5 Fakta The Fear Street Trilogy, Dibintangi Aktris Stranger Things

The Fear Street Trilogy merupakan serial film yang terdiri tiga film dengan genre horor, thriller, komedi, dan romance produksi original Netflix. Tayang pada 2021, trilogi ini menceritakan serangkaian kasus pembunuhan masal yang brutal di sebuah kota kecil bernama Shadyside di Amerika Serikat. Orang-orang Shadyside percaya bahwa kasus-kasus pembunuhan tersebut disebabkan oleh kutukan penyihir bernama Sarah Fier yang dihukum gantung sekitar satu abad yang lalu.
Trilogi ini berseting di tiga waktu yang berbeda yakni 1994, 1978, dan 1666. Film ini berfokus pada tokoh Deena (Kiana Madeira) yang skeptis akan kebenaran kutukan tersebut. Namun ia mulai percaya ketika ia dan orang-orang yang ia sayangi menjadi target selanjutnya.
Bagi kamu yang penasaran, yuk, simak beberapa fakta menarik dari The Fear Street Trilogy.
1. Adaptasi dari novel horor klasik karya R. L. Stine

The Fear Street Trilogy merupakan sebuah trilogi film adaptasi dari novel bergenre horor dengan judul sama karya R. L. Stine. R. L. Stine merupakan seorang penulis Amerika Serikat yang dikenal berkat novel-novel serial bergenre horor untuk remaja. Karya-karyanya cukup populer di Amerika Serikat dan internasional, teruatama pada tahun 90-an dan 2000-an.
Selain Fear Street, ia juga menulis novel serial Goosebumps yang juga menjadi novel serial populer dan diadaptasi menjadi film layar lebar. Karya-karya Stine diklaim sebagai novel horor klasik dan telah menjadi inspirasi bagi penulis dan pembuat film bergenre horor.
2. Dibintangi jajaran aktor muda berbakat

Berkat filmnya yang yang berfokus pada karakter-karakter berusia remaja, The Fear Street Trilogy mendapuk sederet aktor muda yang luar biasa berbakat dan menarik. Salah satunya adalah Sadie Sink, seorang aktris muda yang terkenal berkat perannya sebagai Max Mayfield di Stranger Things.
Selain itu ada peran Heather yang diperankan oleh Maya Hawke, anak perempuan dari mantan pasangan aktor Uma Thurman dan Ethan Hawke. Sama seperti Sadie, Maya juga membintangi serial populer Stanger Things. Peran-peran lainnya juga turut dibintangi oleh aktor-aktor pendatang baru dan berpengalaman yang tidak kalah keren.
3. Plot dan karakter yang didaur ulang
The Fear Street Trilogy berfokus pada tiga seting waktu, yakni 1994, 1978, dan 1666. Ketiganya masih menceritakan kasus pembunuhan berantai yang diklaim sebagai buntut dari kutukan penyihir bernama Sarah Fier.
Dalam satiap film, karakter utama berubah, akan tetapi plot dan para pemain didaur ulang sehingga penonton akan merasa familiar. Meski begitu, cerita dari trilogi ini tetap tidak mudah untuk ditebak dan memiliki jalan cerita yang unik.
4. Penuh dengan referensi budaya pop terkenal

Setidaknya terdapat tujuh karakter pembunuh yang tampil lengkap dengan kostum ikonik. Penampilan para pembunuh ini disesuaikan dengan latar belakang para karakter serta kesesuaian seting waktu. Beberapa penampilan pembunuh-pembunuh ini terinspirasi oleh berragam film horor klasik seperti Scream, The Texas Chain Saw Massacre, Friday the 13th.
Selain itu, trilogi ini juga menghadirkan beberapa musik, fashion, dan karya satra yang sedang tren pada waktu film-film ini berseting. Di film kedua, kemunculan lagu-lagu David Bowie dan novel Carrie menjadi referensi penting yang menggiring mood dan plot di film selanjutnya, Fear Street: Part 3 1666.
5. Plot twist dan foreshadow di setiap filmnya

Layaknya film horor pada umumnya, The Fear Street Trilogy memiliki teka-teki yang harus dipecahkan oleh para tokohnya agar terhindar dari bahaya maut. Dalam setiap filmnya, trilogi ini menghadirkan petunjuk-petunjuk baik secara tersurat maupun tersurat melalui simbol-simbol visual. Petunjuk-petunjuk ini akan mengantarkan kita untuk mengetahui siapa dalang dari kasus pembunuhan berantai yang menghantui kota Shadyside.
Meski begitu, jangan mudah terkecoh karena trilogi ini menyuguhkan plot yang tidak terduga. Selain itu, ada baiknya penonton untuk memperhatikan perkataan dan candaan sepele karena bisa jadi hal tersebut merupakan foreshadow dari sekuen selanjutnya.
Disebabkan adegan-adegan sadis dan seksual di dalamnya, film trilogi ini memiliki rating R (Restricted) yang hanya boleh ditonton oleh penonton 17 tahun ke atas atau dalam pengawasan orang tua. Meski begitu, berkat plotnya yang segar dan seru, The Fear Street Trilogy tidak boleh kamu lewatkan terutama bagi kamu yang suka dengan film horor atau thriller.