Penggemar Samurai X Wajib Tahu! Ini 11 Fakta tentang Kenshin Himura

Battousai atau Batosai merupakan julukan yang diberikan kepada orang-orang yang mampu menjalankan tugas sebagai pembunuh bayaran di zaman Bakumatsu atau Revolusi Meiji (akhir zaman Edo). Istilah Battousai sendiri diambil dari kata battoujutsu yang secara harfiah berarti seni berpedang dengan tujuan membunuh dengan cepat.

Nah, Kenshin Himura rupanya pernah menjadi Battousai dan disebut-sebut menjadi salah satu yang terkuat. Perlu diketahui, pada zaman akhir era Syogun Tokugawa, ada beberapa Battousai yang dianggap terkuat, yakni Kenshin Himura, Shishio Makoto, dan Udo Jin-e. Nama terakhir tidak benar-benar jelas apakah memang ia merupakan Battousai sejati atau bukan, tapi ia juga menjadi pembunuh bayaran terkuat di masanya.

Kekuatan dan kebrutalan Battousai rupanya telah menjadi legenda di kalangan masyarakat. Sampai-sampai, muncul banyak Battousai palsu yang hanya memiliki kemampuan berpedang tidak seberapa. Oh ya, meskipun sama-sama dijuluki Battosai Pembantai, rivalitas tetap ada di kalangan mereka dan tak jarang mereka melibatkan diri dalam pertarungan untuk pembuktian sebagai yang terkuat.

Selain Kenshin Himura, ada salah satu karakter yang juga sama-sama kuat dan tangguh. Yup, ia adalah Saito Hajime, seorang samurai tangguh sekaligus Kapten Ke-3 Shinsengumi Jepang. Shinsengumi adalah kelompok pasukan elite Jepang yang dibentuk di akhir pemerintahan Kesyogunan Tokugawa.

Dengan karakter dan tugasnya sebagai penjaga keamanan Jepang, tak mengherankan Shinsengumi menargetkan Kenshin Himura dan Battousai yang lain sebagai buronan pemerintah. Sebagai pasukan terkuat di Jepang, tentu saja Shinsengumi diisi oleh pejuang-pejuang samurai tangguh dan juga cerdas.

Nah, pada saat Jepang kembali ke dalam kekuasaan Kaisar Meiji, mayoritas pasukan elite Shinsengumi menjadi polisi dan aparat militer negara. Itu sebabnya, dalam manga dan anime, Saito Hajime menjabat sebagai kapten di Kepolisian Tokyo (dulunya bernama Kota Edo). Oh ya, Shinsengumi dan tokoh bernama Saito Hajime memang benar-benar ada di Jepang pada era Bakumatsu (1853--1868).

Kenshin Himura pernah menikah dua kali, yakni dengan Tomoe Yukishiro dan Kaoru Kamiya. Untuk Tomoe sendiri mungkin tidak begitu terkenal di kalangan penggemar karena memang kisah antara Kenshin dan Tomoe terjadi jauh sebelum Kenshin bertobat. Namun, uniknya, justru Tomoe yang memiliki peran penting dalam kehidupan Kenshin pada saat ia mengalami transisi dari Battousai menuju ke sebuah jalan pertobatan.

Oh ya, pada saat menikahi Tomoe, usia Kenshin (dan juga Tomoe) masih sangat muda, yakni 15 atau 16 tahun. Mulanya, Tomoe mendekati Kenshin bertujuan melakukan misi dan berencana untuk membunuh Kenshin, tapi pada akhirnya ia justru benar-benar mencintai Kenshin. Sayangnya, Tomoe harus tewas karena tidak sengaja terkena serangan Kenshin pada saat bertarung melawan musuh.

Di saat kematian Tomoe itulah klimaks kehidupan Kenshin berbalik 180 derajat. Ia bersumpah untuk tidak membunuh lagi dan akan mengabdikan hidupnya untuk menolong orang-orang lemah. Nah, di masa pertobatannya inilah, Kenshin bertemu dengan Kaoru Kamiya. Mayoritas cerita dalam manga dan anime memang berkutat pada kehidupan Kenshin dan Kaoru dibandingkan dengan Tomoe.

Salah satu ciri fisik Kenshin yang paling mencolok adalah luka silang di pipi kirinya. Bahkan, luka tersebut seakan sudah menjadi simbol bagi banyak samurai untuk menandai kehadiran Battousai si Pembantai. Nah, apa kamu tahu dari mana luka silang itu didapatkan oleh Kenshin?

Dalam manga dan anime, luka pertama di pipi Kenshin didapatkan pada saat ia bertarung melawan Akira Kiyosato, seorang penjaga keamanan daerah yang dibantai oleh Kenshin. Uniknya, Akira ternyata merupakan calon suami dari Tomoe, seorang gadis yang di masa depan akan menjadi istri Kenshin.

Sementara, luka kedua didapatkan dalam peristiwa tewasnya Tomoe akibat tebasan pedang Kenshin yang tak sengaja mengenai Tomoe. Nah, dalam ceritanya, pisau yang dipegang oleh Tomoe terlempar dan mengenai wajah Kenshin tepat di pipi kirinya sehingga melengkapi luka pertama dan akhirnya membentuk tanda silang. Dalam versi anime Reflection, luka silang di pipi Kenshin memudar pada saat ia meninggal.

Ternyata, nama Kenshin merupakan nama yang diberikan oleh gurunya, yakni Hiko Seijuro XIII. Yup, dalam manga dan anime, diceritakan bahwa pada saat kecil, Kenshin harus menghadapi realitas saat keluarganya dibunuh dan ia harus ditinggalkan dalam keadaan yang mengenaskan.

Namun, Hiko menemukan Kenshin dan mengangkatnya sebagai murid. Pada awal pertemuan mereka itulah, Hiko langsung memberikan nama Kenshin karena nama sebelumnya dinilai terlalu lembek dan lemah. Dengan berjalannya waktu, Kenshin memang mampu menjadi murid yang mudah untuk mempelajari banyak gerakan dan jurus-jurus hebat dalam ilmu berpedang.

Puncaknya, Kenshin mampu menjadi salah satu Battousai yang paling ditakuti di Jepang pada era Bakumatsu. Beberapa penggemar meyakini bahwa masa lalu Kenshin (Shinta) yang kelam telah menjadikannya sebagai pembunuh yang tanpa ampun.

Sakabato atau Sakabatou adalah pedang katana Jepang yang memiliki mata (bilah) terbalik. Biasanya, pedang katana pada umumnya akan memiliki sisi tajam di bagian luar. Nah, pedang Sakabato adalah kebalikan dari pedang katana konvensional sebab bagian tajamnya berada di sisi dalam.

Hingga saat ini, jika kita mengikuti manga dan anime dari Rurouni Kenshin, pedang Sakabato yang digunakan Kenshin hanya sebanyak dua buah pedang. Sakabato pertama bernama Sakabatou Kageuchi yang patah sewaktu Kenshin bertarung dengan Seta Soujiro dan kedua adalah Sakabatou Shinuchi yang masih digunakan Kenshin hingga seri-seri manga selanjutnya.

Pada prinsipnya, pedang Sakabato memang tidak akan bisa membunuh lawan. Pada saat bagian tumpul yang digunakan untuk menebas musuh, biasanya musuh hanya akan kesakitan dan mungkin mengalami kelumpuhan sementara. Itu sebabnya, dibutuhkan usaha ekstra untuk merobohkan musuh hebat menggunakan pedang Sakabato.

Harus diakui bahwa Kenshin Himura bukanlah karakter terkuat dalam manga dan anime. Nyatanya, ada beberapa karakter yang kehebatannya jauh di atas Kenshin, salah satunya adalah gurunya sendiri yang bernama Hiko Seijuro XIII yang memang merupakan karakter paling kuat dalam serial Rurouni Kenshin atau Samurai X.

Bahkan, meskipun ditakuti, Kenshin bukanlah Battousai terkuat yang pernah ada. Jika kita mengikuti alur cerita dalam manga, Shishio Makoto lebih cocok untuk dianggap sebagai Battousai paling kuat dan gila yang pernah ada. Kenshin seorang diri tentu saja tidak mampu mengalahkan kehebatan Shishio. Untuk mengalahkannya, Kenshin harus dibantu oleh Saito Hajime, Aoshi Shinomori, dan Sanosuke Sagara.

Belum lagi jika kita melihat kehebatan karakter-karakter lainnya. Saito Hajime, misalnya, ia selalu mampu mengimbangi Kenshin di setiap pertarungan mereka. Ada juga Shogo Amakusa, seorang ahli pedang dewa dengan jurus yang sama dengan Kenshin, yakni Hiten Mitsurugi-ryu. Namun, Kenshin tetaplah menjadi tokoh utama karena ia memiliki tekad, karakter, determinasi, dan sikap berkorban paling menonjol dalam manga dan anime.

Setidaknya, dalam serial manga dan anime, terdapat tiga jurus pedang yang sering digunakan Kenshin untuk melawan musuh-musuh hebatnya. Ketiga jurus tersebut:

• Kuzu-ryusen, jurus pedang yang memberikan serangan sekaligus terhadap sembilan titik vital pada manusia. Nama lain dari jurus ini adalah Serangan Naga Berkepala Sembilan atau dalam tingkat tertinggi dinamakan Amakakeru Ryu no Hirameki.
• Ryutsuisen, sebuah jurus tebasan pedang yang menggunakan bantuan gravitasi dari atas ke bawah. Namun, Kenshin juga sering mengaplikasikan tebasan ini dari bawah ke atas sehingga mampu menjangkau wajah lawan.
• Hiten Mitsurugi-ryu, jurus yang paling umum digunakan oleh Kenshin. Kelebihan jurus ini adalah pada kecepatan gerakan di atas kecepatan rata-rata. Tebasan akhir dari jurus ini sangat mematikan. Namun, karena menggunakan Sakabato, efek dari serangan ini tidak akan membunuh lawan-lawan Kenshin.

Dalam beberapa adegan pertarungan dengan musuh-musuh yang dirasa sangat berat, tak jarang Kenshin menggabungkan beberapa jurus menjadi satu kesatuan. Sayangnya, beberapa jurus maut milik Kenshin hanya dapat dilakukan dengan 100 persen sempurna jika Kenshin memiliki tubuh yang tinggi dan besar.

Dalam sebuah anime yang bernama Reflection, akhir hidup Kenshin diceritakan cukup menyedihkan karena Kenshin harus berjuang melawan sakit di tubuhnya. Kemungkinan sakit tersebut muncul akibat luka-luka serius yang terjadi di masa lalu karena pertarungan. Mungkin juga Kenshin mengalami kanker kulit di akhir hidupnya.

Namun, terlepas dari itu semua, pencipta asli manga Rurouni Kenshin yang bernama Nobuhiro Watsuki tidak pernah setuju dengan akhir cerita dalam versi Reflection. Ia beranggapan bahwa Kenshin Himura seharusnya memiliki akhir hidup yang bahagia dan tidak mati akibat sakit.

Anime versi Reflection sendiri cukup digemari oleh kalangan penggemar Samurai X di dunia. Pasalnya, anime tersebut dianggap menceritakan kisah Kenshin secara lebih manusiawi dengan segala macam kelemahannya. Nah, bagaimana denganmu? Apakah kamu juga suka dengan kisah Kenshin versi Reflection?

Yahiko Myojin adalah seorang anak yang dulunya pernah diadopsi oleh Kaoru Kamiya dan akhirnya menjadi murid sekaligus pewaris Dojo Kamiya dan pedang Sakabato. Di awal-awal cerita, Yahiko digambarkan sebagai anak yang nakal dan tidak bisa diatur. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, Yahiko mampu menjadi pemuda dengan pembawaan karakter diri yang kuat dan tangguh.

Kenshin mewariskan Sakabato miliknya sebagai bentuk pendewasaan pada Yahiko. Selain teknik kenjutsu yang diajarkan oleh Kaoru Kamiya, Yahiko juga mampu mengaplikasikan beberapa jurus Kenshin meskipun tingkatannya masih jauh di bawah Kenshin. Secara khusus, Nobuhiro Watsuki membuat manga berjudul Yahiko no Sakabato yang menjadi akhir dari kisah dunia Rurouni Kenshin dengan Yahiko menjadi tokoh utamanya.

Oh ya, Yahiko juga merupakan mentor dan pengajar bagi Kenji Himura, anak dari Kenshin Himura. Kenji yang merupakan anak dari Kenshin dan Kaoru memang akan digambarkan sebagai karakter yang sangat genius dalam menggunakan pedang. Namun, sepertinya namanya tidak akan melegenda seperti ayahnya karena Jepang sudah menjadi negara tanpa pedang.

Warner Bros. Pictures telah merilis beberapa seri dari serial Rurouni Kenshin yang semuanya mendapatkan penilaian positif dari banyak penggemar. Yup, tokoh Kenshin Himura versi layar lebar diperankan dengan apik oleh Takeru Satoh, seorang aktor asal Jepang yang juga membintangi Kamen Rider Den-O.

Meskipun ada beberapa modifikasi, film yang disutradarai oleh Keishi Otomo tersebut masih dianggap sebagai film adaptasi anime ke layar lebar terbaik yang pernah ada. Jika mengikuti film Kenshin dari seri pertama, kamu akan disuguhkan berbagai macam adegan pertarungan Kenshin dan lawan-lawannya. Kenshin juga menggunakan pedang Sakabato.

Berbeda dengan film adaptasi Jepang lainnya, karakter Kenshin Himura sanggup dihidupkan dengan sangat baik melalui film versi layar lebar ini. Bukan hanya Kenshin, beberapa karakter lain, seperti Saito Hajime, Aoshi Sinomori, Kaoru Kamiya, dan Udo Jin-e juga ditampilkan semirip mungkin dengan versi manga dan animenya.

Itulah beberapa fakta menarik mengenai Kenshin Himura, tokoh utama dalam serial manga dan anime Samurai X atau Rurouni Kenshin. Nah, apa kamu juga menyukai cerita manga karangan Nobuhiro Watsuki ini?