Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Episode Terbaik SpongeBob SquarePants tentang Bullying

Nyonya Puff mengira SpongeBob menghajar Flat (dok. Nickelodeon/SpongeBob SquarePants)
Intinya sih...
  • Kartun SpongeBob SquarePants menyisipkan nilai-nilai positif tentang bullying untuk anak-anak.
  • Episode "The Bully" dan "Little Yellow Book" mengajarkan dampak perundungan fisik dan verbal.
  • Episode "I'm With Stupid" dan "SquidBob TentaclePants" menunjukkan bahwa kebaikan tidak selalu dibalas dengan baik.

SpongeBob SquarePants (1999) adalah kartun favorit sejuta umat. Di Indonesia, ia sudah ditayangkan lebih dari 2 dekade dan menjadi teman baik anak-anak.

Ngomong-ngomong, di balik cerita lucu dan menghibur dari kartun ini, ternyata kartun SpongeBob SquarePants telah disisipkan berbagai nilai-nilai positif untuk anak-anak, lho. Salah satu tema yang sering diangkat oleh SpongeBob SquarePants adalah bullying atau perundungan.

Seperti kamu tahu, perundunganmenjadi fenomena negatif yang erat dengan kehidupan anak-anak dan remaja. Karena hal ini, beberapa episode SpongeBob SquarePants mengangkat tema tentang bullying. Penasaran kepingin menonton?

1. Episode "The Bully" memberi pesan pada orang tua untuk lebih peka terhadap perundungan antaranak di sekolah

SpongeBob bersembunyi dari Flat (dok. Nickelodeon/SpongeBob SquarePants)

Bicara tentang episode SpongeBob SquarePants bertema perundungan, pasti kebanyakan penggemar langsung teringat episode "The Bully." Ia adalah episode 3 untuk musim ketiga SpongeBob SquarePants. Pada episode ini, SpongeBob harus mencari cara agar dirinya tidak dihajar oleh siswa baru bernama Flat yang mengancam akan memukulnya.

Episode ini memperlihatkan bagaimana perundungan dan intimidasi dilakukan oleh siswa nakal kepada teman sekelasnya. Episode ini membuka mata penonton tentang dampak yang bisa ditimbulkan akibat ancaman kekerasan di sekolah.

Karena ancaman dari Flat, SpongeBob jadi ketakutan dan panik. Bahkan, saat ia melapor ke orang dewasa, mereka tidak menganggap serius masalah SpongeBob dan menganggapnya mereka hanya sedang bermain.  

2. Pada episode "Little Yellow Book," Squidward mempermalukan SpongeBob di depan umum

Squidward mempermalukan SpongeBob dengan membacakan buku hariannya. (dok. Nickelodeon/SpongeBob SquarePants)

Bullying gak hanya dilakukan secara fisik, tapi juga secara verbal. Salah satunya adalah mempermalukan seseorang di depan umum. Episode "Little Yellow Book" mencoba mengangkat masalah tersebut.

Pada episode tersebut, Squidward Tentacles mengetahui tentang buku harian SpongeBob dan membacakannya di Krusty Krabs. Gak hanya itu, setelah mempelajari rahasia SpongeBob, Squidward dan orang-orang malah menjahili SpongeBob.

Kelakuan Squidward yang membacakan buku diary yang berisi berbagai informasi pribadi yang sensitif dan memalukan tentu membuat SpongeBob malu setengah mati. Bahkan, tujuan Squidward memang ingin mempermalukan SpongeBob. Episode ini mengajarkan kita untuk menghargai privasi orang lain. Pasalnya, tidak semua informasi layak diketahui oleh publik.

3. SpongeBob mengalami perundungan oleh keluarga Patrick pada episode "I'm With Stupid"

SpongeBob dipermalukan keluarga Patrick (dok. Nickelodeon/SpongeBob SquarePants)

Apa jadinya bila perbuatan baik dibalas penghinaan? Itulah yang dialami SpongeBob SquarePants pada episode "I'm With Stupid." Ia menceritakan tentang upaya SpongeBob membantu Patrick Star terlihat cerdas dihadapan orang tuanya dengan berpura-pura menjadi bodoh.

Namun, bukannya ucapan terima kasih yang didapatkan, SpongeBob malah dihina dan dicemooh keluarga Patrick Star yang mengira SpongeBob benar-benar bodoh. Patrick sendiri yang mengerti keadaan yang sebenarnya, malah ikut-ikutan.

Pada episode ini, kita belajar, bahwa kebaikan tidak selalu dibalas kebaikan. Jangan sampai kamu merendahkan diri demi orang lain.

4. Episode "SquidBob TentaclePants" menceritakan tentang bullying dan alienasi akibat fisik cacat

SpongeBob dan Squidward bersatu karena alat Sandy. (dok. Nickelodeon/SpongeBob SquarePants)

SpongeBob SquarePants Season 4 episode 4 bertajuk "SquidBob TentaclePants" adalah salah satu episode yang menampilkan body horror yang cukup menakutkan untuk anak-anak.

Pada episode ini, SpongeBob dan Squidward bergabung menjadi satu akibat alat teleportasi Sandy Cheeks yang malfungsi. Akibat hal tersebut, mereka akhirnya harus menjalani hidup baru sebagai dua orang dalam satu tubuh.

Hidup sebagai manusia aneh tentunya tidak mudah untuk mereka berdua. Pasalnya, karena tubuh mereka, SpongeBob dan Squidward takut akan dikucilkan bahkan dirundung oleh masyarakat.

Namun, pada akhir episode, penduduk mulai menerima dan mengagumi keanehan mereka berdua. Episode ini mengajarkan untuk jangan takut menjadi berbeda. Pasalnya, terkadang sebuah perbedaan adalah anugerah.

5. Episode "The Abrasive Side" menceritakan upaya SpongeBob lebih karena sering dimanfaatkan orang

SpongeBob menyakiti Patrick dengan ucapannya (dok. Nickelodeon/SpongeBob SquarePants)

SpongeBob SquarePants memang orang yang riang dan baik hati. Bahkan, tidak pernah menolak permintaan orang lain. Namun, hal tersebut malah jadi masalah. Pada episode "The Abrasive Side," SpongeBob yang tidak bisa tegas ternyata kelabakan karena kebaikannya dimanfaatkan oleh orang-orang.

SpongeBob akhirnya membeli produk unik yang membantunya untuk lebih tegas. Namun, hal tersebut malah berakhir kacau karena sifat barunya menyakiti hati orang-orang. Bahkan, ia membully Patrick sampai menangis. Hikmah yang bisa diambil pada episode ini adalah jangan sampai memanfaatkan kebaikan orang lain dan selalu menjaga perkataan demi menjaga hati orang lain.

Deretan episode di atas menjadi bukti bahwa SpongeBob SquarePants memang kartun yang memiliki banyak nilai-nilai teladan yang bisa ditiru untuk anak-anak. Yuk, edukasi anak-anak dengan mempertontonkan episode di atas. Selamatkan generasi muda Indonesia dari bullying dan kekerasan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us