Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

10 Film Action Blockbuster dengan Budget Rendah, tapi Sukses Besar

The Raid (dok. Sony Pictures/The Raid)
The Raid (dok. Sony Pictures/The Raid)

Ada anggapan umum bahwa semakin besar anggaran sebuah film, makin besar pula peluangnya untuk sukses di box office. Namun, realitasnya tidak selalu demikian. Beberapa film action berhasil meraih kesuksesan besar meski diproduksi dengan bujet minim. Ini menunjukkan bahwa kesuksesan film tidak selalu bergantung pada anggaran.

Keberhasilan film berbujet rendah membuktikan bahwa kreativitas, visi sutradara, dan kualitas cerita sering kali lebih berpengaruh dibandingkan besarnya dana produksi. Para sutradara dan tim produksi mampu memanfaatkan setiap pundi uang dengan bijaksana.

Kamu pasti pernah menontonnya, deretan film action dengan bujet rendah ini mampu sukses besar di pasaran. Kualitasnya memang gak kaleng-kaleng!

1. The Raid (2011) — Bujet: Rp16 miliar

film The Raid (dok. Sony Pictures/The Raid)
film The Raid (dok. Sony Pictures/The Raid)

The Raid adalah film aksi yang membantu merombak genre seni bela diri. Film garapan Gareth Evans ini mengisahkan tim S.W.A.T. yang harus bertarung keluar dari gedung penuh penjahat. Film ini menampilkan aksi perkelahian yang intens dan realistis dengan menonjolkan bakat para aktor bela diri, seperti Iko Uwais dan Yayan Ruhian.

2. Upgrade (2018) — Bujet: Rp45 miliar

film Upgrade (dok. Blumhouse Prod./Upgrade)
film Upgrade (dok. Blumhouse Prod./Upgrade)

Upgrade berhasil memanfaatkan anggaran kecilnya dengan cerdas. Menceritakan tentang bahaya kecerdasan buatan, film ini menggunakan konsep sci-fi untuk meningkatkan adegan perkelahian dan menciptakan dunia cyberpunk yang hidup. Efek visual yang minim namun efektif membuat film ini terasa jauh lebih mahal daripada anggaran aslinya.

3. Oldboy (2003) — Bujet: Rp45 miliar

film Oldboy (dok. Show East/Oldboy)
film Oldboy (dok. Show East/Oldboy)

Oldboy karya Park Chan-wook adalah salah satu film aksi terbaik abad ke-21 dengan anggaran kecil. Menceritakan laki-laki yang dipenjara selama 15 tahun oleh penculik misterius, lalu dilepaskan untuk membalas dendam. Dengan plot berliku dan adegan perkelahian mengerikan, film ini menggali kondisi psikologis tokoh utama setelah bertahun-tahun diisolasi.

4. Sisu (2022) — Bujet: Rp97 miliar

film Sisu (dok. Lionsgate/Sisu)
film Sisu (dok. Lionsgate/Sisu)

Berlatar Perang Dunia II, Sisu mengikuti kehidupan seorang penambang emas asal Finlandia. Ia menggunakan keterampilan militernya untuk membalas dendam terhadap tentara Nazi yang mencuri emasnya. Terinspirasi dari Quentin Tarantino dan Sergio Leone, Sisu menampilkan aksi kekerasan dan heroisme yang luar biasa dengan latar western.

5. Train to Busan (2016) — Bujet: Rp126 miliar

film Train to Busan (dok. Pan Media/Train to Busan)
film Train to Busan (dok. Pan Media/Train to Busan)

Train to Busan merupakan film horor yang juga masuk dalam genre aksi. Saat zombi apocalypse terjadi di Korea Selaran, penumpang kereta cepat dari Seoul ke Busan harus bersatu untuk bertahan hidup. Film ini menonjol dengan aksi mendebarkan dan momen emosional yang kuat. Train to Busan menggabungkan ketegangan tinggi dan serangan zombi cepat yang tak terduga.

6. Monkey Man (2024) — Bujet: Rp149 miliar

film Monkey Man (dok. Universal Pictures/Monkey Man)
film Monkey Man (dok. Universal Pictures/Monkey Man)

Film debut penyutradaraan Dev Patel ini menunjukkan potensinya sebagai bintang aksi. Monkey Man adalah film thriller balas dendam penuh aksi dengan pesan politik yang tajam. Dibandingkan John Wick, film ini menampilkan pahlawan kelas pekerja yang melawan kelas penguasa yang korup.

7. Godzilla Minus One (2023) — Bujet: Rp149 miliar

film Godzilla Minus One (dok. Toho Co/Godzilla Minus One)
film Godzilla Minus One (dok. Toho Co/Godzilla Minus One)

Godzilla Minus One dengan anggaran rendah menampilkan efek visual luar biasa dan cerita menyentuh. Film ini berhasil memenangkan Oscar untuk Efek Visual Terbaik, mengalahkan banyak film dengan anggaran lebih besar. Garapan Takashi Yamazaki ini menjadi salah satu film Godzilla terbaik sepanjang masa.

8. Atomic Blonde (2017) — Bujet: Rp505 miliar

film Atomic Blonde (dok. Focus Features/Atomic Blonde)
film Atomic Blonde (dok. Focus Features/Atomic Blonde)

Atomic Blonde garapan David Leitch menampilkan Charlize Theron sebagai agen MI6 yang ditugaskan ke Berlin era Perang Dingin. Film ini menampilkan aksi penuh gaya dengan koreografi perkelahian yang dinamis. Theron melakukan banyak stunt-nya sendiri, sehingga menambah daya tarik dan intensitas pada adegan aksinya.

9. Baby Driver (2017) — Bujet: Rp505 miliar

film Baby Driver (dok. Sony Pictures/Baby Driver)
film Baby Driver (dok. Sony Pictures/Baby Driver)

Film aksi garapan Edgar Wright ini menampilkan pengejaran mobil yang memukau dengan efek hebat CGI. Baby Driver yang dibintangi Ansel Elgort menggabungkan aksi mendebarkan dengan soundtrack sinkron dengan aksi karakternya. Film ini berhasil menciptakan pengalaman yang segar dan menghibur dalam genre heist.

10. The Beekeeper (2024) — Bujet: Rp596 miliar

film The Beekeeper (dok. MGM/The Beekeeper)
film The Beekeeper (dok. MGM/The Beekeeper)

The Beekeeper dengan Jason Statham sebagai bintang utamanya menjadi box office tak terduga. Dengan anggaran Rp596 miliar, film ini berhasil meraup Rp2,2 triliun di box office. Aksi perkelahian yang mendebarkan dan arahan enerjik David Ayer membuat film ini menjadi favorit kritikus dan penonton.
 
Film action dengan bujet minim di atas tidak hanya berhasil menarik perhatian penonton, tetapi juga mendapatkan pujian dari kritikus. Hal tersebut menunjukkan bahwa anggaran besar bukanlah satu-satunya jalan menuju kesuksesan dalam industri perfilman.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us