6 Film Comeback Artis Terkenal yang Gagal di Layar Lebar, Flop Parah!

- Cameron Diaz kembali dengan film aksi-komedi Back in Action, namun film tersebut gagal membangkitkan kembali karirnya yang redup.
- Arnold Schwarzenegger kembali lewat The Last Stand, tapi film ini jauh dari ekspektasi dan tidak bisa mengembalikan masa kejayaannya.
- Meg Ryan mencoba comeback lewat What Happens Later, tetapi film tersebut gagal menarik perhatian dan berakhir datar.
Comeback di dunia perfilman bukan hal yang mudah. Meski seorang aktor pernah menjadi bintang besar, jalan untuk kembali bersinar setelah lama menghilang bisa sangat terjal. Banyak penonton berharap sang bintang membawa kembali pesona lama mereka, namun kenyataannya tak selalu seindah bayangan.
Beberapa aktor dan aktris mencoba peruntungan mereka lewat proyek ambisius, tetapi hasilnya justru jauh dari kata sukses. Alih-alih membangkitkan kembali karier yang redup, film-film ini malah menambah daftar kegagalan mereka. Deretan film comeback artis terkenal yang gagal jadi bukti bahwa nama besar saja tak cukup untuk menjamin keberhasilan.
1. Back in Action (2025)

Setelah lebih dari satu dekade menghilang dari dunia akting, Cameron Diaz akhirnya kembali lewat film aksi-komedi Back in Action. Film ini dirilis di Netflix dan sempat memicu antusiasme karena menampilkan sederet bintang besar seperti Jamie Foxx, Andrew Scott, dan Glenn Close. Ditambah film ini disutradarai oleh Seth Gordon yang sebelumnya sukses dengan Horrible Bosses (2011).
Banyak yang berharap ini jadi comeback gemilang bagi Diaz. Sayangnya, Back in Action justru masuk dalam deretan film Netflix yang cepat dilupakan. Alur yang datar dan lelucon hambar membuat film ini terasa seperti proyek asal jadi. Ini sangat disayangkan mengingat Diaz punya karisma yang besar di era kejayaannya dulu.
2. The Last Stand (2013)

Arnold Schwarzenegger kembali ke layar lebar setelah vakum hampir satu dekade karena menjabat sebagai Gubernur California. The Last Stand digadang-gadang sebagai panggung kembalinya sang legenda aksi, dengan nuansa B-movie klasik yang penuh tembak-tembakan dan adegan gila khas era 80-an. Harapan besar pun disematkan pada film ini.
Namun hasilnya jauh dari ekspektasi. Ceritanya terasa kacau dan atmosfer filmnya tak bisa memutuskan apakah ingin serius atau sekadar lucu-lucuan. Penonton tampaknya juga kehilangan minat dan film ini seolah lewat begitu saja tanpa jejak. Setelah itu, karier film Arnold tak pernah benar-benar kembali ke masa kejayaannya di era Terminator.
3. Basic Instinct 2 (2006)

Sutradara Michael Caton-Jones secara blak-blakan pernah mengaku bahwa ia menerima proyek ini hanya karena terpaksa dan sedang butuh uang. Pernyataan seperti itu sudah cukup menggambarkan kualitas film ini. Basic Instinct 2 mencoba menghidupkan kembali pesona Sharon Stone dari film pertamanya, tapi hasilnya justru mengecewakan dan canggung.
Saat itu, karier Sharon Stone sedang terpuruk setelah kegagalan Catwoman (2004). Ia mencoba bangkit lewat karakter Catherine Tramell, namun tanpa partner sekelas Michael Douglas, ia dipasangkan dengan aktor Inggris yang tak terlalu dikenal, David Morrissey. Film ini tak hanya gagal secara finansial, tapi juga mempermalukan semua yang terlibat di dalamnya.
4. Honey Boy (2019)

Shia LaBeouf sempat dipuji habis-habisan saat Honey Boy rilis. Film ini adalah semi-biografi yang ia tulis sendiri tentang masa kecilnya dan hubungannya dengan sang ayah. Banyak kritikus menyebutnya sebagai comeback emosional yang kuat, apalagi dirilis bersamaan dengan film lain yang juga menuai pujian, The Peanut Butter Falcon (2019).
Namun, tak lama setelah itu, reputasi LaBeouf kembali runtuh. Tuduhan kekerasan dari mantan kekasihnya, FKA Twigs, mencoreng citranya. Ia kemudian mengaku bahwa cerita dalam Honey Boy sebenarnya tak akurat, sang ayah ternyata tidak seburuk yang digambarkan. Comeback yang semula tampak menyentuh berubah menjadi manipulasi personal demi simpati publik.
5. What Happens Later (2023)

Meg Ryan, yang pernah jadi ratu film rom-com, mencoba kembali lewat What Happens Later, sebuah film yang ia bintangi sekaligus sutradarai. Ini adalah proyek pertamanya setelah delapan tahun vakum, dan publik berharap ia bisa membuktikan bahwa pesonanya belum luntur.
Namun film ini gagal menarik perhatian. Rilisnya sepi peminat, pendapatannya rendah, dan kritikus pun tak terlalu antusias. Bahkan Ryan sendiri akhirnya mengakui bahwa ia tidak terburu-buru ingin kembali membuat film sejenis. Comeback yang diharapkan bisa mengembalikan kejayaan malah berakhir datar dan nyaris tak terdengar.
6. Edge of Darkness (2010)

Mel Gibson sempat mencoba kembali ke Hollywood dengan film Edge of Darkness, setelah lama absen karena berbagai kontroversi di kehidupan pribadinya. Film ini disutradarai oleh Martin Campbell, sosok di balik suksesnya film James Bond seperti Casino Royale (205), dan menjanjikan kisah thriller penuh tensi.
Sayangnya, publik belum siap memaafkan Gibson. Film ini gagal mencetak angka tinggi di box office dan kritikus pun tak terlalu tertarik. Meskipun ia sempat mencuri perhatian lewat Hacksaw Ridge (2016), status A-list-nya tak pernah benar-benar pulih. Kini ia lebih sering muncul di film-film kecil yang nyaris tak terdengar gaungnya.
Film comeback artis terkenal yang gagal menunjukkan bahwa momen kembali ke layar lebar harus dirancang dengan hati-hati, bukan sekadar nostalgia atau ambisi pribadi. Penonton kini lebih kritis dan tak segan meninggalkan idola lama jika kualitas film tak memadai. Dari daftar ini, mana menurut kamu yang paling mengecewakan atau justru masih layak diberi kesempatan kedua?