Fakta House Targaryen, Keluarga Ningrat House of the Dragon

Di serial Game of Thrones, ciri-ciri fisik keturunan Targaryen sangat jelas sekali mengingat hanya ada dua keturunan Targaryen yang berhasil selamat dari pemberontakan Baratheon, yaitu Daenerys dan Viserys Targaryen.

Sedangkan di House of the Dragon, ciri-ciri fisik mereka sangat mendominasi di sepanjang cerita. Keluarga Targaryen terkenal karena kecantikannya yang didefinisikan dengan rambut perak keemasan, kulit yang pucat dan mata indah berwarna biru atau ungu.

Meskipun begitu, ada beberapa keturunan Targaryen yang memiliki warna rambut perak lebih pekat seperti Putri Rhaenys, kakak kandung Raja Viserys.

Hal ini bertujuan untuk mempertahankan darah murni Targaryen karena hanya keturunan Targaryen lah yang dapat mengendalikan naga. Selain itu, sudah menjadi kebiasaan bagi bangsa Valyria, yang merupakan wilayah asli Targaryen, menikahkan anak mereka dengan paman, bibi, atau bahkan saudara kandung mereka.

Di House of the Dragon Season 1, Rhaenyra mewarisi tradisi itu dengan menikahi pamannya, Daemon untuk memperkuat koalisinya. Pernikahan inses ini menyebabkan keturunan Targaryen sering dianggap gila oleh keluarga ningrat lainnya, karena kebanyakan penduduk asli Westeros yang menganut agama Faith of the Sevens menganggap inses adalah perbuatan dosa yang keji.

Keluarga Targaryen bukanlah keluarga asli benua Westeros melainkan keluarga yang berasal dari Valyria, suatu daerah di benua Essos. Mereka pindah ke Westeros setelah Daenys Targaryen mendapatkan penglihatan bahwa akan terjadi bencana besar di Valyria.

Dua belas tahun kemudian, terjadilah bencana yang dikenal sebagai Doom of Valyria. Bertahun-tahun setelah kejadian itu, Aegon yang saat itu tinggal di Dragonstone berniat menyatukan tujuh kerajaan di Westeros dengan naganya, Balerion. Dibantu oleh kedua adiknya, Visenya dan Rhaenys, Aegon dapat menyatukan tujuh kerajaan tersebut dan memerintahnya selama 300 tahun dengan anak cucu keturunannya.

Perang yang dikenal dengan nama Dance of the Dragon menjadi fokus cerita di House of the Dragon Season 2. Perang yang memecah keluarga Targaryen ini tidak hanya merenggut nyawa keluarga kerajaan, namun juga naga-naga yang mereka banggakan.

Naga terakhir sebelum punah adalah milik Raja Aegon III, seekor naga betina yang kerdil dan sakit-sakitan dan telur-telurnya tak bisa menetas. Setelah kematian naga tersebut, lambat laun dinasti Targaryen mengalami kemunduran hingga keluarga kerajaan lainnya di wilayah Westeros mulai berani memberontak Targaryen.

Pemberontakan Baratheon dipicu oleh tindakan Rhaegar, putra mahkota Raja Aerys II yang menculik tunangan Robert Baratheon, Lyana Stark. Pemberontakan tersebut juga disebabkan oleh Raja Aerys yang semakin gila karena memerintahkan prajuritnya untuk membakar penduduk Westeros.

Karena dekadensi moral tersebut, banyak keluarga bangsawan lainnya yang bersatu dan mulai berani melawan dinasti Targaryen dengan menyerukan perang yang dikenal sebagai pemberontakan Baratheon.

House Targaryen adalah contoh nyata dari dinasti yang dulunya pernah berjaya kemudian runtuh dan punah karena perbuatan mereka sendiri. Sebelum menonton House of the Dragon, pastikan kalian sudah menonton Game of Thrones, ya!