10 Film Hollywood Bagus yang Gak Berhasil Menang Oscar

The Color Purple merupakan salah satu film Hollywood terbaik karya sutradrara kondang Steven Spielberg pada era 80-an. Bercerita tentang seorang gadis kulit hitam bernama Celie Harris (Whoopi Goldberg), film ini mengangkat masalah yang dihadapi oleh perempuan berkulit hitam selama abad ke-20, seperti kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan seksual, kemiskinan, prasangka buruk, dan banyak lagi.

Pada ajang Oscar tahun 1986, film ini mendominasi dengan 11 nominasi yakni Best Picture, Best Actress, Best Supporting Actress, Best Screenplay, Best Art Direction, Best Cinematography, Best Costume Design, Best Makeup, Best Original Score, dan Best Original Song.

Penyelenggara Oscar tentu sangat memberikan apresiasi yang tinggi untuk film yang satu ini, tetapi The Color Purple bukan tandingan Out of Africa karya Sydney Pollack, yang meraih banyak penghargaan Oscar tahun itu.

The Turning Point karya Herbert Ross cukup populer di kalangan juri ajang Oscar pada tahun 1978. Drama yang berfokus pada balet ini menceritakan hubungan DeeDee Rodgers Shirley MacLaine dan Emma Jacklin Anne Bancroft. Di mana DeeDee harus meninggalkan dunia balet karena urusan keluarga sedangkan Emma masih setia dengan profesinya sebagai balerina.

Film ini dinominasikan untuk kategori Best Picture, Best Director, Best Actress, Best Supporting Actor, Best Supporting Actress, Best Original Screenplay, Best Cinematography, Best Film Editing, Best Production Design, dan Best Sound.

Namun sayang, dari 11 nominasi tersebut tak ada satupun yang berhasil dimenangkan oleh The Turning Point, sebab mereka bersaing ketat dengan Annie Hall dan Star Wars.

American Hustle merupakan film karya sutradara David O. Russel. Film ini dirilis setahun setelah film Silver Linings Playbook karya David O. Russel yang berhasil menang di ajang Oscar untuk kategori Best Actress. Jadi, banyak yang berharap bahwa film ini juga mengulangi hal yang serupa.

Film ini berfokus pada tindak kejahatan dan praktek korupsi yang dilakukan oleh pemerintah serta keterlibatan agen FBI dalam aksi kejahatan. Mendapatkan 10 nominasi Oscar untuk kategori Best Picture, Best Director, Best Actor, Best Actress, Best Supporting Actor, Best Supporting Actress, Best Original Screenplay, Best Costume Design, Best Film Editing, dan Best Production Design, namun sayang film ini tak berhasil meraih satupun kategori. Kalah telak dengan film 12 Years a Slave dan Gravity yang mendominasi Oscar pada 2014 lalu.

True Grit yang rilis pada tahun 1969 mungkin telah membuat John Wayne mendapatkan piala Oscar pertamanya dan satu-satunya, tetapi film remake tahun 2010 dari sutradara Coen brothers membawa hal-hal baru dan berbeda dari film yang rilis pada 1969. Bercerita tentang seorang penegak hukum yang gemar meminum alkohol bernama Rooster Cogburn (Jeff Bridges) yang menemani seorang gadis muda bernama Matie Ross (Hailee Steinfeld) dalam misinya untuk memburu pria yang membunuh ayahnya.

Saat penayangannya, film ini mendapat banyak pujian dan berhasil meraup profit sebesar 252,3 juta dolar di Box Office. Pada ajang Oscar 2011 lalu, True Grit mendominasi dengan masuk dalam 10 nominasi berbeda yakni Best Picture, Best Director, Best Actor, Best Supporting Actress, Best Adapted Screenplay, Best Cinematography, Best Costume Design, Best Production Design, Best Sound Editing, dan Best Sound Mixing.

Namun, para juri pada ajang Oscar tak ada satupun yang memberikan kemenangan pada film ini, karena The King's Speech membawa pulang hadiah utama.

Sutradara Martin Scorsese merupakan langganan dalam ajang Oscar selama bertahun-tahun, terutama pada era awal 2000-an, tak terkecuali film garapannya berjudul Gengs of New York tahun 2002. Drama sejarah ini bercerita tentang Amsterdam Vallon (Leonardo DiCaprio) saat ia kembali ke area Five Points di New York City untuk melakukan aksi balas dendam atas pembunuhan ayahnya oleh Bill the Butcher (Daniel Day-Lewis).

Film ini menghasilkan sepuluh nominasi Oscar 2003 pada kategori Best Picture, Best Director, Best Actor, Best Original Screenplay, Best Cinematography, Best Costume Design, Best Film Editing, Best Production Design, Best Sound, dan Best Original Song, sayangnya film ini harus pulang dengan tangan hampa karena kalah bersaing dengan Chicago.

The Remains of the Day merupakan film rilisan tahun 1993 yang merupakan adaptasi dari novel karangan Kazuo Ishiguro berjudul sama yang terbit tahun 1989. Mengisahkan James (Anthony Hopkins), seorang kepala pelayan yang mengorbankan tubuh dan jiwanya untuk melayani mantan majikannya. Sementara Emma Thompson berperan sebagai pembantu rumah tangga yang ramah bernama Miss Kenton.

Dinominasikan untuk Best Picture, Best Director, Best Actor (Hopkins), Best Actress (Thompson), Best Adapted Screenplay, Best Costume Design, Best Production Design, dan Best Original Score, The Remains of the Day sayangnya kehilangan semua penghargaan ini, karena film karya Steven Spielberg Schindler's List jadi film paling disukai pada tahun itu.

David Lynch bukan merupakan sutradara yang jadi langganan dalam Oscar, tapi film garapannya pada tahun 1980 berjudul The Elephant Man sukses mendominasi Oscar 1981. Mengisahkan John Merrick (John Hurt), seorang pria cerdas dan baik hati yang ditakuti oleh kebanyakan orang di masyarakatnya. Alasan mengapa John tak disukai adalah bentuk wajahnya yang aneh.

Film ini dinominasikan untuk 8 kategori Oscar tahun 1981, yakni Best Picture, Best Director, Best Actor, Best Adapted Screenplay, Best Costume Design, Best Film Editing, Best Production Design, dan Best Original Score. Dari 8 kategori tersebut, The Elephant Man tak berhasil meraih satupun, hadiah utama dalam kategori Best Picture diraih oleh film Ordinary People.

Hingga saat ini, The Shawshank Redemption masih menjadi film dengan rating tertinggi pada situs IMDb dengan skor 9,2. Bisa dibilang ini adalah salah satu film terbaik sepanjang masa dan wajib kamu tonton minimal sekali seumur hidup. Film ini sangat epik dan emosional dengan karakter yang menari seperti Andy Dufresne (Tim Robbins) dan Red (Morgan Freeman)

Yang mengejutkan, terlepas dari tanggapan positif saat penayangannya, The Shawshank Redemption harus rela tanpa piala Oscar, padahal film ini masuk dalam nominasi Best Picture, Best Actor, Best Adapted Screenplay, Best Cinematography, Best Film Editing, Best Sound, dan Best Original Score. Di tahun yang sama, film ini harus mengakui keunggulan Forrest Gump.

Meskipun Francis Ford Coppola merasa bahwa dua film Godfather sebelumnya sudah menceritakan kisah Corleone dengan lengkap, namun ia terpaksa menerima tawaran dari Paramount Pictures untuk ambil bagian dalam film The Godfather Part III. Film ini mengakhiri kisah Michael Corleone, saat ia mencoba untuk melegitimasi bisnisnya di bidang kriminal.

Mendapat tanggapan yang beragam dari penonton dan kritikus film, nyatanya film ini mampu meraih 7 nominasi dalam Oscar yakni pada kategori Best Picture, Best Director, Best Supporting Actor, Best Cinematography, Best Film Editing, Best Production Design, dan Best Original Song. Walaupun mendominasi, namun sayangnya mereka gagal merebut satupun Oscar kala itu dan harus rela melihat Dances with Wolves berjaya di ajang Oscar 1991.

Dirilis pada tahun 1944, Double Indemnity  menjadi salah satu film garapan Billy Wilder yang paling sukses secara komersial. Mengisahkan Walter Neff (Fred MacMurray), seorang salesman asuransi yang dikaitkan dengan skema penipuan pembunuhan oleh ibu rumah tangga yang menggoda bernama Phyllis Dietrichson (Barbara Stanwyck).

Film tersebut dinominasikan untuk 7 nominasi pada ajang Oscar 1995, Best Picture, Best Director, Best Actress, Best Adapted Screenplay, Best Cinematography - Black and White, Best Music - Scoring of a Dramatic or Comedy Picture, dan Best Sound - Recording. Dalam kategori Best Picture atau hadiah utama, film ini harus rela mengakui keunggulan Going My Way buatan sutradara Leo McCarey.

The Power of the Dog, Dune, West Side Story dan Belfast menjadi film Hollywood yang mendominasi ajang Oscar tahun ini. Akankah mereka mampu meraih satu atau lebih piala Oscar tahun ini? Atau, malah bernasib sama dengan film-film di atas?