-film lawasnya seperti Under the Skin (2013), Birth (2004), dan Sexy Beast (2000). 

3. Justine Triet yang meroket lewat Anatomy of a Fall baru punya empat film fitur

Justin Triet, sutradara Anatomy of a Fall (instagram.com/neonrated)

Sama dengan Glazer, daftar filmografi Justine Triet juga tak panjang. Sepanjang kariernya, ia baru merilis empat film termasuk Anatomy of a Fall yang membuatnya meroket. Dari riwayat karya sinematiknya, Triet sepertinya punya ketertarikan khusus pada genre drama psikologi. Buktikan lewat karya-karya lawasnya macam Sibyl (2019), In Bed With Victoria (2016), dan Age of Panic (2013). 

Baca Juga: Prediksi Pemenang Best International Feature Film Oscar 2024

4. Ilker Catak debut di Oscar setelah rilis The Teacher's Lounge

Ilker Catak (kiri) bersama aktris dan penulis naskah The Teacher's Lounge, Leonie Benesch dan Johannes Duncker (instagram.com/ilkercatak)

Ilker Catak juga belum punya banyak pengalaman di film fitur. Namun, karya terbarunya The Teacher's Lounge yang ditulisnya bareng Johannes Duncker berhasil raih nominasi Film Fitur Internasional Terbaik pada Oscar 2024. Walau begitu, ia sudah pernah mendapat nominasi di German Film Awards lewat film I Was, I Am, I Will Be (2020). Dengan latar belakangnya sebagai sutradara Jerman keturunan Turki, Catak bisa saja jadi penerusnya Fatih Akin. 

5. J. A. Bayona pernah bekerja bareng Tom Holland di film The Impossible (2012)

J.A. Bayona (kanan) dan Tom Holland saat hadiri screening film The Society of the Snow di Los Angeles (instagram.com/filmbayona)

J.A. Bayona bukan nama sembarangan. Pengalamannya sudah lumayan banyak, tetapi baru kali ini filmnya dapat dua nominasi Oscar sekaligus, yakni Film Fitur Internasional Terbaik serta Riasan dan Tata Rambut Terbaik. Sebelumnya, Bayona dikenal luas lewat film The Impossible (2012) yang serupa dengan Society of Snow diadaptasi dari kisah nyata korban bencana/kecelakaan. Saat itu, ia bekerja sama dengan Tom Holland dan Naomi Watts yang rebut nominasi Aktris Terbaik berkat film tersebut. 

6. Io Capitano adalah karya mayor Matteo Garrone setelah Gomorrah (2008)

Matteo Garrone (kiri) bersama Seydou Sarr di set film Io Capitano (instagram.com/matteo_garrone_official)

Matteo Garrone juga tak familier buat kita, tetapi sutradara asal Italia ini sebenarnya sosok di balik film fenomenal Gomorrah pada 2008. Beda nasib dengan Gomorrah yang sempat diajukan Italia untuk submisi Oscar, tetapi tak terpilih, film barunya Io Capitano berhasil mendapat nominasi Film Fitur Internasional Terbaik. Ia juga sosok di balik film Pinocchio (2012) yang bergelar nomine untuk kategori Kostum dan Riasan Terbaik. 

Selain aktor dan aktris, apresiasi besar juga patut kita berikan pada sutradara dan kru yang sudah bekerja keras di balik layar. Simpan nama-nama sutradara underrated di Oscar dan jadikan referensi. Siapa tahu tertarik buat nonton proyek-proyek mereka di masa mendatang.

Baca Juga: 10 Rekor yang Dipecahkan di Nominasi Oscar 2024, Mencengangkan!