5 Film Anime Bertema Motherhood, Mengharukan!

Pertama adalah Wolf Children. Merupakan film debut Studio Chizu, Wolf Children disutradarai oleh Mamoru Hosoda. Bercerita soal perjuangan single mother dalam mengurus dua anak manusia serigala, Wolf Children disambut hangat oleh audiens dan kritikus dengan memenangi gelar Animation of the Year di Japan Academy Film Prize 2013.

Setelah kehilangan suaminya yang merupakan manusia serigala, single mother Hana harus mengurus dua anaknya bernama Yuki dan Ame yang juga manusia serigala. Namun mengasuh dua anak serigala yang aktif tentunya tidaklah mudah. Keadaan makin keruh saat Yuki dan Ame mengalami pubertas dengan mulai mencari jati diri mereka.

Film ini mempunyai tema parenting, fairy tale romance, parent and child, dan motherhood.  Dengan karakter Hana, Hosoda sukses menggambarkan beratnya perjuangan seorang single mother dalam mengurus anak. Tanpa didampingi sang suami, Hana tetap kuat untuk berusaha mengurus dan mendukung kedua anaknya dalam pencarian jati diri mereka.

Merupakan debut kesutradaraan Mari Okada, Maquia: When the Promised Flower Blooms milik P.A. Works dirilis pada Februari 2018. Bertema motherhood, penuaan, dan kehilangan, Maquia menuai ulasan positif dari kalangan fans anime. Sutradara anime kondang Makoto Shinkai bahkan ikutan memuji film ini.

Merupakan bangsa Iorph yang hampir punah, Maquia mengadopsi bayi lelaki dan menamakannya Ariel. Sebagai single mother, Maquia mengasuh Ariel sampai remaja. Namun, Ariel perlahan menjauh dari Maquia karena penampilannya yang tak menua. Rupanya, bangsa Iorph memiliki umur panjang yang membuat fisik mereka tak berubah.

Tak hanya motherhood, penuaan, dan kehilangan, Okada juga mengusung tema ibu angkat dalam Maquia. Meski merupakan ibu angkat Ariel, Maquia tetap menyayangi Ariel layaknya anak sendiri. Tak memiliki hubungan darah bukan berarti ibu angkat tak menyayangi anaknya. Insting seorang ibu untuk kebahagiaan anaknya tentunya tak tertandingi.

Untuk film kedelapannya dengan Studio Ghibli, sutradara Hayao Miyazaki membuat film yang terinspirasi dari kisah klasik The Little Mermaid karya Hans Christian Andersen. Bertajuk Ponyo, film ini digemari banyak orang berkat keimutannya dan tema yang diangkat. Ponyo juga meraih Animation of the Year di Japan Academy Film Prize 2009.

Dikekang oleh ayahnya, ikan mas Brunhilde kabur dari rumah untuk pergi ke dunia permukaan. Ia lalu bertemu dengan bocah lelaki Sousuke yang menamakannya Ponyo. Seiring hubungannya dengan Sousuke tumbuh, Ponyo mulai berubah menjadi bocah cewek imut. Namun tanpa disadari, persahabatan mereka mengacaukan keseimbangan dunia.

Memiliki tema utama lingkungan dan fairy tale friendship, tema motherhood memang bukan bahasan utama film ini. Namun, kita dapat memetik pelajaran soal motherhood dari ibu Ponyo dan Sousuke, yakni Granmamare dan Lisa. Mereka adalah ibu hebat dengan selalu membantu dan mendukung anak mereka dalam mengambil keputusan penting.

Digarap oleh Madhouse, Summer Wars disutradarai oleh kreator Wolf Children, yaitu Mamoru Hosoda. Seru, menghibur, tetapi tetap mengandung pesan yang bermakna, Summer Wars mendapat respons luar biasa dari penonton dan kritikus dengan menyabet penghargaan Animation of the Year di Japan Academy Film Prize 2010.

Diundang gebetannya bernama Natsuki Shinohara untuk hadir di ultah nenek buyutnya, siswa Kenji Koiso lalu merasa menjadi bagian dari keluarga besar Natsuki. Namun, saat dunia dalam bahaya dari serangan virtual sebuah AI, Kenji dengan kemampuan matematikanya dan keluarga besar Natsuki berusaha untuk menghentikan AI tersebut.

Tema motherhood di film ini amat tersirat mengingat ibu Natsuki dan Kenji jarang muncul. Namun, karakter Sakae Jinnouchi sebagai nenek buyut Natsuki sebenarnya memancarkan aura keibuan. Sebagai kepala keluarga, seorang ibu, seorang nenek, dan seorang nenek buyut, Sakae mampu menyatukan keluarga besarnya dalam mengatasi permasalahan.

Baru dirilis pada Juni 2021, Fortune Favors Lady Nikuko merupakan film anime terbaru karya Studio 4°C. Diadaptasi dari novel bertajuk serupa karya Kanako Nishi, Fortune Favors Lady Nikuko digarap oleh sutradara Children of the Sea, yakni Ayumu Watanabe. Anime ini dinominasikan sebagai Animation of the Year di Japan Academy Film Prize 2022.

Nikuko dikenal di kota tempat tinggalnya berkat sifatnya yang ceria dan fisiknya yang gemuk. Tinggal di sebuah kapal yang menepi di pelabuhan, Nikuko tinggal bersama anaknya yang bernama Kikuko. Kikuko sendiri memiliki sifat yang lebih tenang daripada ibunya. Seiring waktu berjalan, Kikuko mengetahui lebih banyak soal masa lalu Nikuko.

Sama seperti Maquia, film ini juga mengangkat tema ibu angkat. Meski Kikuko adalah anak angkatnya, Nikuko tetap menyayanginya dan mengharapkan yang terbaik untuknya. Nikuko juga rela menjalani segudang pekerjaan dan pindah ke berbagai tempat demi menghidupi Kikuko. Nikuko juga selalu ceria dan melihat sisi positif dari masalah.

Menceritakan jerih payah dan perjuangan panjang dalam menjadi seorang ibu, film anime bertema motherhood membuat kita mengingat dan lebih menghargai ibu tercinta atas jasa dan kasih sayangnya pada kita. Dari lima anime di atas, mana yang menjadi favoritmu?