8 Rekomendasi Film Biopik Hollywood Terbaik, Bikin Haru!

The Theory of Everything diadaptasi dari buku Travelling to Infinity: My Life with Stephen milik Jane Wilde Hawking, mantan istri fisikawan dan kosmologi, Stephen Hawking.

Berfokus pada kisah romansa Hawking dan Jane yang saat itu merupakan seorang mahasiswa. Asmaranya berlanjut hingga mereka menikah, dan Jane yang setia pada Hawking dimana saat ia tengah meneliti tesis untuk PhD-nya, dokter mendiagnosis Hawking terkena penyakit neuron yang menyerang motoriknya, Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS).

Perjuangan Hawking dalam memecahkan teori bagaimana alam semesta terbentuk juga diperlihatkan kala ia berjuang atas penyakit yang dideritanya. Sosok yang pantang menyerah, ya!

Film yang digawangi oleh Bennedict Cumberbatch ini juga mengisahkan tentang fisikawan dan kosmologi kawakan, Stephen King. Berbeda dengan The Theory of Everything (2014), film Hawking yang diperankan oleh Bennedict lebih ringkas, walaupun tetap ada bumbu romansanya.

Film ini memfokuskan pada perjalanan Hawking saat berkuliah di Cambridge University, penelitiannya tentang teori penciptaan alam semesta, dan penyakit ASL yang dideritanya. 

Film rilisan Netflix dengan kisah para aktivis Amerika antiperang Vietnam di tahun 1968 menginspirasi pembuatan The Trial of the Chicago 7.

Digawangi oleh para aktor kenamaan seperti Eddie Redmayne, Joseph Gordon-Levitt, Yahya Abdul Mateen II, dan masih banyak lagi ini menyoroti proses peradilan dari tiga kelompok berbeda: Hippie, aktivis perdamaian, dan gerakan kulit hitam. Satu tahun sebelumnya, mereka bergerak dalam aksi perdamaian di Chicago namun berakhir ricuh.

Film besutan Aaron Sorkin ini turut menyoroti "show trial" yang menunjukkan bahwa pengadilan sebagai panggung sandiwara karena keputusan hakim sudah ditentukan terhadap terdakwa. Ending-nya cukup membuat terenyuh, lho.

Benedict Cumberbatch di tahun 2014 kembali dipercaya untuk memerankan tokoh dunia yang seorang matematikawan dan pencipta mesin Turing, Alan Turing.

The Imitation Game bercerita mengenai seorang matematikawan dan kriptoanalis yang berusaha memecahkan kode dan pesan berisikan strategi pertempuran dari mesin Enigma milik Jerman saat Perang Dunia II di Bletchley milik Kerajaan Inggris.

Punya banyak pesan moral, The Imitation Game besutan Morten Tyldum ini juga berhasil mendapat nominasi di delapan kategori dalam Oscars 2015.

Dibintangi oleh Andrew Garfield, Hacksaw Ridge mengisahkan tentang seorang petugas medis Angkatan Darat Amerika, Desmond T. Doss yang ditugaskan saat Perang Dunia II dalam perang Okinawa (Perang Pasifik) tanpa mengangkat senjata.

Film biopik yang disutradarai oleh Mel Gibson ini berdasarkan dokumenter berjudul The Conscentious Objector tahun 2004 dan berhasil mendapatkan enam nominasi dalam perhelatan Oscars 2017 dan sejumlah penghargaan Internasional.

Film arahan Roman Polanski, The Pianist yang mengangkat mengenai kisah nyata seorang pianis keturunan Yahudi Wladyslaw Szpilman di masa perang Holocaust. 

Bersudut pandang dari korban holocaust, karakter Szpilman diperankan oleh Adrien Brody yang berhasil memboyong piala Oscar sebagai Best Actor, digambarkan penuh perjuangan saat tentara Nazi mulai mengancam keamanan dirinya serta keluarganya. Usaha dalam menyelamatkan keluarga dan dirinya, mengharu biru!

Naskah garapan Sarah Ruhl dan disutradarai oleh Julie Taymor, The Glorias diadaptasi dari autobigrafi My Life on the Road milik aktivis sosial, feminis, dan jurnalis Amerika, Gloria Marie Steinem.

Bertutur kisah perjalanan Steinem sejak belia hingga dewasa, The Glorias menggambarkan bagaimana pembentukan kepribadian dan cara pandang Steinem pada dunia yang kian berkembang sejak perceraian orangtuanya.

Keinginannya untuk tumbuh dan berusaha mengangkat derajat perempuan, membuat Steinem pada masa '70-an dikenal sebagai salah satu ikon gerakan feminis. Sosok prempuan yang tangguh, nih.

Berlatar pada masa pecahnya genosida di Rwanda tahun 1994 karena masalah politik, Hotel Rwanda memfokuskan kisahnya pada manajer hotel dalam mengungsikan warga sekitar ke hotel tempat ia bekerja.

Dipicu oleh pernikahan Paul, sang manajer hotel yang bersuku Hutu dan istrinya, Tatiana yang bersuku Tutsi. Kedua suku tersebut sudah bersitegang sebelumnya, dan makin dipicu atas pernikahan tersebut terutama dengan ekstremis Hutu, Georges Rutaganda. Pilu, menyentuh, dan haru bercampur jadi satu dalam film ini, deh. 

Perjalanan manusia memang tak terduga, ya seperti para tokoh yang menginspirasi film-film biopik terbaik Hollywood di atas. Film biopik mana paling yang menginspirasimu, nih?