Film 101: Fakta Unik dan Sejarah Film Noir 

Soroti melankonia dunia dalam balutan sinema hitam-putih

Para penggemar film tentu sudah tidak asing dengan istilah film noir. Identik dengan tema gelap dan misterius, tidak sedikit yang menganggap film noir sebagai film detektif atau film femme fatales–karakter wanita yang menggunakan pesona dan seksualitasnya untuk menjerat dan memanipulasi pria–dalam balutan sinema hitam-putih. 

Tidak bisa dikatakan benar tapi juga tidak sepenuhnya salah. Lantas apa sebenarnya yang dimaksud dengan film noir? Kali ini IDN Times akan mengajak kamu untuk mengenal lebih dekat tentang film noir mulai dari asal-usul hingga pengaruhnya dalam industri perfilman modern. Mari kita mulai.

1. Apa itu film noir?

Film 101: Fakta Unik dan Sejarah Film Noir cuplikan film Elevator to the Gallows (dok. Nouvelles Éditions de Films/Elevator to the Gallows)

Film noir merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sebuah genre film yang muncul di Amerika Serikat pada era 1940an dan 1950an. Istilah tersebut diambil dari bahasa Perancis yang jika diterjemahkan memiliki arti black film atau dark film. Bukan tanpa alasan, penggunaan istilah film noir merujuk pada tema film yang gelap dan moody serta gaya visual yang digunakan dalam film-film tersebut.

Pada umumnya plot film noir berkutat pada kejahatan khususnya aksi pembunuhan. Para tokoh di dalamnya pun dibuat ambigu baik secara moral maupun latar belakang mereka. Karakternya pun dibuat tidak menyenangkan dengan memiliki sikap sinis dan kental akan pesimisme serta fatalisme.

Untuk gaya visualnya sendiri film noir identik dengan pencahayaan yang minim, sinematografi yang memiliki kontras tinggi dan berbayang, serta menggunakan framing dan camera movement yang dramatis. Atmosfer yang ditampilkan dalam film noir tidak jauh-jauh dari perasaan tidak nyaman seperti tegang dan gelisah serta fokus pada sisi gelap sifat manusia.

2. Asal-usul film noir

Film 101: Fakta Unik dan Sejarah Film Noir cuplikan film Kiss Me Deadly (dok. United Artists/Kiss Me Deadly)

Bisa dibilang film noir tercetus dari sejarah yang kelam. Mundur ke era 1920an dan 1930an, gerakan German Expressionist lahir di industri perfilman Jerman lahir. Tercetus pada masa pasca Perang Dunia II di Eropa, sinema German Expressionist identik dengan set absurd nan megah, narasi yang kental akan fiksi psikologis, serta chiaroscuro lighting atau teknik pencahayaan yang menggunakan kontras dalam cahaya dan bayangan pada suatu objek untuk menciptakan efek 3D. Mengingat kala itu banyak para sineas Jerman hijrah ke Hollywood saat rezim Nazi bangkit, mereka turut membawa gaya pembuatan film dari sinema Expressionism yang memiliki pengaruh besar dalam terciptanya genre film noir.

Film noir turut hadir berkat fiksi kriminal eksentrik seperti yang ditulis oleh Raymond Chandler dan Dashiell Hammett. Keduanya sama-sama menelurkan cerita detektif yang lebih realistis dan mengeksplor lebih jauh sisi gelap dari kehidupan warga Amerika. Karakter yang diciptakannya pun sangat kompleks dan jauh dari kata sempurna.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Film Noir Korea, dari Lawas sampai Terbaru

3. Karakteristik film noir

Film 101: Fakta Unik dan Sejarah Film Noir cuplikan film Dead Ringer (dok. Warner Bros. Pictures/Dead Ringer)

Film noir memiliki karakteristik yang berbeda dari struktur genre film lainnya. Beberapa di antaranya seperti:

  • Chiaroscuro lighting, teknik pencahayaan yang satu ini menciptakan bayangan intens serta kontras tinggi antara gelap dan terang yang mampu membangun atmosfer menegangkan sarat akan misteri di sepanjang film.
  • Para karakternya dibuat ambigu secara moral. Protagonis pada umumnya merupakan seorang detektif sinis dan pesimis yang terjebak dalam dunia penuh akan aksi kejahatan dan korupsi. Tokoh femme fatale juga merupakan identitas penting dalam sebuah film noir. Digambarkan sebagai sosok wanita yang menggoda dan berbahaya, tokoh femme fatale menggunakan pesona dan seksualitasnya untuk menjerat dan memanipulasi tokoh protagonis.
  • Mengusung tema gelap dan sinis. Kebanyakan film noir mengeksplor sisi Amerika yang kumuh dan suram. Hal tersebut dikombinasikan dengan aksi kejahatan, korupsi, dan aksi pengkhianatan. Akhir dari film noir sendiri tidak jauh dari kata suram dengan protagonis yang menemui nasib tragis.

4. Pengaruh film noir dalam industri perfilman

Film 101: Fakta Unik dan Sejarah Film Noir cuplikan film The Third Man (dok. London Films/The Third Man)

Film noir memiliki pengaruh besar dalam perkembangan industri perfilman. Gaya visualnya yang khas serta identik dengan tema gelap menginspirasi banyak sineas dari seluruh penjuru dunia untuk mencetuskan genre menarik lainnya termasuk neo-noir, thriller-crime, hingga psychological drama.

Di industri Hollywood sendiri, film noir sedikit banyak merubah cara para pegiat film dalam memproduksi serta memasarkan film mereka. Mengingat banyak film noir diproduksi dengan budget yang terbatas, para sineas terdorong untuk melakukan eksperimen dengan menggunakan teknik baru serta menggali ide liar mereka lebih dalam lagi. Kesuksesan film-film bergenre noir ini merupakan cikal bakal dari lahirnya industri film independen yang dikenal luas dengan premisnya yang di luar nalar.

Film noir dapat dikatakan sebagai salah satu genre film yang memiliki pengaruh besar dalam sejarah industri perfilman dunia. Setelah mengenal lebih dekat dengan genre film yang satu ini, tertarik untuk mulai menonton film noir?

Baca Juga: 6 Rekomendasi Film Domestic Noir Terbaik, Penuh dengan Misteri!

Febby Arshani Photo Verified Writer Febby Arshani

Akwoakwoakwoak

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya