7 Rekomendasi Film Indie Asia di Netflix, Drama hingga Laga

2. Apprentice (2016)

Apprentice (dok. Peanut Pictures/Apprentice)

Film drama Singapura ini disutradarai Boo Junfeng. Bercerita tentang Aiman, seorang petugas tahanan yang baru saja dipindahakn ke sebuah penjara dengan keamanan maksimum. Di sana, ia bertemu Rahim, eksekusioner yang telah melakukan lebih dari 100 eksekusi. Rahim adalah sosok misterius dan tertutup, dan Aiman merasa tertarik untuk mengenalnya lebih jauh.

Seiring berjalannya waktu, Aiman dan Rahim mulai menjalin persahabatan. Namun, persahabatan tersebut tidak berjalan dengan mulus. Aiman mulai mempertanyakan keyakinannya tentang hukuman mati, sementara Rahim berjuang untuk mengatasi beban pekerjaannya.

Apprentice merupakan film yang kompleks dan berkesan. Film ini menawarkan pandangan yang jujur dan mendalam tentang hukuman mati dari sudut pandang sang eksekusioner. Film ini juga menyoroti dampak psikologis dari pekerjaan tersebut.

3. Classmates Minus (2020)

Classmates Minus (dok. Netflix/Classmates Minus)

Classmates Minus merupakan film komedi Taiwan yang ditulis dan disutradarai Huang Hsin-yao. Film ini bercerita tentang empat sahabat, seorang sutradara, karyawan, agen asuransi, dan pengrajin kertas. Mereka bergulat dengan mimpi-mimpi yang tidak terpenuhi di tengah kebosanan usia paruh baya.

Suatu hari, keempat sahabat ini berkumpul kembali untuk menghadiri reuni sekolah. Di sana, mereka menyadari bahwa hidup mereka tidak seperti yang diharapkan saat masih muda. Film Classmates Minus mengeksplorasi tema seputar persahabatan, cinta, dan karier. Film ini juga memberikan kritik sosial terhadap masyarakat modern.

Baca Juga: 7 Film Indie Korea Bergenre Coming-of-Age, Ada yang Kritik Patriarki

4. Barbarian Invasion (2021)

Barbarian Invasion (dok. Epicmedia Productions/Barbarian Invasion)

Barbarian Invasion merupakan film laga China-Malaysia yang disutradarai dan dibintangi oleh Tan Chui Mui. Film ini mengisahkan Moon Lee, aktris ternama yang mengambil cuti beberapa tahun setelah memiliki anak dan mengalami perceraian yang menyakitkan. Ia kemudian bertemu seorang sutradara, Roger Woo. Mereka telah lama bekerja sama.

Kali ini Roger menginginkannya lagi sebagai pemeran utama film barunya, sebuah film aksi laga. Bagi Moon, ini adalah kesempatan yang tepat untuk comeback. Ia pun berlatih bela diri demi peran ini dan segera terjebak dalam petualangan pencarian identitas. 

5. Prebet Sapu (2020)

Prebet Sapu (dok. Konda Kondi Studios/Prebet Sapu)

Film drama Malaysia ini disutradarai oleh Muzzamer Rahman. Bercerita tentang Aman, pemuda dari Pahang yang pergi ke Kuala Lumpur setelah kematian ayahnya. Aman tidak memiliki pekerjaan dan tidak dapat memperoleh SIM karena menderita buta warna. Ia pun terpaksa bekerja sebagai sopir taksi ilegal untuk bertahan hidup.

Suatu hari, Aman bertemu Bella, seorang wanita penghibur. Bella meminta bantuan Aman untuk mengantarnya ke rumah dan menawarkan tempat tinggal pada Aman. Mereka pun mulai saling mengenal dan menjalin ikatan yang tak terduga.

6. Mencari Rahmat (2017)

Mencari Rahmat (dok. AB Roll/Mencari Rahmat)

Mencari Rahmat merupakan film komedi Malaysia yang disutradarai Al Jafree Md Yusop. Film ini diadaptasi dari drama klasik Inggris, The Importance of Being Earnest, karya Oscar Wilde. Film ini bercerita tentang dua sahabat, Razak dan Azman, yang menjalani kehidupan ganda untuk bisa memikat hati dua Perempuan yang mereka sukai, Rose dan Ratna.

Razak berpura-pura menjadi laki-laki kaya raya bernama Rahmat, sedangkan Azman berpura-pura menjadi dokter yang juga bernama Rahmat. Awalnya, rencana mereka berjalan dengan lancar. Namun, lama-kelamaan, kebohongan mereka mulai terungkap. Hal ini membuat mereka harus menghadapi berbagai macam masalah.

Mencari Rahmat menampilkan humor yang segar dan cerdas. Film ini memiliki beberapa modifikasi dari drama Inggris untuk membuatnya lebih relevan dengan konteks budaya Malaysia.

7. Mudik (2019)

Mudik (instagram.com/relatefilmsid)

Film drama Indonesia ini disutradarai Adriyanto Dewo serta dibintangi oleh Putri Ayudya dan Ibnu Jamil. Mudik bercerita tentang Aida dan Firman, sepasang suami istri yang sedang mengalami konflik rumah tangga. Mereka memutuskan pulang kampung untuk merayakan lebaran bersama keluarga sekaligus mencari solusi atas permasalahan mereka.

Namun, di tengah perjalanan, mereka terlibat kecelakaan yang menewaskan orang. Dalam keadaan terguncang atas peristiwa tak terduga ini, Aida dan Firman harus menghadapi berbagai konsekuensi yang semakin menguji pernikahan mereka. Film ini menggambarkan realitas kehidupan masyarakat Indonesia, terutama dalam hal konflik rumah tangga dan tragedi yang bisa terjadi kapan saja.

Tujuh film indie dari Asia di atas bisa ditonton di Netflix. Semuanya menawarkan cerita unik dan segar dengan gaya artistik tidak biasa. Film mana saja yang belum kamu tonton?

Baca Juga: 10 Film Terbaik dari NEON, Distributor Film Indie yang Lagi Naik Daun