5 Fakta Serial House of the Dragon, Spin-off dari Game of Thrones

House of the Dragon ini diadaptasi dari novel Fire & Blood karya George R.R Martin. Fire & Blood menceritakan sejarah House Targaryen bertahun-tahun sebelum peristiwa Game of Thrones. Novel ini mengishkan konflik perang saudara yang terjadi dalam keluarga Targaryen untuk memperebutkan Iron Throne di Westeros.

Martin telah mengungkapkan bahwa Fire & Blood ini memiliki begitu banyak materi, sehingga ia membaginya menjadi dua volume. Volume II masih belum dirilis dan tidak akan dirilis dalam waktu dekat. Dengan demikian, House of the Dragon mungkin harus melakukan apa yang Game of Thrones lakukan, yakni mengadaptasi bagian yang belum pernah dirilis dari karya Martin.

Cerita House of the Dragon akan berputar di sekitar awal dari akhir dari House Targaryen. Saat Viserys I meninggal, anak-anaknya Aegon II dan Rhaenyra bertarung memperebutkan Iron Throne, yang akhirnya menyebabkan pecahnya perang saudara di dalam House Targaryen. Anggota Westeros lainnya terpaksa memihak dalam perselisihan.

Dunia Westeros akan sangat berbeda dari yang terlihat di Game of Thrones. Salah satunya adalah keberadaan naga yang begitu lazim pada saat itu. Dilansir laman Comic-Con, dikonfirmasi bahwa akan ada total tujuh belas naga di Westeros dalam cerita House of the Dragon. Namun, belum dikonfirmasi apakah mereka semua akan muncul di musim pertama.

Hal penting yang perlu diperhatikan, cerita House of the Dragon terjadi ratusan tahun sebelum Game of Thrones. House Targaryen menduduki Iron Throne, dimana penurunan tahta yang lambat laun berubah menjadi perang saudara dan mengubah Westeros selamanya.

Dengan kesuksesan Game of Thrones, tak dimungkiri jika seri ini pasti akan dibandingkan dengan serial tersebut.Namun, periode waktu yang berbeda memungkinkan acara ini memiliki identitas tersendiri sehingga penonton tidak akan terlalu fokus pada serial pendahulunya.

House of the Dragon akan mengandalkan lompatan waktu dan penceritaan non-linear, seperti yang dikonfirmasi oleh Ryan J. Condol. Menggambarkan konflik perang generasi yang dianggap sebagai cara terbaik untuk menceritakan kisah tersebut.

Milly Alcock dan Emily Carey masing-masing berperan sebagai versi muda dari Rhaenyra Targaryen dan Alicent Hightower. Lima episode pertama House of the Dragon akan berfokus pada karakter muda sebelum beralih kedalam karakter dewasa untuk sisa musim ini. Ini adalah salah satu cara House of the Dragon untuk memisahkan diri dari Game of Thrones. Game of Thrones sendiri menampilkan beberapa kilas balik sepanjang penayangannya tetapi tidak menceritakan kilas balik dengan alur yang utuh.

Tepat sebelum Game of Thrones berakhir, HBO berencana menayangkan episode pilot spin-off berjudul Bloodmoon. Pilot ini diperankan oleh Naomi Watts dan mengadaptasi cerita ribuan tahun sebelum pendahulunya, selama Age of Heroes.

HBO menghabiskan $30–35 juta atau sekitar 51 milyar rupiah untuk pilot spin-off tetapi dibatalkan tanpa sempat ditayangkan. George R. R. Martin mengatakan bahwa dia belum pernah melihat pilot spin-off, dan mungkin tidak akan pernah. House of the Dragon tidak akan berhubungan dengan Bloodmoon. 

Itulah fakta serial House of The Dragon yang menjadi spin-off dari serial populer, Game of Thrones. Fakta mana yang menurutmu paling mengejutkan?