Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Selain Drive My Car, Ini 10 Film Asal Jepang yang Masuk Nominasi Oscar

Shoplifters (Shoplifters / GAGA Pictures)

Academy Awards atau Oscar merupakan penghargaan film paling prestius di dunia. Tahun ini, Oscar akan diselenggarakan pada 27 Maret mendatang. Meskipun didominasi oleh film Hollywood, ada salah satu film asal Jepang yang mencuri perhatian di ajang Oscar tahun ini. Drive My Car film asal Jepang yang rilis pada Agustus tahun lalu masuk dalam 4 nominasi yakni Best Picture, Best Director, Best International Feature Film, dan Best Adapted Screenplay. 

Pada ajang Golden Globe Awards, film ini menang dalam Best Foreign Language Film. Namun, Drive My Car bukan film pertama asal Jepang yang berhasil masuk nominasi Oscar. Jauh sebelum film ini dirilis ada beberapa film Jepang yang pernah masuk nominasi Oscar dan berikut adalah daftarnya.

1. Ran

Film berjudul Ran yang rilis pada tahun 1985 lalu mendapat kehormatan sebagai film asal Jepang dengan nominasi Oscar terbanyak, sebelum disamai oleh Drive My Car. Ran meraih empat nominasi dalam ajang Oscar pada 1986 yakni Art Direction, Cinematography, Costume Design (menang), dan Kurosawa Direction / Best Director.

Ran mengisahkan tentang seorang panglima perang yang turun tahta dan membagi kerajaannya untuk anak-anaknya, mengakibatkan pengkhianatan dan perang. Film ini terinspirasi dari buku berjudul King Lear karya William Shakespeare. Ran merupakan produksi pembuat film yang paling epik dan berskala besar dalam karier sutradara Akira Kurosawa.

2. Woman In The Dunes

Woman in the Dunes adalah karya terbaik dari pembuat asal Jepang, Hiroshi Teshigahara. Teshigahara menjadi orang pertama dari Jepang yang menerima nominasi Academy Award/ Oscar untuk kategori Best Director.

Diadaptasi dari sebuah novel berjudul sama karangan Kōbō Abe, Woman in the Dunes mengisahkan tentang seorang ahli entomologi bernama Niki Junpei yang melakukan ekspedisi di sebuah desa untuk mengumpulkan serangga yang berada di bukit pasir. Namun, Junpei terdampar dan penduduk desa menawarinya sebuah tempat tinggal. Awalnya Niki Junpei hanya ingin menginap semalam, namun penduduk desa mulai melakukan perbuatan yang tak menyenangkan padanya.

3. Rashomon

Sebelum Rashomon dirilis, sutradara Akira Kurosawa sudah berniat ingin berhenti dari dunia perfilman karena penurunan karir. Kurosawa merupakan sosok panutan bagi Sergio Leone, Francis Ford Coppola, Martin Scorsese, dan Steven Spielberg, sutradara kondang Hollywood. Film ini tidak hanya banjir pujian di Jepang, tetapi juga memenangkan Golden Lion di Venice Film Festival pada tahun 1951.

Keberhasilan ini berlanjut hingga tahun 1952 ketika Rashomon menjadi film Jepang pertama yang menerima Oscar untuk kategori Best International Feature Film. Rashomon bercerita tentang warga yang diadili karena kasus pembunuhan seorang samurai. Mereka memberikan kisah yang kontradiktif tentang peristiwa tersebut.

4. Spirited Away

Dianggap sebagai salah satu film animasi terbaik sepanjang masa, Spirited Away mengikuti kisah seorang gadis berusia 10 tahun bernama Chihiro saat ia tersandung ke dunia roh yang berbahaya.Chihiro bertemu Kami, roh dari cerita rakyat Jepang, ketika dia pindah dengan orang tuanya ke pinggiran kota.

Sutradara dan penulis, Hayao Miyazaki dari Studio Ghibli memenangkan Academy Award untuk kategori Best Animated Feature. Film ini merupakan eksplorasi pengaruh Barat terhadap budaya Jepang. Spirited Away juga memiliki sindiran cerdas untuk kapitalisme, konsumerisme, dan polusi.

5. Departures

Departures berhasil meraih Best Foreign Language Film of the Year di Academy Awards 2009. Penghargaan yang diterima oleh Departures sangat penting karena film Jepang tidak pernah memenangkan penghargaan pada kategori tersebut sebelumnya sejak 1955. 

Daigo Kobayashi merupakan pemain cello yang sekarang menjadi pengangguran dan kembali ke kampung halamannya bersama istrinya. Saat sedang mencari pekerjaan, Daigo menerima tawaran dari sebuah agen perjalanan wisata. Namun, Daigo menemukan bahwa itu sebenarnya adalah pekerjaan mempersiapkan orang mati untuk kremasi dan Daigo tak bisa keluar dari pekerjaannya karena gajinya yang besar. Daigo malu dengan bagaimana dia menghasilkan uang dan menyembunyikannya dari istrinya.

6. Gate Of Hell

Era 1950-an dianggap sebagai zaman keemasan perfilman Jepang dan tidak mengherankan bahwa tiga film asal Jepang mendapat penghargaan di ajang Academy Awards selama dekade ini, salah satunya adalah Gate Of Hell. Film ini merupakan satu-satunya film Jepang yang memenangkan lebih dari satu nominasi Oscar, setelah memenangkan Best International Feature Film dan Best Costume Design.

Gate Of Hell bercerita tentang seorang samurai yang jatuh cinta pada seorang dayang. Sang samurai memaksa akan menikah sang dayang. Samurai menyusun rencana untuk membunuh suami dari sang dayang, tetapi dayang memiliki rencananya sendiri.

7. Samurai I: Musashi Miyamoto

Pembuat film Hiroshi Inagaki membuat trilogi yang berfokus pada samurai legendaris  bernama Musashi Miyamoto. Salah satu film favorit sutradara Jane Campion, Samurai I: Musashi Miyamoto adalah film pertama dari trilogi dan memenangkan Best International Feature Film di Academy Awards 1955.

Film ini bercerita tentang Takezo yang diperankan oleh ikon film Jepang, Toshiro Mifune, saat ia secara tak terduga menemukan dirinya berada di pihak yang kalah dalam pertempuran perubahan rezim. Takezo dan rekannya melarikan diri. Setelah melewati banyak kesulitan, akhirnya Takezo diberikan gelar samurai dan diberi nama baru, Musashi Miyamoto.

8. Shoplifters

Shoplifters mengisahkan keluarga miskin yang melakukan aksi pencurian untuk tetap bertahan hidup. Suatu malam, mereka membawa pulang seorang anak terlantar untuk memberinya makan malam. Keluarga tersebut akhirnya memutuskan untuk merawat dan membesarkan anak tersebut sebagai bagian dari keluarga mereka.

Film ini dibuat oleh Hirokazu Koreeda, yang dianggap sebagai salah satu sutradara terbaik asal Jepang di era modern. Shoplifters, hingga saat ini adalah satu-satunya film karya Hirokazu Koreeda yang dinominasikan untuk Best International Feature Film dan pertama kalinya sebuah film Jepang dinominasikan pada kategori tersebut dalam satu dekade terakhir.

9. Kwaidan

Sutradara Masaki Kobayashi mencapai puncak karirnya dalam dunia perfilman Jepang pada era 60-an. Karyanya berjudul The Human Condition (1959-61) dan Hara-Kiri (1962) adalah film epik dan mendapat banyak pujian.

Kwaidan adalah kumpulan empat cerita horor supernatural yang mendebarkan. Karena film horor jarang mendapat banyak perhatian di Academy Awards, cukup mengejutkan bahwa dari semua film Kobayashi, Kwaidan adalah yang dinominasikan untuk Best International Feature Film.

10. Ugetsu

Ugetsu adalah film yang mengambil banyak tema, mulai dari fantasi, cinta, perdamaian dan pengkhianatan. Film ini mengikuti seorang pembuat tembikar yang mencari kekayaan dan seorang calon samurai yang mengabaikan keselamatan istrinya hanya untuk mengejar aspirasi kejuruan mereka.

Salah satu dari banyak film terkenal karya Kenji Mizoguchi, Ugetsu secara mengejutkan tidak menerima nominasi untuk Best International Feature Film. Namun, Ugetsu menerima nominasi untuk Best Costume Design. Kostum dan banyak aspek lain dari film ini sangat luar biasa.

Meraih 4 nominasi yakni Best Picture, Best Director, Best International Feature Film, dan Best Adapted Screenplay, akankah Drive My Car  akan menjadi pemenang? Kira-kira kapan ya film Indonesia masuk nominasi Oscar?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bima Kristian
EditorBima Kristian
Follow Us