Isu rasisme telah menjadi bagian dari sejarah panjang Amerika. Banyak film Hollywood yang menggambarkan perjuangan melawan ketidakadilan ini. Dalam artikel ini terdapat tujuh film yang mengangkat isu rasisme di Amerika.
Film-film ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan wawasan penting tentang realitas sosial yang ada. Simak tujuh rekomendasi film yang bisa menambah pemahaman tentang isu rasisme di Amerika!
Dibintangi oleh mendiang aktor Chadwick Boseman, film 42 ini mengisahkan perjalanan hidup dan perjuangan melawan diskriminasi rasial dari Jackie Robinson, seorang pemain bisbol berbakat yang menjadi orang Afrika-Amerika pertama yang berani mendobrak tembok rasisme itu dengan bergabung dengan klub Brooklyn Dodgers.
Di bawah bimbingan Branch Rickey, sang manajer Dodgers, Jackie menunjukkan kegigihan dan ketangguhannya, baik di dalam maupun di luar lapangan. Jackie tak hanya menjadi atlet yang luar biasa, tetapi juga simbol perlawanan terhadap rasisme dan pembela kesetaraan ras di Amerika.
Didasarkan dari kisah nyata Ron Stallworth, seorang detektif Afrika-Amerika pertama di Departemen Kepolisian Colorado Springs, BlacKkKlansman mengikuti upaya Stallworth untuk menyusup ke organisasi radikal Ku Klux Klan. Dengan kecerdasan dan keberaniannya, Ron berhasil menyamar sebagai "David Duke" dan mendapatkan kepercayaan para anggota KKK. Bersama Flip Zimmerman, rekannya yang berkulit putih, Ron menggagalkan rencana keji KKK dan membuka kedok organisasi rasis ini.
Film BlacKkKlansman ini tak hanya menegangkan, tetapi juga penuh humor dan memberikan pesan moral yang kuat tentang bahaya rasisme dan pentingnya keberanian dalam melawan ketidakadilan.
12 Angry Men merupakan film klasik tahun 1957 yang disutradarai oleh Sidney Lumet, yang mengeksplorasi dinamika dalam ruang juri saat 12 pria memutuskan nasib seorang remaja berdarah Puerto Rico yang dituduh melakukan pembunuhan terhadap ayahnya. Dalam sebuah ruang juri yang pengap, satu juri, yang diperankan oleh Henry Fonda, mulai meragukan bukti yang diajukan dan mendorong diskusi mendalam di antara para juri lainnya. Ketika argumen memanas, latar belakang pribadi dan prasangka masing-masing juri mulai terungkap, menguji integritas mereka dalam mencari keadilan.
Melalui perdebatan sengit dan penyelidikan ulang, film 12 Angry Men ini mengajarkan pentingnya keraguan yang masuk akal dan objektivitas dalam sistem hukum.
Green Book membawa kita pada perjalanan tak terduga bersama Tony Lip, seorang penjaga klub malam keturunan Italia-Amerika yang blak-blakan, dan Dr. Don Shirley, pianis jazz kulit hitam yang berkelas. Berbekal "Green Book", sebuah panduan bagi para wisatawan kulit hitam, mereka menghadapi berbagai rintangan dan diskriminasi.
Selama perjalanan mereka bersama, Tony dan Don mengembangkan rasa saling pengertian dan persahabatan yang tulus. Tak hanya menyentuh hati, film Green Book ini juga membuka mata kita tentang realitas pahit rasisme di masa lampau dan kekuatan persahabatan yang mampu melampaui batas ras dan kelas sosial.
American History X adalah film tahun 1998 yang disutradarai oleh Tony Kaye, yang mengisahkan perjalanan Derek Vinyard, seorang pemuda penuh kebencian, terjerumus ke dalam dunia neo-Nazi setelah kematian ayahnya. Dipenuhi amarah dan rasisme, dia memimpin gengnya melakukan aksi brutal dan meneror komunitas minoritas. Namun, takdir berkata lain. Derek dijebloskan ke penjara dan harus berhadapan dengan kenyataan pahit.
Di balik jeruji besi, dia bertemu Lamont, seorang narapidana kulit hitam yang mengubah pandangannya tentang ras dan kebencian. Derek, yang diperankan oleh Edward Norton, keluar dari penjara dengan tekad untuk menjauhkan adiknya, Danny, dari jalan kebencian yang sama yang pernah ia tempuh. Selama sepanjang film American History X ini, Derek berjuang melawan pengaruh kelompok supremasi kulit putih yang pernah ia masuki, sambil mencoba membangun kembali hubungan keluarganya.
Mengusung genre horor psikologis, film Get Out ini bercerita tentang Chris Washington, seorang pria kulit hitam yang diajak kekasihnya yang berkulit putih, Rose, untuk bertemu orang tuanya di akhir pekan. Awalnya, Chris merasa senang dan diterima dengan baik. Namun, kecurigaan muncul saat dia merasakan keanehan di dalam keluarga Rose. Saat misteri terungkap, Chris menemukan rahasia gelap yang mengerikan di balik keramahan keluarga tersebut, yang melibatkan praktik hipnosis dan pemindahan kesadaran.
Berjuang untuk bertahan hidup dan melarikan diri, Chris menghadapi ancaman yang jauh lebih besar daripada yang pernah ia bayangkan. Get Out adalah film yang memadukan ketegangan horor dengan kritik sosial yang tajam tentang rasisme dan eksploitasi.
Dirilis pada tahun 1992 , Malcolm X merupakan sebuah film biografi yang menceritakan kisah hidup Malcolm Little, seorang aktivis hak-hak sipil Afrika-Amerika yang ikonik. Film ini membawa kita pada perjalanan Malcolm yang diperankan oleh Denzel Washington dari masa kecilnya yang penuh kemiskinan dan diskriminasi hingga menjadi pemimpin gerakan Black Power yang berani dan lantang. Lalu selama menjadi aktivis Malcolm tak hanya menentang rasisme dan supremasi kulit putih, tetapi juga berani menantang para pemimpin hak-hak sipil yang dianggapnya terlalu moderat.
Melalui berbagai tantangan dan polemik, film Malcolm X ini menyajikan potret mendalam tentang seorang pria yang memperjuangkan keadilan dan kesetaraan di tengah pergolakan sosial dan politik Amerika. Malcolm X adalah karya sinematik yang kuat tentang perubahan, identitas, dan keberanian menghadapi ketidakadilan.
Dari kisah sejarah yang kelam hingga perjuangan aktivis dan individu yang terpinggirkan, film-film ini mengajak kita untuk merenungkan realitas pahit dan dampaknya pada kehidupan manusia. Semoga rekomendasi ini menginspirasi kamu untuk menonton dan merenungkan pesan-pesan penting yang disampaikan. Selamat menonton!