5 Film Fantasi Adaptasi Novel Bestseller, Sayang Justru di Cap Gagal!

Eragon merupakan buku pertama siklus warisan karya penulis Christopher Paolini yang pertama kali terbit pada tahun 2002. Buku ini telah menjadi bestseller dan diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa di banyak negara, hingga kemudian menarik perhatian Hollywood dengan diangkat ke dalam bentuk film pada tahun 2006.

Kisahnya sendiri menceritakan tentang seorang anak petani bernama Eragon yang suatu hari menemukan sebuah telur misterius yang ternyata adalah telur naga. Penemuan tersebut pun mengubah hidup Eragon dan membawanya ke dalam sejumlah petualangan besar nan berbahaya yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Dengan kisah yang menampilkan banyak makhluk-makhluk mistis seperti naga, elf, kurcaci dengan latar pemandangan alam menakjubkan, film Eragon diharapkan mampu menampilkan kisah fantastis sebaik kesuksesan yang pernah dialami "The Lord of The Rings". Namun sayang, kritik bertubi-tubi justru didapatkan oleh film satu ini. Banyak yang menyebut bahwa penggambaran alam dan latar setiap tempat yang ada di buku kurang imajinatif dan tidak ditampilkan sebaik mungkin di dalam film.

Akting para pemainnya pun disebut buruk, serta efek CGI yang ditampilkan disebut terlalu minim untuk sebuah produksi besar. Pada akhirnya, meski menjadi box office di pemutaran perdananya, film Eragon justru masuk dalam daftar salah satu film terburuk pada 2006 hingga membuat pihak produksi membatalkan rencana pembuatan film keduanya.

Jika kamu penggemar novel young-adult fantasy, kamu pasti sangat familiar dengan buku seri "The Mortal Instruments" karya Cassandra Clare. Buku satu ini berhasil menjadi bestseller dibanyak negara dan telah diterjemahkan kedalam berbagai bahasa, salah satunya Indonesia. Kesuksesan tersebut pun tak pelak membuat buku seri satu ini ikut diangkat ke layar lebar dengan harapan kesuksesan serupa.

Buku satu ini menceritakan tentang kisah seorang remaja perempuan yang menemukan misteri dunia bawah yang dihuni oleh vampir, werewolf, peri, iblis, hingga semua makhluk fantasi setelah ia bertemu dengan para pemburu keturunan malaikat yang dijuluki, shadowhunter. Saat ibunya diculik, ia pun harus masuk ke dalam dunia tersebut dan terlibat dengan berbagai hal berbahaya setelahnya.

Meski berhasil meraih pendapatan menutupi budget film, namun "The Mortal Instruments" rupanya kurang mampu memenuhi ekspektasi para penggemarnya. Banyak yang menyebut film satu ini berusaha meraih kesuksesan seperti yang dirasakan oleh "Twilight" namun pada akhirnya justru gagal. Meski sempat terdengar kabar akan pembuatan film keduanya, rencana tersebut pun harus di cancel karena kurangnya peminat pada film pertamanya.

Nama penulis Stephenie Meyer tentunya sudah sangat familiar bagi para pecinta novel. Ia merupakan sosok penulis yang menciptakan kisah cinta vampir dan manusia di novel "Twilight" yang sangat hits saat diangkat ke dalam film. Pada tahun 2008 setelah perilisan buku terakhir seri "Twilight", Stephanie kembali merilis buku bergenre fantasy dan sci-fi berjudul "The Host".

Buku satu ini berkisah tentang para alien yang melakukan invasi ke bumi dengan masuk dan mengambil alih tubuh manusia. Namun, salah satu manusia bernama Melanie menolak kehilangan kesadarannya dan melakukan perlawanan saat tubuhnya dimasuki alien bernama, Wanderer. Tak disangka, hal tersebut pun justru membuat ia dan Wanderer menjadi kawan dan bersama mereka berusaha menemukan keberadaan adik dan kekasih Melanie.

Buku "The Host" cukup meraih kesuksesan dan menjadi bestseller pada saat dirilis. Novel satu ini pun juga telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Namun sayang, pada saat kisah "The Host" diangkat ke layar lebar para penonton justru menunjukkan sedikit antusiasnya hingga tak mampu meraih box office yang tinggi. Kritikan pun banyak diberikan kepada film satu ini, salah satunya menyebutkan bahwa film "The Host" memiliki alur yang sangat membosankan.

Banyak film fantasy menjadikan "The Lord of The Rings" sebagai panutan untuk dapat meraih kesuksesan. Namun, banyak diantaranya pula gagal mencapainya bahkan meski telah menggandeng bintang-bintang ternama untuk terlibat di dalamnya. Nasib itulah yang dialami oleh film "The Golden Compass".

Film yang diangkat dari novel karya Philip Pullman ini bercerita tentang para manusia yang masing-masing hidup dengan kekuatan gaib berbentuk hewan yang disebut daemon. Suatu hari, para anak-anak hilang secara misterius di berbagai penjuru tempat. Salah seorang gadis bernama Lyra pun akhirnya terlibat dalam petualangan demi mencari keberadaan teman-temannya yang hilang tersebut dan bertemu dengan banyak lawan yang mengancam nyawanya sepanjang perjalanan.

Pada tahun 2007, film "The Golden Compass" rilis dengan menggandeng aktor ternama Daniel Craig dan Nicole Kidman di dalamnya. Meski demikian, hasil perolehan box office film tersebut dianggap kurang memuaskan. Kritikan dan kontroversi pun juga sempat dilayangkan untuk film ini. Terlebih, salah satu kritikan yang paling menarik perhatian justru datang dari sang penulis novelnya sendiri yakni Philip Pullman. Meski ia memuji akting para pemainnya, namun ia mengaku bahwa hasil akhir film tak sesuai espektasi dan tidak sebaik yang ia harapkan.

Saat penulis Rick Riordan memasukkan kisah dan karakter para Dewa Dewi Yunani ke dalam seri novel young-adult, karya tersebut pun sukses menjadi hits bestseller di berbagai negara dan mendapatkan begitu banyak cinta dari para penggemar novel. Hal itulah yang kemudian membuat perfilman Hollywood melirik dan berharap mampu menjadikan karya Riordan tersebut sukses pula di layar lebar.

Dikisahkan bahwa Percy Jackson merupakan seorang anak lelaki yang ternyata adalah putra dari seorang Dewa Poseidon. Sebagai seorang Demigod (anak Dewa), Percy Jackson tentunya menjadi incaran para makhluk-makhluk jahat yang menginginkan kematiannya. Saat tengah diincar, Ibu Percy Jackson pun terkena imbasnya dan diculik oleh para makhluk yang kabarnya adalah utusan Dewa Hades. Demi menyelamatkan sang ibu, Percy harus melakukan sejumlah petualangan bersama dengan rekan Demigod lainnya.

Meski dibuat hingga dua seri, film "Percy Jackson" nyatanya dianggap cukup gagal oleh banyak penonton hingga kemudian diberhentikan produksinya. Tidak hanya itu saja, penulis Rick Riordan bahkan pernah membuat surat terbuka kepada para guru agar tak memutar film "Percy Jackson" dalam pelajaran kelas mereka. Dalam dalam salah satu bagian isi surat, Rick Riordan pun menunjukkan ketidaksukaannya dengan menuliskan, "Tolong jangan sebut film itu sebagai film saya."

Nah, itu tadi 5 film bergenre fantasy yang diangkat dari novel bestseller meski sayangnya malah disebut gagal. Kira-kira kamu sudah menonton kesemua film di atas kah? Apakah menurut kamu film-film tersebut memang pantas di cap gagal?