Keren, 5 Film Animasi DC Ini Justru Lebih Baik dari Versi Sinematiknya

Tingkat kejahatan yang semakin meningkat di Kota Gotham memaksa Bruce, yang telah menghilang selama sepuluh tahun, kembali mengenakan jubah Batman. Alih-alih mendapatkan dukungan dari warga kota dan pemerintah, Batman justru dianggap sebagai pengacau.

Aksi kepahlawanan Batman yang dianggap melanggar hukum memicu Superman untuk mengambil tindakan. Akhirnya pertarungan antar dua pahlawan super-pun tidak dapat terelakkan.

DC-Animated movie ini memiliki plot yang jauh lebih baik dibanding Batman v. Superman: Dawn of Justice di mana pertarungan antara Batman dan Superman terhenti karena keduanya memiliki nama ibu yang sama. Versi animasinya ini juga menampilkan banyak penjahat-penjahat abadi Batman seperti Joker dan Harvey Dent.

Salah satu hal penting yang dilupakan oleh pembuat film Justice League sinematik adalah penampilan Green Lantern dan Shazam. Bukan hanya kekurangan pahlawan super, versi sinematiknya juga dinilai terlalu simpel dan tidak fokus pada team-building di antara para pahlawan. Jadi, wajar saja jika fans DC-Universe merasa kecewa berat.

Diadaptasi dari DC-Comic yang berjudul Justice League: Origin, versi animasinya ini menceritakan asal mula terbentuknya Justice League dan bagaimana tujuh pahlawan super yang tidak saling mengenal ini dapat bekerja sama untuk menghentikan musuh utama mereka, yaitu Darkseid.

Para fans DC-Universe setuju bahwa film live-action Suicide Squad yang dirilis pada tahun 2016 berisi para aktor dan aktris dengan penampilan akting terburuk dan tidak meyakinkan. Namun jangan terlanjur kecewa, karena versi animasinya dinilai sukses karena memiliki premis cerita yang sesuai dengan versi komiknya. Bukan berarti ceritanya sama, ya.

Suicide Squad merupakan cerita tentang para tahanan penjara yang dipaksa untuk menjalankan misi-misi kotor dan mematikan dari pemerintah. Tim ini tidak menganggap satu sama lain sebagai kawan ataupun musuh, tapi hanya sekedar anggota tim.

Jadi jangan berharap bahwa kamu akan melihat adegan persahabatan antar para penjahat yang mengharukan di film ini.

Flash terbangun dan terkejut ketika mendapati dirinya kehilangan kekuatan super. Kejanggalan semakin bertambah ketika dia melihat ibunya yang seharusnya telah meninggal karena terbunuh oleh Reverse Flash, kini masih hidup dan para pahlawan super lain memiliki karakter yang berbeda dan tidak mengenali dirinya.

Terjebak di tengah perang antara Wonder Woman dan Aquaman, Flash harus berjuang untuk mengembalikan situasi seperti semula. Walaupun versi live-action-nya masih dalam tahap perencanaan, kamu bisa bersiap-siap dengan menonton versi animasinya ini.

Para fans sendiri tidak terlalu antusias menunggu tanggal rilisnya karena karakter Flash yang muncul dalam film Justice League sinematik tidak memiliki prospek yang cukup baik.

Kamu semua pasti sudah pada tahu dengan Aquaman. Ya, versi live action-nya diagendakan akan dirilis pada Desember 2018. Bagi yang sudah gak sabaran nonton, silakan dicoba versi animasinya yang satu ini.

Masih melanjutkan kisah Justice League di film animasi pertamanya, tujuh pahlawan super yang terdiri dari Batman, Superman, Wonder Woman, Green Lantern, Cyborg dan Shazam kali ini harus memecahkan misteri di kota bawah laut, Atlantis. Berbeda dengan versi sinematiknya, dalam versi animasi ini Aquaman menunjukkan debut pertamanya sebagai pahlawan super.

Semoga saja filmnya nanti akan sebaik versi animasinya dan kita berharap ke depannya para produser yang akan membuat film-film DC live action dapat berhati-hati dalam menulis cerita dan screenplay mereka. Sehingga, unsur-unsur penting yang ada pada DC Universe juga dapat dirasakan oleh penonton.