Film Baru Marsha Timothy Harumkan Indonesia di Cannes Festival 2017

Dunia perfilman Indonesia kembali menorehkan prestasi di ajang perfilman internasional. Sebuah film berjudul “Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak” besutan sutradara Mouly Surya, lolos seleksi untuk diputar di Festival Film Cannes 2017. Dikutip dari Kompas.com, film ini menjadi satu-satunya film panjang dari Asia Tenggara yang lolos tayang di Cannes 2017.
Marsha Timothy sebagai Marlina, pemeran utama dalam film ini menuai banyak pujian juga selaras dengan filmnya. Dalam gelaran Directors Fortnight, satu acara yang termasuk dalam rangkaian Festival Film Cannes, Marlina The Murderer in Four Acts dipuji-puji sebagai ‘permata’ baru dalam perfilman yang membawa nilai-nilai lokalitas.
Film ini baru akan tayang di Indonesia pada Oktober 2017 nanti. Tapi di Festival Film Cannes 2017, kisah janda dari tanah Sumba ini sudah tayang pada 24 Mei 2017 lalu di Theatre Croisette, JW Marriot, Cannes. “Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak” menambah panjang daftar prestasi perfilman Indonesia di kancah internasional.
Mari simak dulu trailernya...
Film “Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak” bercerita tentang seorang janda bernama Marlina yang mengalami perampokan dan pelecehan. Marlina didatangi Markus, kepala komplotan perampok itu sehari sebelum perampokan untuk memberikan ancaman. Peringatan dari ketua perampok ini memang benar-benar terjadi di tanah Sumba. Di sana, perampok biasa datang ke rumah korbannya sehari sebelum melakukan perampokan. Dan itu sudah dianggap sebagai tradisi.
Marlina dengan gagah berani melawan komplotan perampok dan memenggal kepala Markus, sang ketua. Kepala Markus dibungkus dengan sebuah tas untuk dibawa ke kantor polisi. Marlina harus menempuh perjalanan jauh dari bukit tempatnya tinggal menuju kantor polisi. Ia pergi dengan berkuda dan berganti-ganti bus untuk mendapatkan keadilan.
Tapi cerita tidak berakhir di situ, meski Marlina sudah berhasil memenggal kepala Markus. Ia justru melanjutkan hidupnya dalam bayang-bayang sosok Markus yang mengubah dirinya 180 derajat.
Diangkat dari kisah nyata

“Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak” terinspirasi dari sebuah kisah nyata serupa yang terjadi di Sumba sejak 1986. Selain Marsha Timothy sebagai Marlina, film ini juga dibintangi Egi Fredly sebagai Markus sang ketua komplotan perampok.
Ide awal ini sebenarnya dicetuskan oleh sutradara Garin Nugroho dengan judul Cerita Perempuan. Pada akhir 2014 Garin menyerahkan ide ini ke tangan Mouly Surya untuk menggarapnya. Jadilah film ini dijuduli “Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak” dengan latar tanah Sumba, di bawah naungan rumah produksi Cine Surya. Keputusan Mouly untuk menampilkan kontur geografis Sumba juga menuai pujian dari para kurator Directors Fortnight.
Empat babak yang dimaksud dalam film itu dibeberkan oleh Mouly sebagai berikut:
- Babak pertama : perampokan
- Babak kedua : perjalanan
- Babak ketiga : pengakuan
- Babak keempat : kelahiran
Ditayangkan juga di 7 negara lain

Selain ditayangkan di Cannes 2017, film “Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak” juga ditayangkan di 7 negara lain bersama 17 film lain yang lolos seleksi. Ketujuh lokasi penayangan itu adalah Paris, Roma, Geneva, Milan, Marseille, Florence, dan Brussels.
Maju terus perfilman Indonesia!

Directors Fortnight sendiri bukanlah ajang perlombaan dalam dunia perfilman. Ajang yang diselenggarakan paralel dengan Festival Film Cannes ini bertujuan untuk mempopulerkan talenta sineas-sineas muda ke muka dunia. Sejumlah sutradara kenamaan dunia lahir dari ajang ini, sebut saja George Lucas, Martin Scorsese, Spike Lee, dan Sofia Coppola.
Directors Fortnight melirik film-film bernuansa klasik yang tidak biasa. Misalnya dengan memuat nilai-nilai lokalitas latar pembuatan film tersebut.
Jadi nggak sabar, ya menanti tayangnya Marsha Timothy dan kawan-kawan. Jaya terus perfilman Indonesia!