Dibuat Marah dengan Pernyataan Katy Perry, Ini 7 Fakta ARMY BTS

Nama setiap fandom idol group Korea Selatan pasti selalu memiliki makna mendalam. Begitu juga ARMY bagi BTS. BTS sendiri merupakan singkatan dari Bangtan Sonyeondan, yang jika diartikan secara harfiah berarti Bulletproof Boy Scouts atau para pria yang mengenakan rompi anti peluru.

Sementara nama ARMY dipilih karena merepresentasikan army (tentara) yang identik mengenakan rompi anti peluru. Jadi hubungan BTS dan ARMY bisa diartikan BTS akan selalu melindungi ARMY dari serangan karena BTS merupakan rompi anti peluru bagi ARMY. Sweet banget nih!

Pada awal debut, BTS memiliki desain logo yang lebih rumit dibandingkan sekarang. Awalnya BTS muncul dengan logo sebuah gambar rompi anti peluru dengan tulisan BTS di tengahnya.

Namun BTS akhirnya mengganti logo dengan bentuk yang lebih simpel. Hal ini berkaitan dengan logo yang digunakan fandomnya, ARMY. Logo BTS yang sekarang bisa dibilang merupakan kebalikan dari logo milik ARMY. Jika dilihat dengan seksama, kedua logo ini membentuk sebuah perisai.

Lewat logo tersebut, ARMY seakan ingin menunjukkan bahwa mereka akan selalu menunggu BTS di sebuah gerbang yang dapat diartikan sebagai masa depan.

BTS memulai debut kariernya sebagai boyband pada Juni 2013. Sejak muncul dengan lagu No More Dream, mereka langsung mendapat tempat di hati para penikmat musik Kpop. Tak heran, hanya butuh waktu satu bulan untuk mendapatkan fans sampai membentuk sebuah fandom yang kemudian mereka namakan ARMY.

Tak dipungkiri, ARMY kini menjelma sebagai salah satu fandom idol group Korea Selatan terbesar. Kalau kamu menjadi ARMY, kamu akan sangat mudah menemukan mereka yang sama-sama mengidolakan BTS.

Tak seperti anggapan Katy Perry yang menyebut ARMY hanyalah dari kalangan anak kecil dan remaja saja, namun banyak juga ARMY yang berusia dewasa. Mulai dari pelajar, pekerja, bahkan sampai ibu rumah tangga tak sedikit yang mendeklarasikan diri sebagai ARMY.

Tak heran kalau kamu bisa dengan mudah bertemu dengan sesama ARMY. Diperkirakan ARMY di seluruh dunia sudah mencapai lebih dari 18 juta orang dan jumlah tersebut masih dimungkinkan untuk terus bertambah.

Bukan rahasia lagi kalau Indonesia menjadi sasaran empuk bagi pasar Kpop Hal ini bukan tanpa sebab, Indonesia menjadi fanbase ARMY terbesar di urutan kelima dari seluruh dunia. Hal ini pula yang menjadi alasan kuat salah satu e-commerce terbesar di Indonesia menjadikan BTS sebagi brand ambassador mereka.

Uniknya, urutan pertama justru tak ditempati oleh Korea Selatan sebagai negara asal para personil BTS. Di urutan pertama jumlah ARMY terbanyak justru diduduki oleh Filipina, Korea Selatan di urutan kedua, serta Thailand dan Vietnam ada di urutan ketiga dan keempat.

Kalau kamu ARMY, pasti familiar dengan istilah 'I Purple You'. Member BTS memang bukan tanpa alasan memilih ungu sebagai warna resmi fandom mereka. Kim Taehyung atau V BTS pernah menjelaskan warna ungu memiliki makna mendalam bagi mereka.

Diketahui warna ungu adalah warna terakhir dalam susunan warna pelangi. Hal itu melambangkan bahwa cinta antara BTS dan Army akan menjadi yang terakhir dan berlangsung selamanya.

Tak hanya BTS saja yang selalu berusaha menampilkan karya terbaik mereka untuk para ARMY. ARMY pun dikenal sering membuat karya untuk merayakan hari-hari penting para member BTS. Seperti misalnya saat ada salah satu member yang berulang tahun, ARMY selalu menciptakan ide unik untuk merayakan ulang tahun para member BTS.

Tak hanya itu, ARMY juga dikenal memiliki project rutin yang dinamakan 'Global Army Song'. Project ini menggandeng ARMY dari berbagai dunia untuk menyanyikan lagu untuk BTS setiap mereka merayakan debut anniversary.

'2019 Global Army Song' menjadi project terbaru yang dibuat ARMY untuk merayakan 6 tahun BTS debut. Para ARMY menyanyikan lagu yang berjudul 'See You There'. Lagu ini dinyanyikan dalam beberapa bahasa, termasuk Indonesia.

Dikenal sebagai salah satu fandom terbesar dan paling loyal dengan idol-nya, ARMY tak jarang mendapat pandangan negatif. Mereka terkadang dianggap terlalu sensitif dan berlebihan dalam membela idolanya. Namun hal seperti itu seharusnya kembali lagi pada masing-masing individu. Jika kamu mengidolakan sesuatu, sebaiknya ambil hal-hal yang positif saja dari idolamu.