4 Film Animasi Keren yang Gagal Masuk Golden Globe 2026

Film anime yang baru akan rilis di bioskop Indonesia pada Rabu (10/12/2025) ini sebenarnya sudah mencuri perhatian sejak penayangan perdananya di Venice. Scarlet menyajikan aksi fantasi yang terinspirasi dari drama klasik Shakespeare, Hamlet, tentang seorang putri yang berusaha membalas dendam atas kematian ayahnya. Namun, perjalanan tersebut malah membawanya ke Otherworld, dunia antara hidup dan mati yang dihuni jiwa-jiwa dari berbagai lini waktu berbeda.

Premis yang unik dan ambisius tersebut sayangnya belum cukup membuat Scarlet masuk ke dalam daftar nominasi Golden Globe 2026. Padahal, film ini digarap langsung oleh sutradara Jepang peraih nominasi Oscar, Mamoru Hosoda, yang sebelumnya sukses lewat Mirai (2018) dan Belle (2021). Kendati gak masuk nominasi, Scarlet tetap layak kamu nantikan karena menawarkan cerita yang emosional, penuh aksi, dan kaya pesan kemanusiaan.

Selain KPop Demon Hunters, tahun ini Netflix sejatinya punya satu lagi jagoan animasi yang layak bertarung di panggung Golden Globe 2026: In Your Dreams. Film garapan Alex Woo dan Erik Benson ini menerima respons positif dari kritikus karena berhasil memadukan petualangan imajinatif dengan drama keluarga yang emosional. Hanya saja, di tengah persaingan ketat dari sekuel besar seperti Zootopia 2 dan anime dengan fandom raksasa macam Demon Slayer, film ini jadi dianggap kurang “wah” di mata para juri.

In Your Dreams mengikuti Stevie dan Elliot, kakak beradik yang tengah menghadapi rencana perpisahan orang tua mereka. Demi mengubah keadaan, keduanya memanfaatkan buku gambar ajaib yang membawa mereka masuk ke dunia mimpi. Di sana, mereka memulai pencarian terhadap Sandman, sosok misterius yang dipercaya mampu mengabulkan permintaan apa pun.

Selanjutnya, ada Boys Go to Jupiter, yang mungkin jadi film paling nyentrik dalam daftar ini. Gaya animasinya unik dan tema ceritanya pun relevan banget sama isu kekinian. Kisahnya berpusat pada Billy 5000, remaja putus sekolah yang bekerja sebagai kurir aplikasi daring agar bisa mandiri dari kakaknya. Namun, semuanya berubah total ketika makhluk alien kenyal bernama Donut muncul dan menyeretnya ke petualangan absurd.

Secara visual, film karya Julian Glander ini menampilkan animasi lo-fi CGI yang sengaja dibuat kasar ala game retro. Bukan cuma gimik, pilihan gaya ini juga jadi wadah idealnya untuk menyampaikan kritik sosial soal hustle culture, kapitalisme, dan kecemasan ekonomi generasi muda. Dengan semua kelebihan ini, Boys Go to Jupiter sebetulnya bisa meneruskan jejak film animasi eksperimental yang pernah berjaya dalam Golden Globe, seperti Flee (2021) dan Flow (2024).

Bicara soal mahakarya animasi yang terlewat dalam nominasi Golden Globe 2026, Ne Zha 2 mungkin jadi contoh yang paling mencolok. Bagaimana tidak, film asal Tiongkok tersebut berhasil menjadi film berpendapatan tertinggi tahun ini dengan perolehan fantastis hingga melampaui 2,2 miliar dolar AS (Rp36,7 triliun) di box office global. Dengan capaian sebesar tersebut, rasanya wajar jika banyak yang bertanya-tanya, kok bisa film sebesar ini justru absen dari daftar nominasi?

Terlepas dari banyaknya spekulasi yang beredar soal absennya, Ne Zha 2 menawarkan kisah epik yang makin matang dan emosional. Film ini melanjutkan cerita dari film pertamanya, Ne Zha (2019), dengan Ne Zha dan Ao Bing yang berhasil selamat, tapi kehilangan tubuh fisik mereka. Dari sinilah, petualangan baru mereka dimulai lengkap dengan konflik besar yang mengguncang dunia para dewa dan naga. Buat kamu yang belum sempat menontonnya di bioskop, Ne Zha 2 sudah tersedia di Netflix dan HBO Max.

Meski keempat film animasi ini gak masuk nominasi Golden Globe 2026, kualitas dan daya tariknya masing-masing tetap layak diacungi jempol. Siapa tahu tahun depan mereka masih bisa bersinar dalam ajang Oscar 2026. So, pantengin terus kabar terbaru mereka di IDN Times, ya!